Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tuanbuleAvatar border
TS
tuanbule
Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Tembus 10.000, Apa yang Salah?
Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Tembus 10.000, Apa yang Salah?
KOMPAS.com - Penambahan 128 pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada Kamis (24/9/2020), menyebabkan angka kematian akibat virus corona di Indonesia mencapai 10.105 orang.

Angka itu menjadi yang tertinggi di Asia, setelah India dan Iran. Namun, jika melihat case fatality rate (CFR), Indonesia hanya berada di bawah Iran dengan tingkat kematian 3,8 persen, lebih tinggi dari rata-rata global yang berada pada kisaran 3 persen.

Banyak kasus tidak terdeteksi

Menanggapi hal itu, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menilai wajar angka kematian di Indonesia tinggi.
Sebab, ini merupakan dampak dari rendahnya cakupan tes sejak awal pandemi virus corona mulai merebak di Indonesia.

Akan tetapi, masalah testing sampai saat ini tak kunjung bisa diselesaikan.

"Ini menjadi bukti bahwa penyebaran Covid-19 di Indonesia cepat. Karena laju penyebaran cepat dan testing rendah, maka banyak kasus tidak terdeteksi. Ini penting dalam kaitan waktu," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2020).

Konsekuensi logis jika tak mampu melakukan deteksi dini dan cepat, sambungnya, adalah angka kematian yang tinggi. Bahkan, ia menyebut bahwa angka sebenarnya yang terjadi di lapangan kemungkinan tiga kali lipat lebih tinggi dari laporan pemerintah.

Menurutnya, angka kematian bisa menjadi indikator valid untuk melihat performa program pengendalian virus corona di satu negara atau wilayah.

"Saya tidak mengatakan gagal, tapi ada satu strategi yang tidak memadai, atau bahkan salah," jelas dia.
 
"Nah ini menunjukkan kita harus segera melakukan evaluasi cepat dan serius. Artinya strategi kita selama ini tidak tepat," lanjutnya.

Evaluasi manajemen pengendalian pandemi dan sistem kesehatan

Tak hanya evaluasi dalam hal testing dan tracing, Dicky mengimbau agar pemerintah juga mengevaluasi manajemen pengendalian pandemi dan sistem kesehatan.

Meski beberapa kali mencatatkan rekor kasus harian, ia menyebut Indonesia masih belum mencapai puncak pandemi Covid-19.

"Apa yang terjadi saat ini belumlah yang terburuk, belum mencapai puncaknya," papar dia.

Menurutnya, DKI Jakarta mungkin telah mendekati puncak pandemi, tetapi puncak pandemi secara nasional masih jauh dari puncaknya. "Karena faktor negara kepulauan ini memiliki dampak dalam keunikan pola pandemi di Indonesia," tutupnya.
Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Tembus 10.000, Apa yang Salah?

sumber

BUZZERTOD, MAYBE SAAT EMAK BAPAK LOE MATI, BAKAL LOE KADRUN2 EMAK BAPAK LOE KARENA GA MENDUKUNG KOWIE, KENAPA MATI SAAT PANDEMIC. CEBONG2 DONGOK, KALO EMANK PEMERINTAH GA BECUS BAKAL W KRITISI, KARENA W LEBIH SAYANG EMAK BAPAK LOE DAN PRIHATIN AMA KEADAAN SAAT INI, KALO EMAK BAPAK LOE MOKAD KARENA KETOLOLAN LOE, W AKAN TETAP BERBELA SUNGKAWA, KARENA GIMANAPUN KITA MASIH SAUDARA DALAM KEBANGSAAN, NAMUN W KECEWA AMA LOE, KARENA DISAAT INI LOE MASIH NGJILAT BOOL KOWI YANG TERBUKTI GDA POWERNYA SAMA SEKALI.


BUAT KADRUN, HENTIIN HALU LOE KALO MOKAD BAKAL baikHIN BIDADARI, bodoh NYA LOE PADA BENER2 GDA YANG NANDINGIN.


ladies.hunter01
BeWoX555
tien212700
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.2K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.