kartu.prakerjaAvatar border
TS
kartu.prakerja
Guru Besar UGM Prediksi Covid-19 di Indonesia Akan Segera Berakhir,Berikut Penjelasan

Rekor baru kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.634 jiwa per 24 September 2020*/Pixabay.com /


Banyak pertanyaan timbul terkait kapan pandemi COVID-19 akan berakhir terutama bagi warga Indonesia. Kasus COVID-19 di Indonesia sendiri bisa dibilang menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

Hal tersebut membuat sejumlah pakar ahli memprediksi berakhirnya pandemi COVID-19 dari Indonesia.

Seperti dilansir dari Semarangku dari Antara News, belum lama ini, Guru Besar Statistika dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dedi Rosadi seorang memprediksi pandemi COVID-19 akan berakhir pada pertengahan Februari 2021 dengan total jumlah kasus terkonfirmasi positif minimal 322 ribu pasien.

“Akhir pandemi sangat bergantung pada upaya pemerintah dalam mengendalikan laju penyebaran penyakit COVID-19 ini,” tutur Dedi Rosadi melalui keterangan tertulis di Yogyakarta pada Kamis, 24 September 2020.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Semarangku.com dengan judul Covid-19 di Indonesia Berakhir Pada Februari 2021, Prediksi Guru Besar UGM

Selanjutnya, dia menyebutkan kenaikan nilai proyeksi kasus positif di akhir pandemi yang cukup signifikan dibandingkan dengan rilis terakhir yakni pada akhir Juli 2020.

Diketahui, data tersebut diperoleh dari hasil pelacakan terakhir dengan berbagai pendekatan pemodelan data-driven.

Dengan menggunakan model hybrid kompartemen SIR-Regresi-runtun- waktu akan menghasilkan prediksi paling optimistis. Maka, dari prediksi tersebut pandemi akan berkahir pada pertengahan Februari 2021 dengan syarat total kasus positif minimal 322 ribu penderita.

Di sisi lain, secara terpisah dengan menggunakan model Probabilistic Data Driven Model (PDDM) COVID-19 indonesia yang disusun oleh Dedi Rosadi bersama alumni FMIPA UGM lain seperti Drs. Joko Kristadi, MSi dan Dr. Fidelis Diponegoro, SSi, MM, diperoleh hasil bahwa puncak pandemi COVID-19 adalah pertengahan November 2020 sampai dengan awal Desember 2020.

Baca Juga: Najwa Shihab Tampilkan Video Kampanye, Luhut Sebut Topiknya Memprovokasi

Dan berakhir di akhir Mei 2021 dengan estimasi total kasus positif sekitar 700 ribu penderita.

Dengan tim lainnya, Dedi Rosadi mengkaji menggunakan pendekatan model kurva Richard dan kurva pertumbuhan logistik.

Hasilnya menunjukkan proyeksi akhir pandemic berada di antara April 2021 sampai dengan awal 2022 dengan kisaran prediksi total penderita sangat mirip dengan hasil dua metode sebelumnya.

Pada saat ini angka penularan berniali 1.07 pada tanggal 23 September 2020. Namun, dengan menggunakan model SIR-Regresi-runtun- waktu dapat disimpulkan terjadi sedikit peningkatan laju infeksi penyebaran COVID-19 yang disertai dengan peningkatan yang cukup tinggi terhadap laju kesembuhan penderita.



Dari hasil prediksi tersebut dapat diambil catatan penting, antara lain:

-Perlunya dilakukan pengendalian penyebaran COVID-19 secara optimal dengan menggencarkan 3T “tracing, testing, dan treatment” pada episentrum utama di Indonesia, yakni: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sulawesi Selatan. Serta dilakukan juga pada provinsi lain.

Pada saat ini angka penularan berniali 1.07 pada tanggal 23 September 2020. Namun, dengan menggunakan model SIR-Regresi-runtun- waktu dapat disimpulkan terjadi sedikit peningkatan laju infeksi penyebaran COVID-19 yang disertai dengan peningkatan yang cukup tinggi terhadap laju kesembuhan penderita.

Dari hasil prediksi tersebut dapat diambil catatan penting, antara lain:

-Perlunya dilakukan pengendalian penyebaran COVID-19 secara optimal dengan menggencarkan 3T “tracing, testing, dan treatment” pada episentrum utama di Indonesia, yakni: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sulawesi Selatan. Serta dilakukan juga pada provinsi lain.

Baca Juga: Ada Sirih Gading, Dijamin Murah dan Tangguh, Simak 7 Jenis Tanaman Hias Cocok untuk Pemula

Dedi juga menyampaikan bahwa penurunan laju penularan dapat dilakukan dengan optimal menggunakan berbagai usaha.

Utamanya mendisiplinkan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, dan mengatur mobilitas penduduk secara lebih berhati-hati serta pemberian vaksin massal.

Selain itu Dedi juga menuturkan bahwa penemuan teknologi obat akan meningkatkan laju kesembuhan. Maka secara bersamaan akan dapat mengakhiri pandemi COVID-19 lebih cepat.***(Rosy Nursita A/Semarangku)

https://ringtimesbanyuwangi.pikiran-...-penjelasannya

emoticon-Cendol Gan Awal tahun semoga tersedia vaksin dari sinovac. AS negara terkaya dunia pun akhir tahun ini sudah tersedia

20 negara ini pun telah melewati masa puncak
Diubah oleh kartu.prakerja 25-09-2020 10:56
extreme78
maleo.pejuang
tien212700
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.