JAKARTA - Sebenarnya militer China dengan segala sumber daya unggul dibandingkan India.

Namun semua kembali ke masalah mental, mau seunggul apapun jika tentara yang dikirim ke medan perang sudah kalah sebelum bertanding susah jadinya.

Hal inilah yang terjadi kepada serombongan tentara China, sudah kalah sebelum berperang.

Sebuah video memperlihatkan tentara China menangis histeris di dalam bus dalam keberangkatan menuju perbatasan India di Ladakh, Himalaya.

Diketahui para tentara ini berasal dari Fuyang di Provinsi Anhui bagian Timur China itu kemudian menjadi viral dan menjadi perbincangan dua negara yakni Taiwan dan India.

Seperti diketahui China berseteru dengan India dan Taiwan.

Dua media Taiwan melaporkan insiden tersebut.

"Ketika ketegangan terus memanas di perbatasan Tiongkok-India, sebuah video muncul pada hari Minggu (20/9/20) yang menunjukkan tentara China menangis ketika mereka diduga dikirim ke perbatasan," tulis laporan media Taiwan dikutip zonajakarta.com dari Express, Rabu (23/9/2020).

Dalam video tersebut terlihat para tentara yang berada di dalam sebuah bus menangis saat menyanyikan lagu patriotik China berjudul 'Green Flower Army'.

Seorang komedian asal Pakistan kemudian ikut merespon video dengan komentar, "Kami warga Pakistan mendukung kamu, China. Tetaplah berani."

Media Tawian memberitakan bila komentar tersebut memiliki maksud untuk menyindir para tentara muda Tiongkok itu.

Beberapa pengguna media sosial di India juga ikut memposting video sebaga bahan olokan.

Kabar ini langsung dibantah media China, Global Times, yang menganggap tudingan Taiwan tidak benar.

"Pada saat itu, mereka sedang mengucapkan selamat tinggal kepada orang tua mereka dan menyanyikan lagu militer terkenal 'Bunga Hijau di Angkatan Darat', dan mereka menyanyikan 'Pulanglah saat kamu merayakan pekerjaanmu', benar-benar bertentangan apa yang digambarkan oleh media Taiwan," tulis Global Times.

Global Times menambahkan bila media Taiwan telah menggunakan 'berbagai cara secara eksplisit' untuk membentuk citra pejuang PLA yang 'takut perang'.

Berita


Lebih gagah TNI