Blockchain itu sebuah buku digital yang mencatat semua riwayat keuangan crypto seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, dan informasi berharga lainnya. Akan tetapi Blockchain berbeda dengan teknologi lainnya karena ia menggunakan blok sebagai daftar catatan dan riwayat. Kelompok-kelompok data ini dikenal sebagai “blok”, dan karena blok-blok ini secara bersama-sama diringkas secara kriptografi, potongan data menjadi ‘terkubur’ dan lebih sulit untuk dimanipulasi. Mengubah setiap bagian data di Blockchain akan membutuhkan daya komputasi yang sangat besar. Sebuah database blockchain tidak diadakan di satu lokasi/pihak tetapi dengan banyak pihak sehingga tidak bisa disusupi/retas. Jaringan blockchain secara otomatis memverifikasi dirinya pada interval tertentu. Yang menjamin keakuratan data yang dipegangnya.

Kode blockchain itu sifatnya transparan. Jika agan adalah seorang developer yang bisa membaca kode blockchain, agan bisa memverifikasi sendiri kode apa yang tertulis di cryptocurrency yang agan punya. Misalkan dibandingkan dengan mata uang (IDR, USD, MYR) yang dipagang langsung oleh bank sentral; agan tidak bisa mengetahui berapa jumlah uang yang akan atau sudah dicetak, namun, jika agan menggunakan cryptocurrency semuanya bisa di verifikasi menggunakan kode yang ada.

Seperti yang tadi sudah ane bahas, cryptocurrency adalah sistem yang tersebar, dimana tidak ada satu orang atau satu perusahaan yang mengontrolnya. Kode blockchain tidak terletak di sebuah server pusat yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan, tetapi tersebar di ribuan komputer di jaringan blockchain tersebut. Agan pun bisa mempunyai sendiri, dimana komputer / mesin agan berisikan blok-blok dan catatan transaksi blockchain tersebut.

Karena blockchain itu sifatnya transparan, kita jadi bisa tahu secara tepat ada berapa banyak supply cryptocurrency tersebut dan ada berapa banyak yang akan dicetak di masa depan.

Setiap transaksi yang tercatat di Blockchain itu tidak bisa di modif ulang atau dibatalkan gan. Jadinya, kalau agan transfer Bitcoin ke akun yang salah agan hanya bisa meminta pemilik dari akun tersebut untuk mentrasfer Bitcoin agan kembali. Tapi harus diingat, hampir tidak mungkin untuk mengetahui siapa pemilik sebuah alamat cryptocurrency.

Karena data dipegang oleh banyak pihak, akan sangat sulit untuk memanipulasi data yang ada. Untuk bisa meng-hack sebuah Blockchain, agan harus mengontrol lebih dari setengah atau 50% dari pemengang data atau jaringan komputer yang memiliki data tersebut.