si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Bayraktar TB2, Drone Andalan Turki yang Dirancang Oleh Menantu Presiden Erdogan
Berhubung akhir-akhir ini lagi hangat pembahasan drone milik Turki dilingkup militer dan media massa, maka ane juga tertarik membahas masalah drone tersebut kali ini.

Beberapa minggu terakhir memang jagad dunia maya sedang heboh gan sist, setelah alutsista milik Armenia dijadikan besi tua dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) milik Azerbaijan. Kira-kira seperti apa drone yang sedang jadi perbincangan ini ? Yuk langsung saja kita bahas gan sist.




Ilustrasi Bayraktar TB 2 (Blok B).

Sumber Ilustrasi Foto


SEJARAH

Proyek pengembangan mandiri alutsista Turki dibidang kendaraan tanpa awak sudah dimulai sejak tahun 2007, dimana drone sendiri di luar negeri juga dikenal sebagai 'Unmanned Aerial Vehicle' (UAV). Pemerintah Turki mengundang dua perusahaan untuk proyek ini, salah satunya adalah Kale-Baykar (perusahaan gabungan antara Kale Group dan Baykar Technologies).

Pada awalnya Baykar membangun purwarupa pertama dengan nama Bayraktar Blok A dengan sistem avionik dual redundan, setelah dilakukan evaluasi, pada tahun 2009 Blok A terpilih sebagai pemenang program tersebut. Kemudian dari Blok A dikembangkan rancangan baru dengan nama Bayraktar Blok B dan mulai dibuat pada awal tahun 2012, meliputi pengembangan dan produksi.

FYI sebenarnya dulu tahun 2009, Turki sempat ingin membeli drone dari AS. Namun pihak AS tidak mengabulkan permintaan tersebut. Alhasil Turki pun lebih memilih mengembangkan program drone milik mereka sendiri.




Purwarupa pertama, Bayraktar Blok A.

Foto: Screen Shoot dari Youtube Master Militery


Tipe ke dua ini juga dikenal dengan nama TB2. Pada uji terbang bulan Juni dan Agustus 2014, Bayraktar TB2 berhasil mencapai ketinggian 27.000 kaki dan bertahan di udara selama 24 jam 34 menit.

Pada 17 Desember 2015, sistem rudal Bayraktar TB2 berhasil diuji. Dalam pengujian, rudal anti-tank jarak jauh (UMTAS) yang dikembangkan oleh Roketsan digunakan. Dua rudal UMTAS (masing-masing 37,5 kg) dipasang di kedua sayap Bayraktar TB2. Rudal tersebut menembak panel target 2x2 m (dengan akurasi dan presisi 100%) ditembakkan dari jarak 8 km dan ketinggian 16000 kaki (sekitar 5000m) dengan rudal UMTAS yang dipandu laser oleh pilot operator di stasiun darat.




Bayraktar TB2 (Blok B).

Sumber Ilustrasi Foto


Dengan demikian, waktu itu Turki menjadi negara ke-6 di dunia yang memproduksi kendaraan udara tanpa awak tersebut. Pada 18 Desember 2015, sebuah video dipublikasikan untuk uji coba rudal Bayraktar TB2.

Setelah uji coba tersebut, Polisi Turki memesan 11 unit, diikuti selanjutnya pesanan dari Angkatan Darat Tuki dengan pesanan mencapai lebih dari 30 unit. Kemudian 8 September 2016, Bayraktar TB2 mencatat aksi pertamanya, selama operasi melawan PKK (Partiya Karkerên Kurdistanê atau Partai Buruh Kurdistan). FYI gan sist drone ini dirancang oleh menantu Om Erdogan, nama perancangnya adalah Selcuk Bayraktar, nama drone ini juga diambil dari nama sang menantu.




Selcuk Bayraktar bersama anak dan istrinya, ini dia sosok dibalik handalnya drone Turki (menantu Presiden Erdogan).

