Spriggan13Avatar border
TS
Spriggan13
Bocah Masih SMP Sudah Merokok Sebungkus Sehari, Beli Dengan Uang Jajan Dari Orang Tua
Miris! Bocah Masih SMP Sudah Merokok Sebungkus Sehari, Beli Dengan Uang Jajan Dari Orang Tua



BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Banyak anak saat ini yang tanpa sepengetahuan orang tuanya merokok di luar rumah, padahal dari segi umur anak ini masih cukup kecil untuk mengotori paru-parunya.

Seperti Sobi (12) saat ini ia masih duduk di bangku SMP namun satu hari ia sudah menghabiskan satu bungkus rokok.

Bermula dari ikut-ikutan temannya Sobi mulai tertarik mencoba menghisap rokok...

Ia pun menghabiskan rokok setiap harinya di luar rumah, saat sedang bersama dengan teman-temannya.

Sobi tak berani merokok di rumah, sebab tau pasti kedua orang tuanya akan marah jika mengetahui ia merokok.

Uang jajan yang diberikan ibunya setiap hari lah yang digunakan Sobi untuk membeli rokok.

Bahkan satu hari jika sedang berkumpul dengan temannya ia bisa menghabiskan satu bungkus rokok filter berawarna putih.

"Kadang beli ketengan, kadang beli sama-sama teman jadi dapatnya banyak, kalau satu hari kadang sebungkus lah, kadang juga tidak sampai tergantung duitnya lah," ungkap Sobi saat ditemui Bangkapos.com disebuah Warung Internet di Kota Pangkalpinang, Rabu (4/11/2020)

Menurutnya, merokok terlihat lebih keren saja, kepulan asap yang keluar dari mulut menambah kegantengan.

"Pas ngeliat teman saya itu keren bener, terus ada ditantangin juga berani merokok gak, jadi nyobain lah awalnya batuk-batuk tapi lama-lama hilang," ucapnya

Bahkan ia akui sering tergiur ingin membeli rokok jenis baru yang kerap kali muncul di iklan jalanan.

"Kadang emang ada rasa pengen cobain rasa mentol-mentol di iklan itu, ada beli tapi tetap enak rokok yang biasa, kadang ada yang rasa mint kalau di iklan," sebutnya.

Ia juga mengakui, pernah mencoba rokok elektrik atau yang lebih familiar dikenal vape, namun ia belum mampu untuk membeli rokok elektrik itu.

"Kalau pernah coba iya ada cobain punya temen, tapi kalau beli mahal belum sanggup beli, kalau minta beli sama ibu bisa-bisa diusir dari rumah," jawabnya.



Iklan di Pusat Kota Satu Diantara Pemicu Anak-anak Merokok

Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Kota Pangkalpinang, Eti Fahriaty mengatakan, iklan yang berada di pusat Kota menjadi salah satu penyebab anak-anak ingin mencoba merokok.

"Iklan itu salah satunya itu, sebab tempatnya bukan di pusat Kota, iklan rokok itu boleh dipasang tapi bukan dipusat kota tidak dikihat oleh orang banyak terutama anak-anak bukan anti iklan rokok tapi ada batasan-batasan wilayahnya," kata Ety saat ditemui Bangkapos.com, Rabu (4/11/2020)

Menurutnya, jika reklame atau iklan rokok itu dipasang tepat dipusat Kota akan dapat dengan mudah dibaca dan dilihat secara langsung dengan anak-anak.

"Kalau di iklan itukan keliatannya nikmat, enak nyaman, sehingga anak-anak itu tergiur untuk mencobanya, karena dipasang di pusat kota tadi, coba saja kalau tidak dilihat pasti tidak akan tertarik kan, namanya juga anak-anak memang sudah umurnya untuk selalu penasaran ingin mencoba itu," ungkap Ety.

Dia menyebutkan, selama ini pembinaan untuk anak-anak yang merokok masih melibatkan sekolah untuk mengedukasi para anak-anak yang merokok.

"Kalau kita dari Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Kota Pangkalpinang belum bisa membina anak-anak seperti itu kecuali melalui sekolah, di sekolah itukan notaband nya banyak anak-anak, masih di sekolah yang harus mengedukasinya serta peran orang tua tentunya," sebutnya

Ia kembali mengatakan, memang dibutuhkan peran keluarga untuk menangani permasalahan perokok untuk anak-anak.

"Karena keluarga ini lah yang berhubungan dekat dengan si anak, ada ibu, ayah, adik, kakak, kemudian jika dalam satu keluarga ada yang seharusnya tidak dilakukan oleh keluarga dirumah, sehingga hal itu tidak menjadi contoh oleh si anak," jelasnya

Dia menyebutkan, jika satu saja pihak keluarga ada yang menunjukan merokok dalam satu keluarga akan dijadikan contoh oleh anak nantinya.

