Vandalisme Di Mesjid Darussalam, Pelakunya Mengalami Depresi, Haruskan Dikecam?
TS
delia.adel
Vandalisme Di Mesjid Darussalam, Pelakunya Mengalami Depresi, Haruskan Dikecam?
Spoiler for Instagram:
Quote:
Baru-baru ini diwilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang tengah ramai oleh teror Vandalisme yang letaknya di sebuah mushola, berita ini kemudian viral di media sosial, setelah vidionya tersebar di Instagram.
Kejadiannya sih terjadi pada hari selasa, 29-9-2020 pada siang menjelang sore sekitar pukul 15:30. Tempat ibadah yang menjadi sasaran dari aksi vandalisme tersebut adalah musholla Darussalam, letaknya di perum Villa Tanggerang. Aksi tersebut telah mengotori dinding-dindingnya yang banyak dipenuhi oleh coretan-coretan pilox, bukan hanya itu saja sih aksi dari vandalisme, dalam aksinya tersebut sejumlah alat-alat ibadah rusak, selain itu buku-buku agama pun disobek-sobek.
Polisi segera bertindak dan menangkap salah satu pelakunya yang bernama Satrio (18) yang ternyata rumahnya hanya sekitar sejarak 50 meter dari mushola.
Dan alasannya untuk melakukan tindakan tersebut sangatlah sederhana, yaitu pemberontak atas larangan orang tuanya, yang tidak mengizinkannya untuk keluar rumah. Dia sangat tertekan dan pada akhirnya melakukan aksi vandalisme tersebut diatas.
Menurut orang tua si pelaku, mereka melarang anaknya keluar disebabkan karena emosinya yang terkadang sulit dikendalikan.
Kekangan dari orang tua pada akhirnya membuat pelaku melampiaskan kekesalannya di sebuah musholla. Dan pada akhirnya diketahui kalau pelaku tersebut memiliki gangguan jiwa. Pernah dirukiah dan menurut psikolog dia mengalami depresi.
Quote:
But kalian tau tidak apa artinya Vandalisme? Menurut aku sih, vandalisme ialah sebuah pengerusakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atas dasar kekecewaan yang mendalam tentang banyak hal, seperti kepada seorang tokoh, kerabat-kerabatnya, keluarga dan lain sebagainya. Yang mana masih banyak hal-hal lainnya lagi yang membuat aksi vandalisme melampiaskan hasrat nya yang terpendam selama ini.
Aksi vandalisme tersebut tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor-faktor yang mendukung terjadinya vandalisme, yaitu; karena kurangnya kesadaran seseorang untuk memahami ideologi, kekecewaan atas paham yang tidak berjalan sesuai harapan, adanya kesempatan untuk melakukan aksi-aksinya, melemahnya pengawasan, petugas yang kurang profesional, dan faktor lingkungan yang sangat besar mempengaruhinya.
Spoiler for screenshotan google:
Quote:
Dan karena aksi tersebut sejumlah pihak mengecam perbuatan tersebut diatas.
Delia mengutip tulisan dari sebuah artikel kompas.com yang mana sangat tidak menyukai tindakan tersebut diatas, yaitu sebagai berikut ini;
MUI Tangerang bereaksi
Aksi vandalisme ini juga mendapat tanggapan dari Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang. Melalui keterangan tertulis, MUI meminta kepolisian untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
"Mengharapkan kepada pihak berwenang untuk memproses lebih lanjut, melakukan pengusutan kepada oknum-oknum atau pihak-pihak yang terlibat aksi vandalisme yang dilakukan di Mushala Darussalam," kata Ketua MUI Kabupaten Tangerang Moch. Ues Nawawi.
MUI juga menyerukan kepada umat Islam di Kabupaten Tangerang untuk waspada terhadap aksi provokatif yang memancing emosi atau kemarahan umat sehingga menimbulkan kegaduhan.
Quote:
Ya mau dikecam bagaimanapun jika sudah dibuktikan bahwa kejiwaannya terganggu, maka tidak akan ada hasilnya. Seperti berbicara kepada orang gila yang nalarnya sudah tidak ada. Ya begitulah kira-kira menurut aku. Bagaimana menurut agan dan sista sekalian? Ayolah berdiskusi saja kuy gaskan hayooo...