Sumber Ilustrasi Foto


Pada Maret 2018 Qatar tertarik untuk membeli TB2, enam drone diproduksi untuk pasukan Qatar. Pada Januari 2018, Baykar menandatangani perjanjian dengan proyek Ukrspets tentang pembelian 12 Bayraktar TB2 dan 3 stasiun kendali darat senilai US$ 69 juta untuk tentara Ukraina. Ukraina menerima gelombang pertama pada Maret 2019, kemudian TB2 juga dibeli oleh Azerbaijan namun tidak dijelaskan berapa unit yang dibeli.


Spesifikasi


Bayraktar menggunakan platform Monocoque bersifat modular dengan item utama yang dapat dilepas seperti wing, tail boom, dan V-Tails. Semua bagian badan pesawat sebagian besar terbuat dari bagian komposit serat karbon. Bayraktar TB2 memiliki panjang total 6,5 meter dengan rentang sayap mencapai 12 meter, serta berat lepas landas maksimum mencapai 650 kg.

Pesawat dengan ekor berbentuk huruv V terbalik ini menggunakan mesin Rotax 912 turboprop dengan trnaga yang dihasilkan mencapai 105 HP. Kapasitas bahan bakarnya mencapi 300 liter, dengan tangki jumbo Bayraktar mampu terbang selama 24 jam penuh.

Kecepatan maksimumnya mencapai 120 knot (220 km/jam) dengan kecepatan jelajah mencapai 70 knot (130 km/jam). Jangkauan komunikasinya sekitar 300 km, serta dapat terbang sampai ketinggian 27.030 kaki (8.240 m). Bayraktar juga mampu membawa muatan maksimal 65 kg serta memiliki jarak jelajah maksimal mencapai 6.000 km. Pesawat tanpa awak ini dibanderol US$ 5 juta per unitnya.




Tampak belakang.

Sumber Foto: Screen Shoot Youtube Master Militery


Untuk bagian senjata drone ini mnggunakan rudal buatan dalam negeri yakni MAM-L dan MAM-C. MAM-L adalah rudal dengan hulu ledak tinggi yang dibekali pemandu laser, digunakan untuk menghancurkan target bergerak maupun target tak bergerak.

Semenatara MAM-C adalah varian mini dari MAM-L dengan hulu ledak rendah yang juga sudah dibekali pemandu laser. Ke dua roket ini dibuat mandiri oleh industri pertahanan Turki yang bernama Roketsan. Termasuk munusi bom pintar, rudal ini sukses melakukan berbagai misi di Libya dan Suriah serta perang Azerbaijan-Armenia.




MAM-L dan MAM-C.

Sumber Ilustrasi Foto


Setiap Bayraktar TB2 dikonfigurasi dengan enam platform kendaraan antara lain: dua Stasiun Kontrol Tanah (GCS), tiga Terminal Data Tanah (GDT), dua Terminal Video Jarak Jauh (RVT), dan Peralatan Pendukung. Stasiun tersebut biasanya dibangun dalam sebuah truk gan sist seperti kita lihat foto dibawah ini.



Ini dia stasiun kontrol Bayraktar TB2.

Sumber Ilustrasi Foto


Ground Control Station didasarkan pada spesifikasi NATO yang dilengkapi dengan sistem komando dan kontrol lintas redundan. GCS dilengkapi dengan pendingin udara redundan dan sistem perlindungan Nubika (nuklir, biologi, kimia).

Semua perangkatnya ditempatkan di dalam lemari yang disegel. Setiap operator memiliki layar ganda di depan bersama dengan Perangkat Lunak Antarmuka Operator yang digunakan untuk perintah, kontrol, dan pemantauan waktu.




Ilustrasi bagian dalam GCS.

Sumber Ilustrasi Foto





Bagian ruang kontrol GCS.

Foto: Screen Shoot Youtube Master Militery.



Kiprah Si Algojo Pantsir


Drone ini mendapat julukan Algojo Pantsir dari beberapa pengamat militer, karena semasa perang Suriah mereka berhasil mengancurkan sistem pertahanan udara milik Suriah buatan Rusia. Namun begitu selama perang di Suriah dan Libya, Turki juga kehilangan banyak drone-nya.