"Akhirnya anak coba-coba, ikut-ikutan, nah dengan awalnya coba-coba itukan terasa nikmat jadi berlanjut kan, kemudian faktor lingkungan tempat tinggalnya itu sangat berpengaruh jika sudah banyak dilingkunganya yang merokok si anak akan mengikuti nanti, dan itu akan menjadi pemicunya untuk merokok," sebutnya

Dia beraharap, para orang tua serta keluarga termasuk lingkungan paham agar tidak memberikan contoh yang tidak baik kepada anak.

"Setidaknya ini dapat mengurangi, harusnya orang tua itu paham mana yang harus dicontohkan mana yang tidak, merokok didepan anak sudah tentu tidak baik jangan lagi merokok dirumah, ditahan-tahan apalagi didepan anak," harapnya.

Iklan Rokok Penuh Bujuk Rayu

Psikolog anak sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi mengatakan promosi, sponsor dan iklan rokok tentu dapat mempengaruhi terjadi peningkatan signifikan anak merokok.

"Misalnya acara olahraga dan berbagai kegiatan keluarga yang melibatkan anak disponsori rokok sehingga anak terpapar dan terpengaruh bujuk rayu dengan iklan tersebut karena dipengaruhi gaya dan kreativitas, sehingga mereka tergiring karena itu adiktif maka akan ketergantungan," jelas pria yang kerap disapa Kak Seto, Rabu (4/11/2020) saat dikonfirmasi Bangkapos.com.

Disebutkannya, saat ini Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia pasifik yang belum meratifikasi konvensi kerangka kerja pengendalian tembakau atau framework convention on tobacco control (FCTC).

"Konvensi tersebut sepakat untuk melarang berbagai bentuk promosi, sponsor dan iklan rokok termasuk di asia tenggara, semua negara sudah meratifikasi, tapi di Indonesia belum sehingga masih banyak iklan rokok termasuk di media sosia," ungkap Kak Seto.

Selain itu, faktor pandemi Covid-19 saat ini pun bisa menjadi penyebab peningkatkan anak merokok.

Sebab anak tidak sekolah dan sering main android, sehingga bisa berpotensi terpapar iklan rokok yang ada di media sosial.

Tidak hanya itu, lingkungan keluarga dan sekitar yang kurang baik tentu mejadi faktor penyebab anak merokok lainnya.

"Anak secara sikologis adalah pembelajar sejati atau peniru yang terbaik karena proses anak bertingkah laku dimulai dari melihat lingkungan kemudian melakukan peniruan, bisa saja berbicara, tersenyum dan tingkah laku. Lingkungan terdekat adalah keluarga, jadi beberapa anak yang mungkin orangtuanya merokok seperti bapak atau ibunya sehingga mengikuti. Kedua, lingkungan luar rumah seperti pergaulan," jelas Kak Seto.

Beberapa waktu lalu, pihaknya pernah menyelenggarakan kongres anak Indonesia yang pertama kali digelar dalam sejarah secara virtual.

Salah satu suara anak itu adalah desakan kepada pemerintah untuk melindungi anak dari internet yang terpapar oleh pronografi, kekerasan dan iklan rokok ini.

"Jadi ini saya rasa yang harus jadi perhatian semua pihak, dari kementerian kominfo, kementerian pendidikan, dan pemberdayaan perlindungan perempuan dan anak," katanya.

Tak lupa, peran orangtua juga sangat penting hampir 80 persen untuk memberikan pemahaman kepada anak, sehingga perlu dikampanyekan parenting skill (keterampilan menjadi orangtua) dalam melindungi anak dari zat adiktif.

"Melindungi anak itu bahkan perlu peran orang sekampung, misalnya RT dan RW harus saling peduli dan bekerjasama dimulai dari RT dan RW Layak Anak. Harapan saya semua merapatkan barisan dan bergandeng tangan menjadi pejuang dan aktivis melidungi anak dari rokok, bagaimanapun rokok adalah racun," saran Kak Seto.

Hal yang perlu dijunjungi, mohon anak dilindungi dari bahaya rokok dan diakuinya memang ada beberapa desakan agar menaikan cukai tembakau supaya tidak mudah dijangkau oleh anak dan masyarakat marginal.

https://bangka.tribunnews.com/2020/1...ngkus?page=all






Diubah oleh Spriggan13 04-11-2020 10:17
scorpiolama
nomorelies
ladies.hunter01
ladies.hunter01 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.1K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.