Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

acianandaAvatar border
TS
aciananda
Kasus Suku Tolaki Diabaikan Polisi, Kota Kendari Dihancurkan


Ilustrasi kerusuhan. (dok.)

MATA INDONESIA, KENDARI – Kota Kendari hancur karena unjuk rasa yang diakibatkan Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak cepat menuntaskan kasus penghinaan suku Tolaki melalui akun facebook Tiara Vener Gigi.

Seperti dilaporkan sultrademo.co, akun tersebut sebelum 14 Agustus 2020 mengunggah status yang berbunyi “Itu salome mau ki juga dibilang cantik. Padahal pernah pemain ki juga kaya sukunya itu banyak ki tariguna. Tolaki anjing semua.”

Pertanyaan itu dinilai telah menghina Suku Tolaki. Akibatnya, 14 Agustus 2020 Lembaga Adat Tolaki melaporkan pemilik akun Facebook tersebut ke Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra).


Namun rupanya polisi dinilai sangat lambat menuntaskan kasus tersebut. Lalu, 24 Agustus 2020, Taman Pemuda dan Masyarakat Tolaki (Tamalaki) Sulawesi tenggara (Sultra) mendesak Polda Sultra untuk menuntaskan kasus tersebut.

Ternyata dalam ada beberapa netizen lagi membuat status yang mirip dan juga dianggap menghina Suku Tolaki.


Unjuk rasa itu tidak membuat Polda Sultra menangani kasus tersebut dengan baik bahkan terkesan dibiarkan.


Barulah, Kamis 17 September 2020, unjuk rasa semakin panas setelah Konsorsium Masyarakat Tolaki Mepokoaso (KMTM) Sultra ikut geram dengan sikap tidak peduli polisi.


Bahkan tidak hanya Tiara Vener yang melakukannya. Beberapa pemilik akun media sosial ternyata juga.


Maka, Kamis 17 September 2020 ini, Konsorium Masyarakat Tolaki Mepokoaso (KMTM) Sultra berunjuk rasa dan meminta keras Kapolda Sultra Irjen Pol Yan mundur dari jabatannya karena tidak kunjung menuntaskan kasus penghinaan Suku Tolaki.


Ternyata banyak kasus penghinaan suku Tolaki melalui media sosial (Medsos) yang telah dilaporkan ke polisi tidak pernah selesai sampai sekarang.


Unjuk rasa berubah anarkis setelah sejumlah orang berpakaian hitam memblokade jalan sehingga tidak bisa dilalui. Mereka menutup jalan di simpang empat eks PGSD, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari.


Mereka berubah anarkis setelah sejumlah pengendara yang terjebak macet di kawasan itu mulai mengabadikan unjuk rasa dengan kamera-kamera telepon selulernya. Para pengunjuk rasa mengejar dan mengeroyok pengambil gambar tersebut.


Dalam pengejaran mereka melakukan pengrusakan fasilitas umum seperti marka jalan dicabut, menghancurkan toko yang dilalui.


Hal itu membuat apotek, bank dan toko-toko tutup menyelamatkan diri. Sementara Aparat keamanan tidak terlihat mengatasi kerusuhan tersebut.


Sumber:
Kasus Suku Tolaki Diabaikan Polisi, Kota Kendari Dihancurkan



psychoid
abau.
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
4K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.