Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai inovasi jadi kunci utama dalam menjalankan bisnis di tengah pandemi covid-19. Bahkan, ia menyebut inovasi lebih penting ketimbang sumber daya lainnya yang bisa saja habis di masa yang akan datang.

Ambil contoh, perusahaan teknologi Apple yang tetap kokoh bertahan. Valuasi perusahaan yang berbasis di California, AS, itu bahkan mencapai US$2 triliun per Agustus 2020. Valuasi tersebut naik dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu.

"Hanya butuh dua tahun bagi Apple melipatgandakan valuasi," ucap Ma'ruf dalam acara Hari Lahir ke-9 Himpunan Pengusaha Nahdliyin secara virtual, Jumat (9/10).

Maruf bilang valuasi Apple bahkan telah melampaui produk domestik bruto (PDB) Kanada, Brasil, Korea Selatan, Spanyol, Belanda, Turki, Taiwan, Swiss, termasuk Norwegia.

"Nilai ekonomi Apple lebih besar dari negara-negara tersebut," imbuh Ma'ruf.

Sementara, valuasi perusahaan minyak kelas kakap Saudi Aramco justru turun di tengah krisis kesehatan yang menekan ekonomi seluruh negara di dunia. Valuasi perusahaan pada tahun lalu telah menyentuh US$2 triliun.

Valuasi Saudi Aramco turun seiring dengan merosotnya harga minyak mentah dunia. Situasi ini berbanding terbalik dengan Apple yang semakin perkasa pada 2020.

"Bedanya adalah Apple memanfaatkan inovasi, Saudi Aramco dari cadangan minyak yang dikelolanya. Minyak menurun, ya Saudi Aramco menurun. Sedangkan valuasi Apple tumbuh pesat, meski dunia krisis parah sebagai dampak pandemi," terang Ma'ruf.

Realita itu, tambah Ma'ruf, membuktikan inovasi lebih bernilai bagi perusahaan dalam jangka panjang ketimbang memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang harganya bisa jatuh setiap saat.

Oleh karena itu, ia menilai inovasi harus dijadikan sumber daya utama bagi dunia usaha.

"Ini menjadi pandangan bagi Indonesia untuk menjadikan inovasi sebagai basis utama. Dapat disimpulkan inovasi jauh lebih bernilai dibanding sumber daya lain. Sumber daya lain dapat habis, tapi inovasi tidak terbatas," pungkas Ma'ruf.

link


Maruf bilang valuasi Apple bahkan telah melampaui produk domestik bruto (PDB) Kanada, Brasil, Korea Selatan, Spanyol, Belanda, Turki, Taiwan, Swiss, termasuk Norwegia.