• Beranda
  • ...
  • Tanaman
  • Mengendalikan Hama Walang Sangit Pada Tanaman Padi Dengan Cara Tradisional

indrag057Avatar border
TS
indrag057
Mengendalikan Hama Walang Sangit Pada Tanaman Padi Dengan Cara Tradisional





Sebagai anak seorang petani yang lahir dan dibesarkan di desa, dunia tanam menanam sudah nggak asing lagi buat ane. Dari kecil, ane sudah terbiasa membantu orang tua bekerja di sawah maupun di ladang.

Meski sekarang ane sudah menetap di ibukota dan sudah lama tidak turun ke sawah atau ladang, tapi ilmu bercocok tanam yang ane dapat dari orang tua ane masih ane ingat dengan sangat baik, bahkan bisa dibilang ane sudah hafal di luar kepala.

Nah, pada kesempatan kali ini ane akan sedikit berbagi ilmu tentang dunia tanam menanam yang ane dapat dari bapak ane. Bukan tentang cara bercocok tanam, tapi yang akan ane bahas kali ini adalah salah satu cara mengendalikan hama dengan cara tradisional.

Seperti yang kita tahu, hama merupakan musuh utama bagi para petani. Tak jarang, karena serangan hama, petani bisa mengalami kerugian yang sangat besar. Bahkan bisa gagal panen. Sangat merugikan bukan?

Untuk mengatasi serangan hama ini, para petanipun biasanya melakukan langkah langkah untuk mengendalikan atau bahkan memusnahkan hama ini. Cara yang paling umum adalah dengan cara menggunakan pestisida yang sekarang sudah banyak dijual di toko toko pertanian.

Namun, penggunaan pestisida ini memiliki akibat lain yang justru merugikan para petani, bahkan merusak ekosistem lingkungan. Pestisida yang memiliki sifat beracun dan membunuh, terkadang tidak hanya melenyapkan hama, tapi juga ikut membunuh hewan hewan lain yang seharusnya dilindungi.

Nah, karena itu penggunaan pestisida ini sedikit dibatasi. Hanya saat benar benar dibutuhkan saja pestisida ini digunakan. Untuk mengendalikan hama, petani di desa ane menggunakan cara cara tradisional yang bisa dibilang lebih aman, mudah, murah, dan sangat menguntungkan.

Salah satu hama yang sering menyerang padi di desa ane adalah walang sangit. Hewan berjenis serangga yang memiliki bau yang sangat khas ini memang sangat merepotkan para petani. Biasanya walang sangit ini menyerang dan memakan daun padi yang sudah mulai tumbuh dan berkembang.

Namun tak perlu khawatir gansist. Para petani di desa ane memiliki cara sederhana dan mudah untuk mengendalikan hama yang satu ini. Cukup dengan menggunakan abu bekas pembakaran limbah ternak, hama ini bisa diusir dari lahan pertanian kita.

Caranya cukup mudah. Tinggal menaburkan abu ini pada tanaman padi saat pagi hari. Kenapa harus pagi hari? Karena saat itu daun daun padi masih basah oleh embun. Jadi abu yang kita taburkan bisa menempel pada daun dan batang padi. Dan karena daun dan batang padi terselimuti oleh abu, maka hama walang sangit ini akan kesulitan untuk memakannya.

Abu ini sendiri bisa didapatkan dengan sangat mudah di desa ane. Karena hampir semua petani di desa ane juga memelihara ternak, entah itu kambing atau sapi. Dari limbah sisa sisa makanan dan kotoran ternak inilah yang akhirnya dibakar dan diubah menjadi abu. Dan di setiap kandang ternak di desa ane memang memiliki tempat khusus untuk pembakaran limbah ini.

Selain bisa mengendalikan hama walang sangit, abu yang kita tabur di sawah juga bisa menjadi pupuk yang bisa menyuburkan tanaman padi. Jadi cara ini sangat menguntungkan bagi para petani. Sekali tabur, dua manfaat yang didapatkan. Hama walang sangit kabur, dan tanaman padi menjadi lebih subur.

Meski mungkin belum ada penelitian tentang cara mengendalikan hama dengan menggunakan abu ini, tapi para petani di desa ane sudah sejak lama menerapkan cara ini, dan hasilnya cukup memuaskan, meskipun cara ini juga memiliki kelemahan.

Kelemahannya adalah, cara ini sifatnya hanya mengusir, bukan memusnahkan. Jadi, saat abu yang kita taburkan ini telah hilang terbawa angin atau tersiram hujan, ada kemungkinan hama walang sangit ini akan kembali menyerang tanaman padi kita. Jadi cara ini harus dilakukan berulang ulang, sampai hama ini akan menghilang dengan sendirinya.

Cara ini juga harus dilakukan dengan serentak. Jika tidak, hasilnya juga tidak akan maksimal. Misalnya satu petak tanaman padi kita taburi abu, lalu petak yang lain tidak, bisa dipastikan hama walang sangit ini hanya akan berpindah ke petak tanaman padi yang tidak kita taburi abu tadi. Jadi harus serempak dan menyeluruh ya gansist naburinnya.

Di desa ane, saat musim hama walang sangit ini, pasti ada pemandangan yang unik di sawah saat pagi hari. Para petani beramai ramai datang ke sawah dengan memikul abu, lalu menaburkannya ke sawah. Butiran abu yang terbang terbawa angin, mirip seperti pesta perayaan festival Holi yang ada di India sana. Sungguh pemandangan yang unik, yang mungkin tak akan bisa dijumpai di daerah lain selain di desa ane.

Demikian sedikit ilmu yang bisa ane bagikan di kesempatan kali ini, semoga bisa bermanfaat. Mohon maaf jika ada keaalahan dalam penulisan atau cara penyampaian ane yang kurang berkenan. Selalu ingat untuk menjaga kestabilan ekosistem lingkungan, demi kelangsungan kehidupan di muka bumi ini. Ane mohon diri, sampai bertemu di thread ane yang lain.


sumber : opini pribadi

Gambar : https://www.kompasiana.com
tien212700
s3r4hf3
zeref13
zeref13 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.9K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tanaman
Tanaman
icon
3.9KThread2.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.