Welcome To My Thread

Pagi, Gansist. Selamat bergabung dan menyimak thread dari ane.

Dari kemarin ane lihat heboh tentang berita kematian gadis kecil usia 8 tahun yang dibunuh ibu kandungnya. Alasan pembunuhan itu dikarena gadis kecil bernama Keysa yang juga memiliki saudara kembar ini, sulit melakukan belajar secara online.

Seperti yang kita ketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar daring untuk mencegah penyebaran covid-19.Namun, siapa sangka, karena hal itu pula seorang gadis kecil harus kehilangan nyawa di tangan ibu kandungnya.



Orangtua kandung dikenal sangat mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Mereka biasa disebut sebagai malaikat tak bersayap yang senantiasa memberikan cinta kasih tanpa mengharap balas budi. Namun, nyatanya, tidak semua orangtua kandung berlaku demikian. Seperti halnya orangtua Keysa, gadis kecil yang baru berusia 8 tahun ini malah dihabisi nyawanya oleh sang ibu. Dengan alasan Keysa sulit melakukan belajar secara daring.

Diketahui, orangtua Keysa sempat mengatakan bahwa anaknya hilang saat bermain, namun ketika ditanya oleh warga, gerak-gerik orangtua gadis 8 tahun itu tampak mencurigakan. Hingga akhirnya mereka dinyatakan pindah kontrakan.

Akan tetapi, yang namanya kebohongan suatu saat akan tetap terbongkar. Semua hanya soal waktu. Jenazah Keysa pun ditemukan oleh warga yang merasa aneh akan sebuah gundukan tanah yang masih baru.



Setelah polisi melakukan pemeriksaan lanjut, barulah orangtua korban ditangkap di rumah kontrakan barunya yang ada di Jakarta. Mirisnya, ternyata jenazah gadis 8 tahun itu di bawa menggudakan sepeda motor menuju area pemakaman, dan dikuburkan secara tidak layak, yaitu tanpa kain kafan. Berikut berita lengkapnya,



Sungguh miris! Buah hati sendiri diperlakukan seperti itu. Sudah dibunuh, eh,dikubur tanpa kain kafan dan asal-asalan. Efek panik dan hati yang busuk, membuat sepasang suami istri ini melakukan hal yang tidak manusiawi. Terlebih sang istri yang menjadi dalangnya, juga sebagai pelaku pembunuhan.

Ya Tuhan, orangtua macam apa mereka ini? Tega melakukan hal keji kepada anak sendiri. Bodohnya lagi, saudar kembarnya dibiarkan terlibat dalam urusan membawa jenazah ke area pemakaman. Nggak kebayang apa yang dipikirkan gadis kecil itu. Mungkin kejadian keji tersebut akan diingatnya seumur hidup.

Semoga ia tidak menaruh dendam kepada orang tuanya, jika tidak, entah apa yang akan dilakukannya kepada ayah dan ibunya di masa yang akan datang. Untuk orangtua, berpikirlah terlebih dahulu sebelum bermain tangan. Memukul anak yang sulit diatur sepertinya bukanlah solusi. Melainkan menambah masalah dan sikap buruk si anak.

Menghadapi anak-anak membutuhkan kesabaran tingkat tinggi, terlebih semenjak adanya pandemi. Anak-anak hanya menghabiskan waktu di rumah yang akhirnya membuat mereka merasa bosan dan sulit di atur. Meski begitu, orangtua harus bisa berkomunikasi yang baik dan mengajak anak-anaknya untuk belajar secara daring sebagaimana yang berlaku, tanpa harus berlaku keras.

Sebagian anak-anak memang sulit diatur, tetapi itu tidak bisa menjadi alasan orangtua untuk melakukan membunuhan. Tumbuh kembang anak tergantung bagaimana didikan orangtua sejak awal. So, berlaku lemah lembut dan selalu beri pengertian dan cinta kasih, mungkin bisa membuat mereka mudah diajak kompromi mengenai masalah pelajaran dan lain sebagainya.

Ane harap tidak ada lagi seorang ibu atau orangtua yang tega membunuh anaknya. Cintai dan bersabarlah menghadapi mereka. In sya Allah hidup akan sejahtera di masa tua. Anak-anak akan mengingatmu sebagai sosok yang bijaksana dan amat berharga. Dan yang terpenting, Tuhan selalu melindungi dan mencintaimu karena mencintai titipan-Nya.

Okay, sekian thread dari ane. Sampai jumpa di thread-thread selanjutnya. Jangan lupa share, rate, cendol, and koment-koment di bawah, ya. Bye ... bye ...


Penulis:

Referensi: di sinidan di sini