Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kartu.prakerjaAvatar border
TS
kartu.prakerja
Ketika Gubernur Khofifah Minta Definisi Kematian Akibat Covid-19 Ditinjau Ulang
Bisnis.com, SURABAYA - Kematian akibat Covid-19 di Jawa Timur cukup menonjol, 7,25 persen dari total kasus. Sedangkan tingkat kesembuhan 80,18 persen dan 12,57 persen dirawat, demikian data per Minggu (20/9/2020).

Kasus Covid-19 di Jawa Timur per kemarin sebanyak 40.708 orang, sembuh 33.234 orang dan meninggal 2.965 orang. Sedangkan di DKI Jakarta, kematian akibat Covid-19 sebanyak 1.541 orang, sembuh 48.247 orang dan kasus positif 61.966 orang.


Dari data tersebut terlihat, kasus positif terbanyak di Indonesia berada di DKI Jakarta, namun kematian tertinggi di Jawa Timur.

Soal kematian akibat Covid-19 memang merisaukan. Setidaknya itu tercermin dari usulan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengutarakan masukan agar ada format baku dari Kemenkes tentang penghitungan angka kematian penderita Covid-19.

Usulan itu disampaikan dalam rapat koordinasi pengendalian Covid-19 secara virtual, Kamis (17/9/2020). Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan melibatkan gubernur di delapan provinsi penyumbang terbesar kasus Covid-19.

Setelah pertemuan itu, pemerintah mempertimbangkan untuk mengubah definisi angka kematian akibat Covid-19 menjadi hanya akibat virus Corona dan mencoret akibat penyakit penyerta. Soal penyempitan makna tersebut diungkap dalam penjelasan Kementerian Kesehatan pada laman Kemenkes.go.id pada Kamis 17 September 2020.

Baca Juga : Dinamika Terkini Seputar Jawa Timur

"Penurunan angka kematian harus kita intervensi dengan membuat definisi operasional dengan benar, meninggal karena Covid-19 atau karena adanya penyakit penyerta sesuai dengan panduan dari WHO," kata Staf Ahli Kementerian Kesehatan bidang Ekonomi Kesehatan Muhammad Subuh dikutip dari Tempo, Senin (21/9/2020).

Ia menjelaskan penjelasan tersebut setelah bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi pada Kamis 17 September 2020. Saat itu, Subuh menjelaskan kedatangannya ke Surabaya untuk membantu daerah menekan laju kasus Covid-19.

Muhammad Subuh menyatakan bahwa penurunan angka kematian harus didefinisikan dengan benar, meninggal karena Covid-19 atau karena adanya penyakit penyerta sesuai dengan panduan dari WHO.

Namun nyatanya, panduan WHO berkata sebaliknya. Pada bulan April 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru memperluas definisi kematian akibat COVID-19. Kini, pasien yang meninggal dunia meski masih berstatus suspect terinfeksi corona, akan ditetapkan sebagai kasus kematian COVID-19.  

Hal ini sebagaimana tercantum dalam Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 82 yang dipublikasikan WHO pada 11 April 2020. Laporan kematian akibat COVID-19 didefinisikan mencakup kasus yang terkonfirmasi dan kasus yang kemungkinan merupakan infeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, atau biasa disebut probable case.  

“Kecuali ada alternatif penyebab kematian yang jelas dan tidak terkait dengan penyakit COVID-19 (misal, trauma),” tulis pernyataan WHO.  

Lebih lanjut, kematian pasien suspect akan diumumkan sebagai kematian akibat COVID-19 jika sebelumnya ada gejala penyakit klinis yang mengarah ke infeksi corona.   

Menurut WHO, gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien juga dilaporkan mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, dan diare. 

Gejala-gejala ini biasanya dirasakan secara ringan dan mulai meningkat secara bertahap. Namun, orang yang terinfeksi virus corona bisa saja tidak mengembangkan gejala apa pun dan hanya merasa tidak enak badan. Hal ini berpeluang membuka jalan penularan senyap.

Saat ini ada 9 provinsi jadi fokus pemerintah untuk menekan kasus Covid-19. Ketika Tempo meminta konfirmasi ke Subuh soal penjelasan tersebut, ia belum menjawabnya.

Khofifah mengelak ketika dimintai klarifikasi soal redefinisi tersebut. "Boleh tahu suratnya? Boleh tahu kopi suratnya," katanya, Minggu (20/9/2020).

https://www.google.com/amp/s/m.bisni...ditinjau-ulang

emoticon-Cendol Gan
Di jatim korban banyak manula aki-aki dan kyai yang punya penyakit bawaan komorbid seperti diabetes, jantung, ginjal.
Diubah oleh kartu.prakerja 28-09-2020 08:28
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
576
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.4KThread46.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.