masramidAvatar border
TS
masramid
Api Abadi Mrapen Diupayakan Hidup Lagi.
Api Abadi Mrapen Diupayakan Hidup Lagi.

Antara - 03 Oktober 2020 
Api Abadi Mrapen Diupayakan Hidup Lagi.



Petugas menyelidiki Situs Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Grobogan. ANTARA/HO

Grobogan: Situs Api Abadi 
Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, diupayakan untuk diselamatkan. Lantaran peristiwa api padam baru pertama terjadi.

"Kami tengah berupaya mencari langkah-langkah yang tepat agar situsnya tetap terjaga karena selama ini tempat tersebut juga menjadi ritual tahunan umat Buddha pada upacara Hari Raya Waisak," kata Kasi Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto di Grobogan, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Dia mengakui sudah menghubungi berbagai pihak, seperti Universitas Diponegoro, Akademi Perindustrian (AKprind)Yogyakarta, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait solusi padamnya Api Abadi pada 25 September 2020. Hasilnya, kata dia, mengerucut untuk beberapa opsi.

Namun, Sinung belum bisa membeberkan sejumlah langkah alternatif untuk menyelamatkan Situs Api Abadi. Sehingga salah satu ritual yang biasa dilakukan sejak zaman Mataram kuno tidak terputus.
"Semua langkah penyelamatan berisiko, karena pada 1990-an pernah dilakukan upaya pencarian sumber gas metan untuk dialirkan ke lokasi situs agar tetap menyala besar," bebernya.

Dia menerangkan, kala itu apinya tidak padam, namun debit gas mulai berkurang. Sehingga apinya mulai mengecil karena gas alam ketika ada retakan yang lebih besar akan bergeser.
Pihaknya optimistis tidak kesulitan untuk mencari sumber gas metana di lokasi sekitar. Dia menduga, masih banyak pasogan gas metana.

"Berdasarkan peta gas dari rekanan PT Pertamina yang pernah mengerjakan blok barat Purwodadi sampai Mranggen memang potensi gasnya cukup besar, namun ada retakan," jelasnya.
Dia menerangkan, retakan itu yang menjadi kewaspadaan masyarakat. Masyarakat diingatkan, agar dalam melakukan pengeboran untuk air bersih tidak lebih dari 30 meter.

"Ketika pengeboran terlalu dalam, akan keluar gas. Karena kejadian selama ini memang demikian, sehingga ada yang dimanfaatkan oleh masyarakat, ada yang dibuang dan ditutup," bebernya.
Padamnya Situs Api Abadi  diduga tidak terlepas dari adanya pengeboran sumur yang lokasinya tidak jauh dari situs pada 12 September 2020 yang memunculkan semburan gas.

Kemudian, pada 20 September 2020 debit gas pada Situs Api Abadi menurun. Kemudian apinya mengecil dan padam pada 25 September 2020.
Dia mengungkap, berdasarkan keterangan warga sekitar pengeboran sumur dilakukan hingga kedalaman lebih dari 30 meter. Lantaran adanya semburan gas cukup besar dengan kandungan metana tinggi. 
"Hasil pengecekan dengan alat memang lebih dari 100 ppm," ujarnya.
Situs Api Abadi Mrapen selain menjadi tempat upacara pegambilan api suci umat Buddha, juga pernah digunakan untuk menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON), POR PWI, Hari Olahraga Nasional (Haornas) hingga Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (GANEFO).***

Sumbet,
https://m.medcom.id/nasional/daerah/...dup-lagi?p=all
nomorelies
eyefirst2
m0de83g0
m0de83g0 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.4K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.