Halo gansis sekalian, bagaimana kabarnya hari ini? Saya harap agan sista semua sehat selalu dan terhindar dari wabah yang lagi ramai beredar dan menimpa bangsa ini, aamiin.

Nah, kembali ke pokok tulisan kita kali ini. Pernah gak sih, agan sista membayangkan diri bisa berenang di dalam air, dan kalian bisa bernafas di dalamnya layaknya seorang Atlantean dalam film Aquaman?



sumber gambar: google.com

Wih, pasti seru banget kan ya. Karena dengan begitu kalian bisa melihat dengan mudah pemandangan terumbu karang, dan bermain dengan fauna laut yang imut lucu seperti Nemo dan kawan-kawannya.


Terlebih, apabila benar demikian kita memiliki kemampuan tersebut. Tentu, 95% wilayah laut yang belum tereksplorasi akan terjawab satu persatu, karena menurut beberapa artikel yang pernah saya baca, kebanyakan hanya menyebutkan bahwa hanya 5% wilayah laut yang baru terjamah oleh manusia, dan sisanya masih *gelap.


Seandainya kita memiliki kemampuan itu, tentu kita akan mengekspansi tempat tinggal kita, dengan membuat peradaban manusia baru di bawah laut layaknya bangsa Atlantean.

Sayangnya, makhluk primata seperti kita tidak benar-benar sesuai untuk membayangkan bahwa kita bisa hidup normal di dalam air. Anggota tubuh kita tidak cukup efisien untuk digunakan berenang dalam jangka waktu yang lama, mentok-mentok kita berenang 30 menit tanpa terkena kram di kaki saja udah syukur banget.


Selain itu, mata kita tidak memiliki tingkat kepekaan terhadap cahaya yang baik, terlebih untuk melihat dengan jelas di dalam air. Karena seperti yang kita tahu, semakin dalam lautan semakin sedikit cahaya yang bisa menembus ke dalamnya.

Kecuali kalian punya lentera seperti ikan ini ya.




Pasti diantara kalian gak ada yang punya kan? Karena perlu disadari, bahwa spareparts tubuh manusia sangat tidak sesuai untuk digunakan hidup di bawah air. Dari mata, telinga, anggota gerak, dan lain sebagianya.


Sebagai masyarakat yang optimis dengan perkembangan teknologi, saya sendiri tidak akan menepis bila suatu hari nanti muncul suatu teknologi yang dapat memungkinkan kita untuk hidup di bawah air. Semoga saja teknologi yang demikian bisa sedikit mencerahkan nurani kita untuk tidak mencemari laut lagi. Karena bila teknologi yang demikian benar-benar tercipta, tentu kita akan lebih menghargai kembali tempat tinggal kita. (Katanya)