Arcade adalah sarana video game yang sudah ada jauh sebelum ada konsol. Arcade dapat dimainkan setelah pemain memasukkan koin. Rata-rata game arcade dapat dimainkan oleh dua orang, ada pula yang sampai empat orang pemain. Koin juga berguna untuk menambah nyawa dan melanjutkan ketika kalah.

Deretan mesin arcade dulu memiliki bangunan sendiri, letaknya di tepi jalan yang ramai. Kini, hampir semua tempat bermain arcade ada di dalam pusat perbelanjaan atau di dekat bioskop.

Apakah ini asal mula video game yang menganut ajaran "bayar untuk menang"?

Setelah keberadaan konsol, pengembang video game membuat game itu dapat dimainkan di konsol. Maka, konsol mendapatkan game warisan dari arcade.

Pada mulanya, konsol diciptakan untuk orang yang ingin bermain video game di rumah. Dengan begitu, dia tidak harus pergi ke tempat arcade. Seperti orang yang ingin menonton film tanpa harus pergi ke bioskop, cukup dengan memiliki VCR dan kasey film. Pada mulanya, game konsol sama dengan game arcade. Kemudian semua berubah ketika konsol memiliki game sendiri.

Konsol canggih pun muncul, peralatan untuk bermain tidak hanya joystick, tapi sudah mengikuti apa pun yang dapat dilakukan di mesin arcade. Contohnya pistol, bedil, lantai menari, kamera penangkap gerakan, pedang buntung, roda kemudi, karaoke, dan lain-lain. Tentu saja semua itu lengkap dengan getarannya.

Ada beberapa hal yang belum bisa diikuti oleh konsol karena sangat merepotkan, contohnya kursi guncang dan sepeda motor. Ada pula yang bisa ditiru meskipun itu hanya tipuan, contohnya ruang kendali kapal terbang menggunakan perangkat VR.

Perkembangan dan kemajuan konsol selalu dibuntuti oleh sarana lainnya. Sedangkan konsol sendiri, sejak dulu hingga kini sering mendapatkan warisan dari arcade.

Keberadaan PC gaming memang terlambat bertahun-tahun di belakang konsol. Ketika mendekati tahun 2005 mulai ada banyak suku cadang PC yang ditujukan untuk video game. Wajar, karena sebenarnya pc bukan sarana hiburan, melainkan sarana untuk bekerja.

Banyak game PC di tahun 1996 tidak sebagus game konsol yang ada di masa itu. Sedangkan di tahun 2000, hatga PC untuk memainkan game setara PS One, harganya rata-rata 5 kali harga PS One atau lebih mahal lagi.

Sampai tahun 2012, punya PC yang bisa main game seperti game PS2 saja sudah dianggap PC spek dewa. Padahal di masa itu sudah banyak orang yang membeli PS3 sekalian main game online.

Namun, game PC itu sangat berbeda dengan game konsol. Ciri khas game pc adalah FPS, RTS, dan game bangunan, ditambah macam-macam game sederhana yang jarang ada di konsol. Game pc pun sangat banyak dimainkan di warnet-warnet.

Sekarang, sudah ada merk-merk PC dan laptop yang diperuntukkan untuk bermain game PC keluaran terbaru. Tentu saja harganya berkali-kali lipat harga konsol terbaru lengkap dengan TV besar. Dan sudah dianggap keren kalau PC itu bisa bermain game dengan lancar ketika memainkan game pc yang hampir sebagus game di PS3 atau di PS4.

Untuk bermain game pc, ada ajaran yang berbunyi "Bayar mahal, permainan lancar"

Telepon genggam tentu saja untuk menghubungi orang kapan pun dan dimanapun. Ketika ukuran layar ponsel sudah cukup besar untuk menampung pesan tulisan, ketika itu titik-titik layar sudah dapat digunakan untuk permainan sederhana dengan gambar Hitam-Putih.

Kemudian, layar ponsel jadi berwarna, game ponsel pun mulai mengikuti game konsol. Semakin bagus ponsel, semakin lancar pula game yang dimainkan. Ada ajaran yang isinya tidak jauh berbeda dengan bermain game pc.

Sebelum telepon genggam dapat digunakan untuk bermain video game, orang-orang bermain dengan konsol genggam.

Kelembutan dalam video game

Lika-liku game FPS

Kekerasan dalam Video Game