-122-

Selamat Datang di Threadku
Lagi dan lagi, ospek menjadi sebuah permasalahan setelah munculnya tayangan dari ospek daring  kampus unesa. Sebenarnya ini sudah bukan yang pertama ospek menjadi sebuah hal yang viral. Tiap tahun pasti ada saja masalah ospek yang bermasalah. Jika dulu sempat merenggut nyawa seseorang, perploncoan tiap tahun pun terjadi, saking aja tidak terlihat di beberapa daerah, harus nunggu viral dulu baru dah diurus. sekarang mungkin masih dengan masalah senior-junior. Sebuah kebudayaan yang tidak hilang-hilang.

Walaupun begitu masih ada saja yang ingin melaksanakan kegiatan ini dengan berbagai alasan, salah satu alasan yang paling populer yah melatih mental biar kuat di dunia kerja. Padahal mah, mental yang kuat tak bisa dibangun dari hasil bully dan perpeloncoan dalam seminggu, mungkin seumur hidup, eh. Maksud ts mental yang kuat itu dibangun dari kehidupan sehari-hari dan didikan berkelanjutan selama hidup, tiap orang atau kelompok kan punya tingkatannya masing-masing masalah itu. Well, whatever the reason, pokoknya untuk melatih mental aja, terima saja hai kaum mahasiswa baru.

Ada juga salah satu alasan yang populer yaitu untuk menambah relasi, alias biar kenal dengan senior. Yah, ts lumayan setuju dengan hal ini, ospek memang sangat penting agar mahasiswa nanti tidak kebingungan ketika masuk dunia perkuliahan, butuh pengenalan sistem ini itu dari kakak-kakak angkatan yang memang mengerti, walaupun senior cuma satu tahun, dan merasa belagu, merasa penting, merasa hebat dengan selisih satu tahun,tapi tetap saja punya pengalaman. Akan tetapi, sangat disayangkan kalau mau membangun relasi yang baik dengan mahasiswa adik kelas harus membentak-bentak dan diperploncoin, yang ada kan merasa trauma dan takut juga, mungkin ada yang kuat, tapi pasti ada lah yang lemah dan malah menyimpan dendam, kayak ts hehehe.


Maksud ts komunikasi memang penting kan bareng maba, tapi bentuk komunikasi yang baik dan ramah pastinya membuat maba terbuka dengan kakak kelasnya. pengalaman ts nih yah pas lepas ospek tuh, maba malah jadi orang yang harus menghormati kakak angkatan, hormat doang tapi ngobrol jarang-jarang, huffft, karena yah komunikasi nya bentak-bentak. tapi ada sih yang omong baik-baik, cuma yang membekas dan bikin sakit hati yah yang bentak-bentak. geeez. Jadinya bias deh.

Sepertinya bentuk ospek di Indonesia yang rerata mengandung perpeloncoan harus diubah dan diperbaiki biar tidak ada rasa angkuh ataupun balas dendam senior terhadap junior yang cuma selisih 1-2 tahun. Apalagi ini terjadi di Instansi pendidikan alias kampus yang notabene harusnya diisi orang-orang pintar dengan pola pikir yang harusnya lebih maju dibanding yang tidak menempuh perkuliahan. Dan juga sebenarnya kakak angkatan gak perlu juga sok-sok lebih hebat hanya karena lebih dulu masuk kampus, toh di kehidupan yang sesungguhnya kesetaraan itu harusnya diutamakan, karena percaya or not, yang junior mungkin punya poin lebih jika dibandingkan dengan senior kan?

Terima kasih sudah menyimak
Anyway semangat yah dedek dedek maba, semoga bisa menjadi sarjanawan sarjanawati yang berguna bagi nusa dan bangsa.