Jalan pokok warga desa yang dilalaui kendaraan lalu lalang selalu ramai sejak pukul 3 pagi hingga pukul 10 malam. Disitu masyarakat terbiasa melewati saat hendak bepergian mulai dengan jalan kaki hingga menggunakan kendaraan. Sebenarnya penampakan jalan tidak terlihat angker tapi perasaan aneh sering dirasakan bagi yang melewati. Jalan selebar 6 meter yang halus dengan kanan kiri terdapat pepohonan rindang dan lampu jalanan ditata berjarak.




Saya sendiri hampir setiap hari melewati jalan tersebut. Perasaan aneh saat melewati dan sesudah melewati jalan aku abaikan begitu saja dengan angapan terbiasa sehingga tidak apa-apa. Saat itu kecepatan motor yang saya kendarai hanya standar karena hujan deras dan petir menyambar-nyambar. Berangkat dan pulang dari tempat kerja saya selalu melewati jalan itu dengan keadaan masih ramai lalu lalang kendaraan. Berusaha selalu berpikir positif dan sambil dzikir saat melewati jalan tersebut untuk menyapih rasa aneh yang selalu mendatangi. Keanehan itu sungguh sulit sekali untuk di ungkapkan tetapi selalu hadir dengan hal-hal yang berbeda.

Sepulang kerja kurang lebih pukul 6 sore hal aneh kembali terulang entah kenapa penampakan ular dengan bentuk berbeda-beda selalu tampil di perempatan jalan hingga motorku terpaksa harus di rem mendadak. Hal itu tidak hanya terjadi sekali dua kali tapi setiap pulang dari kerja diwaktu senja. Kendaraan yang lain tetap lalu lalang, seperti tidak melihat ular tersebut. Mendadak pikiranku hancur tidak fokus seperti kehilangan kendali. Suara gemuruh dan taburan benda kasar tampak melempari jalanan hingga kabut putih menutup kaca helm. Kulihat orang-orang nampak biasa saja seolah tidak ada apapun bahkan ular itu tetap stay di perempatan jalan tanpa tergilas ban padahal secara logika kendaraan juga melewatinya.




Sambil menenangkan hati dan menunggu ular itu pergi aku membaca dzikir. Kemudian setelah beberapa detik ular itu hilang entah kemana dan makanan berserakan di jalan. Eneh lagi bagiku entah makanan siapa itu. Dan aku tetap santai dengan hati-hati meminimalisir agar makanan itu tidak tergilas ban motorku. Setelah melewati jalan badanku bagian belakang mendadak terasa dingin agak pegal. Sungguh aku sendiripun bingung mengalami hal aneh yang terus menerus setiap melewati jalan ini hingga keanehan penampakan ular dan makanan berserakan setiap pulang kerja di senja hari membuat penasaran sekaligus agak takut.

Satu bulan hal aneh hingga ular dan makanan berserakan masih terus terulang. Memberanikan diri akhirnya bertanya dan bercerita pada nenekku. Setelah nenek menaggapi ternyata benar horor telah terjadi. Jalan tersebut memang angker tetapi penampakan aneh hanya muncul saat waktu senja. Namun, tidak semua orang bisa melihatnya. Entah aku sendiri bertanya-tanya kenapa bisa melihat hal tersebut hampir setiap hari diwaktu senja padahal tidak pernah aku iginkan.