Dalam kasus Suriah, diduga keberadaan TB2 diluar jangkauan radar Pantsir, sehingga sistem pertahanan udara tersebut dapat dihancurkan. Meski beberapa drone dapat dilumpuhkan, namun mendeteksi keberadaan Bayraktar TB2 juga bukan perkara mudah.




Sumber Ilustrasi Foto


Contoh terbaru di perang Azerbaijan-Armenia, TB2 sukses menjalankan misi dengan menghancurkan berbagai alutsista milik Armenia. Meski tidak ada korban jiwa, namun Armenia kehilangan 13 tank dan 2 sistem hanud serta beberapa truk militer dalam serangan tersebut. Sekitar 3 minggu yang lalu pihak Azerbaijan merilis video kompilasi saat drone mereka menyerang alutsista milik Armenia. Foto dan videonya ada dibawah ini.

Spoiler for Video:









Ilustrasi alutsista Armenia yang dihancurkan oleh TB2.

Foto: Screen Shoot dari Youtube NewsFromUkraine.


Bisnis alutsista adalah lingkaran setan, jika muncul suatu produk dengan segala kehebatannya, maka akan muncul produk lain untuk menandingi kehebatan produk tersebut. Setelah berhasil menunjukkan aksinya menghancurkan alutsista Armenia, TB2 justru berhasil dilumpuhkan oleh sebuah sistem peperangan elektronik.

Yang berhasil melumpuhkan TB2 adalah Krasukha milik Rusia, menurut laporan BulgarianMilitary.com 9 drone Turki dilumpuhkan karena melintasi daerah perbatasan, dimana diwilayah perbatasan tersebut terdapat pangkalan militer milik Rusia. Pihak Rusia sudah menyiagakan Krasukha sejak meletusnya perang di Nagoro-Karabakh, namun Krasukha baru digunakan dalam seminggu terakhir.




Drone yang berhasil dilumpuhkan tanpa ada tanda-tanda terkena tembakan rudal.

Sumber Ilustrasi Foto


Dilihat dari foto diatas, drone tersebut tidak ada tanda terkena tembakan rudal. Sistem Krasukha melumpuhkan TB2 tanpa menyentuhnya, FYI Krasukha memang disiapkan oleh Rusia untuk menghadapi era peperangan dengan drone.

Dibangun tahun 2010 dan mulai dioperasikan tahun 2014, sistem ini mampu mengacaukan radar lawan serta melumpuhkannya tanpa menggunakan rudal. Krasukha juga mampu membelokan rudal milik lawan, hal itu dilakukan dengan menyediakan data bayangan palsu sehingga radar lawan akan kesulitan menentukan target yang sebenarnya. Itu sekilas soal Krasukha gan sist, untuk tambahan informasi dalam thread ini.




Krasukha.

Sumber Ilustrasi Foto


Krasukha saat ini menjadi momok bagi drone Turki karena sistem pengacau radarnya, diluar hal itu drone ini termasuk salah satu alutsista Turki yang cukup baik dan mampu membuktikan kehandalannya di medan pertempuran.

Karena belum terlalu banyak negara yang mengoperasikan Krasukha, drone milik Turki kemungkinan akan tetap menjadi pilihan favorit bagi negara dengan kemampuan dana militer yang terbatas. Menurut para pengamat militer, 10 tahun lagi akan banyak negara yang menggunakan drone sebagai armada andalannya digaris depan.

Saat ini sudah ada 23 negara yang ikut mengembangkan dan membuat drone sendiri, Indonesia termasuk didalamnya dengan drone bernama Black Eagle, dimana drone buatan dalam negeri ini masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut.

Demikian sedikit ulasan drone dari Turki serta sedikit informasi mengenai keterlibatannya dalam beberapa perang di era modern, semoga tulisan kali ini bisa menambah wawasan baru buat kita semua dibidang alutsista modern. Sampai jumpa lagi, enjoy Kaksus emoticon-Angkat Beer


Referensi: 1.2.3.4.5
Ilustrasi: google image
ressive
indramamoth
pulaukapok
pulaukapok dan 30 lainnya memberi reputasi
31
8K
179
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.