Menikah adalah keinginan setiap orang. Karena dengan sebuah pernikahan manusia mampu membangun sebuah tatanan kehidupan yang baru, berkembang, dan memiliki keturunan. Dalam menjalani proses pernikahan tentu tidaklah mudah, akan selalu banyak rintangan dan cobaan yang mesti dilewati. Tidak hanya faktor eksternal melainkan juga internal. Terkadang lingkungan sekitar baik, namun dalam diri kita bergejolak.

Tentu sebelum memasuki pernikahan, seorang laki-laki dan perempuan harus saling mengenal. Agar tidak seperti membeli kucing dalam karung. Mesti dilihat fisiknya bagaimana, apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan, perlu juga mengetahui silsilah keluarganya, pastikan betul bahwa pasangan yang akan dinikahi tersebut jelas asal usulnya. Sebab nanti akan berpengaruh untuk proses ijab dan qabul. Selain itu, yang paling utama adalah wajib seiman. Jangan sampai menikah berbeda agama, karena akan memiliki ketimpangan dan tidak dibenarkan oleh syari'at.

Menjalani proses saling mengenal pra-nikah juga harus dilakukan. Untuk memastikan agar masing-masing pasangan sudah sama-sama yakin menuju kursi pelaminan. Jangan sampai tertinggal setitik perasaan masa lalu. Hal itu bisa berakibat akan ketidakharmonisan hubungan rumah tangga kelak, sebab akan selalu ada perbandingan bahkan hingga sebuah penyesalan. Maka dari itu, pengenalan sebelum menikah mesti dimaksimalkan. Paling tidak untuk saling menguatkan dan menumbuhkan cinta satu sama lain.



Sebuah kejadian memilukan menimpa seorang pria, di mana ia mesti ditinggal oleh calon istrinya. Diketahui pria itu sudah merencanakan tanggal pernikahan bersama kekasihnya. Mereka sudah sama-sama mantap untuk membangun biduk rumah tangga dan lelaki tersebut membuktikan keseriusannya. Mereka berdua pun sudah mencetak dan menyebar undangan untuk pesta pernikahan. Proses fitting baju pun sudah sama-sama mereka berdua jalani. Namun, nasib berkata lain kepada pria tersebut. Takdir tak menyetujui keduanya hidup bersama. Hingga tak ada pernikahan di hari yang telah ditetapkan tersebut, tak ada ijab qabul di tanggal bahagia itu. Pasalnya sang wanita diketahui kabur dan menikah dengan mantannya. Lebih memilukan lagi bahwa sosok laki-laki yang membawa kabur calon istrinya itu tak lain adalah temannya sendiri.

Laki-laki mana yang tak merasa sedih ketika harga dirinya sudah tak dianggap lagi. Peristiwa semacam ini sering kali terjadi, terkadang cinta mengalahkan segalanya. Tanpa memilih lagi mana yang baik dan salah. Tanpa melihat lagi wajah kedua orangtua.

Sumber :

nih