Elon Musk berambisi membangun kota berpenduduk 1 juta orang di Mars. Fasilitas itu akan dilengkapi dengan internet yang disediakan satelit Starlink milik SpaceX.
President dan COO SpaceX Swynee Shotwell mengatakan manusia yang tiba di Mars membutuhkan koneksi untuk berkomunikasi. Koneksi internet ini dibutuhkan untuk berhubungan dengan sesama penghuni maupun sebagai jembatan untuk berkomunikasi dengan Bumi.
Nah, layanan ini akan disediakan Starlink. Ini merupakan proyek pengembangan konstelasi internet berbasis satelit yang memiliki performa tinggi dengan harga terjangkau. Proyek ini dimulai pada 2015.
"Begitu kami membawa orang ke Mars, mereka membutuhkan kemampuan untuk tetap berkomunikasi," ujar Swynee Shotwell seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (26/10/2020). "Faktanya, saya pikir akan lebih penting lagi untuk memiliki konstelasi seperti Starlink di sekitar Mars."
"Kemudian tentu saja, kalian perlu menghubungkan kedua planet. Kami memastikan memiliki telekomunikasi yang kuat antara Mars, dan kembali ke Bumi."
SpaceX adalah perusahaan pembuat roket bikinan Elon Musk yang akan membawa manusia pindah ke planet lain. Elon Musk memiliki keyakinan suatu hari Bumi akan punah, baik itu karena asteroid raksasa yang menabrak Bumi atau bencana alam lainnya.
Awal tahun lalu, Elon Musk menargetkan akan menempatkan satu juta orang di Planet Mars pada 2050. Dia merencanakan tiga penerbangan per hari dengan 100 orang penumpang ke Mars. Artinya ada 1.000 penerbangan dalam setahun.
Pada tahun 2017, Elon Musk juga memiliki ide untuk mengirimkan dua kapal kargo ke Mars pada 2022, diikuti oleh empat kapal lain, di mana dua dengan kargo dan dua dengan pemukim manusia. Pengiriman kedua ini direncanakan pada 2024.
'Saya ingin Anda memahami bahwa kita tidak menyerah di Bumi ketika kita berbicara tentang membangun kemampuan untuk memindahkan umat manusia ke planet lain. Itu sebenarnya hanya memberi manusia kesempatan lain jika ada peristiwa yang mengerikan," jelas Swynee Shotwell.
SUMBER