Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aiqingAvatar border
TS
aiqing
Najwa Shihab Wawancara Kursi Kosong, Dewan Pers: Bukan Hina Jokowi, tapi Kreativitas



Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Djauhar mengatakan wawancara kursi kosong yang dilakukan Najwa Shihab sebagai pengganti absennya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bukanlah penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Menurut Ahmad, cara Najwa itu merupakan bagian kreativitas dalam dunia jurnalistik. 

"Kreativitas ini kan macam-macam caranya. Ada yang caranya sindiran halus. Enggak lah ini sampai bikin malu Pak Jokowi. Itu relawannya aja yang baper (bawa perasaan)," ujar Ahmad, Selasa (6/10/2020).

Menurut Ahmad, Najwa mewawancarai kursi kosong, karena Menteri Terawan tak memenuhi undangan wawancara terkait penanganan Covid-19.

Sah saja, bila Najwa membuat sebuah acara yang teatrikal tersebut. 

"Itu kan sindiran, apakah yang seperti itu layak dikriminalkan?" kata Ahmad. 

Baca Juga : Dipolisikan karena Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab: Saya Baru Tahu

Sebelumnya, Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu Silvia Dewi Soembarto melaporkan Najwa Shihab ke Kepolsian Daerah Metro Jaya hari ini. Namun, laporan tersebut ditolak dan polisi mengarahkan Silvia untuk melaporkan perkara itu ke Dewan Pers. 

Penyidik mengarahkan Silvia ke Dewan Pers untuk meminta rekomendasi dan referensi dari lembaga tersebut. Nantinya, Dewan Pers akan menindaklanjuti laporan Silvia itu sesuai dengan UU Pers yang berlaku. 

"Jadi tadi diarahkan oleh polisi ke Dewan Pers, karena kasus ini ada hukum yang berlaku di luar hukum perdata dan pidana," ujar Silvia. 

Silvia melaporkan Najwa Shihab atas dugaan cyber-bullying atau perundungan siber. Ia tidak menyebut secara spesifik pasal-pasal yang dimaksud menjerat Najwa itu. Ia khawatir kejadian serupa akan berulang. 

“Jika ada pembiaran, wartawan lain akan berlaku sama melakukan wawancara kosong kepada narasumber dan itu memberikan preseden buruk pada wartawan sendiri,” kata perempuan itu. 

Sumber :
https://m.bisnis.com/kabar24/read/20...as-jurnalistik




Kayaknya sih rada kebablasan deh.
kayak kayak ada pemaksaan untuk hadir ke acara.

tapi lapor ke polisi, juga rada berlebihan.
Diubah oleh aiqing 06-10-2020 16:15
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.4K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.