Dyana Shanti tengah gundah. Sebab, perempuan lansia berumur 80 tahun itu tengah menjalani perawatan akibat peristiwa naas yang pernah dialaminya. Dia bercerita pernah ditabrak mobil sehingga tulang pinggang tergeser, dan operasi kaki kanan. Sudah barang tentu biaya perawatan yang harus ia tanggung tak sedikit nilainya.

Namun ia kini dapat bernafas lega. Pada 21 September 2020 lalu, Dyana mendatangi Grha Surya di Setiabudi, Jakarta Selatan. Tujuannya untuk mengurus pencairan dana di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta. Ia mengaku senang karena dapat mencairkan dananya sebesar Rp 400 juta yang diangsur selama 36 bulan. Uang itu akan ia gunakan untuk biaya hidup sehari-hari dan kontrol kesehatan. 

“Pencairan ini sangat membantu untuk perawatan kesehatan saya,” kata dia. Dyana pun berharap proses pengembalian dana terus berjalan lancar, dan koperasi bisa berjalan seperti normal. Jika perekonomian sudah mulai pulih kembali, Dyana pun berpikir untuk meletakkan dananya kembali ke KSP Indosurya.

Dyana adalah salah satu dari puluhan lansia yang mendatangi KSP Indosurya Cipta di hari itu untuk melakukan pencairan dana. Maka bisa kita bayangkan betapa leganya para lansia yang dananya dikembalikan. Mereka dapat lebih tenang menjalani kehidupan dalam kondisi sulit akibat pandemi ini.

KSP Indosurya sendiri telah mengembalikan dana anggota sejak 1 September 2020. Pengurus KSP Indosurya Cipta, Sonia mengatakan 750 dari 1000 anggota KSP Indosurya telah melakukan proses pencairan. Selama proses pencairan pun tidak ada masalah.

Sonia menjelaskan bahwa untuk pemilik dana di bawah Rp 500 juta, pencairan paling lama adalah tiga tahun. Tahap kedua pencairan dana dan seterusnya, akan ditransfer sesuai tanggal jatuh tempo. Apabila anggota ada yang meninggal, maka prosesnya dilanjutkan ke ahli waris sesuai dokumen legalitas.

Komitmen dari KSP Indosurya Cipta mengembalikan dana anggota juga diapresiasi salah satu anggota Jakarta Barat bernama Lidia. Ia berpikir positif dan berharap KSP Indosurya dapat melanjutkan pengembalian dana hingga tuntas demi memulihkan kepercayaan anggota.

Itikad baik dari KSP Indosurya melakukan homologasi antara pengurus koperasi dengan anggota turut ditanggapi positif oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan. Menurutnya, perdamaian dan pelunasan perjanjian adalah hal yang seyogyanya harus ditempuh. Sebuah koperasi tidak boleh merugikan anggota. Koperasi harus bertanggung jawab, ada proses tabayyun, saling komunikasi, adalah solusi yang terbaik.

Dengan adanya itikad baik dari KSP Indosurya, Rully Indrawan berharap di masa mendatang masyarakat tidak jera atau kapok dengan koperasi. Apalagi koperasi sebenarnya adalah bagian dari upaya memecahkan masalah masyarakat secara mandiri.

Risiko-risiko sudah pasti ada dalam tiap usaha. Namun ingat, dalam koperasi permasalahan diselesaikan secara bersama.

Sumber : Viva[750 Nasabah Sudah Cairkan Dana di KSP Indosurya]

Begitulah KSP Indosurya, persoalan yang mereka hadapi diselesaikan secara bersama. KSP Indosurya lebih mementingkan hubungan baik dengan anggota, mulai dari yang muda hingga lansia. Perdamaian mereka pentingkan ketimbang memailitkan koperasi. Jika koperasi pailit, belum tentu anggota dengan dana di bawah Rp 500 juta seperti Dyana dapat memperoleh dananya kembali, bukan?