TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan mengatakan pemerintah berencana memberikan diskon paket wisata sebesar 50 persen kepada masyarakat. Pemberian diskon paket wisata itu nantinya berdasarkan nomor induk kependudukan atau NIK.

Menurut Luhut Pandjaitan, besaran diskon paket wisata maksimal Rp 2,35 juta per penduduk mengacu pada nomor induk kependudukan tadi. "Pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional akan menyasar industri-industri yang tersungkur," kata Luhut Pandjaitan dalam keterangan tertulis, Sabtu 26 September 2020.

Pemerintah menganggarkan Rp 895 triliun untuk restrukturisasi berbagai bidang yang terpuruk karena pandemi Covid-19. Sektor pariwisata memperoleh alokasi Rp 1 triliun yang digunakan untuk diskon paket wisata.


Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Instagram/@luhut.pandjaitan

Rencananya diskon paket wisata ini dapat digunakan saat pemerintah mendustribusikan vaksin Covid-19 pada Desember 2020. Hingga saat itu pula, fokus pariwisata akan menyasar wisatawan domestik. Luhut Pandjaitan melanjutkan, pemerintah berharap diskon paket wisata tersebut memberikan efek ganda sebanyak 4,58 hingga 5,85 kali atau senilai Rp 9,34 triliun sampai Rp 11,93 triliun bagi perekonomian.

Sementara di negara tetangga, pemerintah Singapura memberikan stimulus kepada penduduknya berupa voucher wisata senilai 100 Dolar Singapura. Voucher itu dapat digunakan untuk staycation, tiket atraksi hiburan, dan tur dengan durasi Desember 2020 sampai Juni 2021. Ada pula subsidi 10 Dolar Singapura untuk tiket atraksi dan tur khusus bagi wisatawan yang masih anak-anak dan remaja.


link

Rencananya diskon paket wisata ini dapat digunakan saat pemerintah mendustribusikan vaksin Covid-19 pada Desember 2020. Hingga saat itu pula, fokus pariwisata akan menyasar wisatawan domestik. Luhut Pandjaitan melanjutkan, pemerintah berharap diskon paket wisata tersebut memberikan efek ganda sebanyak 4,58 hingga 5,85 kali atau senilai Rp 9,34 triliun sampai Rp 11,93 triliun bagi perekonomian.