Uniknya Tempat Ziarah Pamijahan Tasikmalaya

Siapa yang tak mengenal Tasikmalaya. Kabupaten berjuluk kota santri ini memang kental dengan nuansa religius. Dalam hal ini Tasikmalaya dikenal dengan pesantren-pesantrennya. Sebagai contoh Pondok Pesantren Suryalaya, Pondok Pesantren Pager Ageung dll. Saya mengetahui dan pernah mengunjungi beberapa pesantren ini karena almarhum bapak pernah mondok di sana.

Dalam sejarah pun perjuangan santri Tasikmalaya tercatat dengan diakuinya pahlawan nasional KH. Zainal Mustofa yang melawan penjajah jepang karena tak mau membungkukan badan ke arah matahari yang tentu melanggar syariat dalam islam. Selain itu, jauh sebelum masa perjuangan. Tasikmalaya telah menorehkan sejarah perkembangan islam dengan bukti adanya peninggalan makam waliyullah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan.

Kali ini saya akan mengulas tentang tempat ziarah keramat ini. Kebetulan sudah dua kali berkunjung bersama keluarga. Menurut kisah bapak saya yang notabene asli dari Tasikmalaya tepatnya kecamatan Ciawi. Beliau masih keturunan Syeh Abdul Muhyi dari istrinya yang bernama Dalem Ayu Bakta. Dan memang ini bukan mengada-ada. Terbukti beliau bisa menjelaskan silsilah keluarga dari mulai ibunya bapak alias nenek saya hingga ke garis Syeh. Biasanya di tempat kedatangan kita akan disambut oleh kuncen atau penjaga makam. Nah di sanalah bapak menjelaskan silsilahnya.

Yang saya lihat memang kuncen langsung memberikan perlakuan khusus kepada peziarah yang masih kerabat sang wali.

Ok, kita kembali ke bahasan keunikan tempat ziarah ini. Apa saja hal yang berbeda dari tempat ziarah lainnya? Yuk disimak.

1. Larangan merokok




Jika kita berkunjung ke areal pemakaman dan tempat ziarah yang meliputi wilayah pamijahan dan panyalahan kita akan disuguhkan dengan aturan yang terpampang di sudut-sudut jalan dengan daerah khusus. Terutama mendekati areal pemakaman Syeh.

Larangan merokok ini bukan tanpa sebab. Menurut cerita, Sang wali pernah melakukan perjalanan ziarah melalui jalur bawah laut. Tentunya dengan karomah beliau. Dan tiba-tiba asap pekat menghalangi perjalanan. Beliau berhenti sejenak dan melakukan sholat. Hingga akhirnya beliau mengingat pernah merokok. Sejak saat itu beliau memohon ampunan kepada Allah. Hingga kemudian lahirlah kebiasaan atas larangan merokok ini yang sampai saat ini sudah mencapai 500 tahun.

2. Goa Safarwadi yang tempat masuk dan keluarnya berbeda

Gerbang menuju goa safarwadi

Jika kita mengenal banyak goa biasanya hanya memiliki satu mulut alias pintu masuk. Berbeda dengan goa safarwadi. Ya, goa tempat dulu waliyullah mengembangkan agama islam kepada para santrinya. Goa unik ini lumayan panjang dan memiliki beberapa tempat unik di dalamnya. Memasuki mulut gua yang cukup sempit memerlukan usaha ekstra agar tidak terbentur kepala dengan stalaktit.

Jabal kopiah

Di dalam goa kita bisa menemukan mata air cikajayaan, cikahuripan dan jabal kopiah. Ada juga pabeasan, yaitu dapur tempat penyimpanan beras jaman dahulu. Ada sisi menuju jalan ke mekkah, jalan ke cirebon, ke surabaya dll. Konon jika yang berdoa dan berpuasa serta iktikaf selama 40 hari dan doanya dikabul, bisa mengunjungi tempat ziarah yang disebutkan dengan melalui jalan gaib.




3. Ribuan tangga menuju makam

Tempat masuk menuju tangga disambut oleh mesjid

Bangunan untuk peziarah Makam Syekh Waliyullah Pamijahan

Makam Syeh Abdul Muhyi terletak di sebuah bukit yang di bawahnya berupa pesawahan. Jalan menuju makam ini dibuat deretan tangga. Saya sendiri lumayan pegal mendaki ribuan anak tangga ini. Namun, kelelahan terbayar ketika sudah sampai. Nuansa sejuk dan damai tiba-tiba menyergap. Lantunan zikir para peziarah langsung membuat hati siapapun bergetar.

3. Para pedagang ramah dan amanah

Yang unik di sini para pedagang terutama di ujung pintu keluar goa safarwadi mereka sangat ramah kepada penghunjung. Harga makanan dan souvenir juga ramah di kantong. Satu hal yang unik di sini. Ketika jam shalat tiba warung-warung akan kosong. Kecuali jika ada wanita yang sedang haid bisa menunggui.

Saya sendiri menunggu lama ketika akan membeli oleh-oleh. Awalnya heran melihat warung ini tanpa penunggu. Setelah datang mereka menceritakan kebiasaan di sana. Sungguh terpukau mendengar mereka begitu berserah diri jikapun ada yang mencuri mereka bilang rezeki sudah Allah atur.

Sekian dulu ulasan saya tentang keunikan di tempat ziarah makam Syekh Abdul Muhyi pamijahan. Siapa tahu agan dan sista tertarik mengunjungi tempat ziarah ini suatu saat.

Opini pribadi
Referensi:
Larangan Merokok
Sumber gambar:
Berhubung saya terakhir ke sini tahun 2001 dan dokumentasinya sudah hilang saya mengambil dari:
Tripedia.com
FB Fakhrul Razi
klik

Penulis: @zatilmutie
Belajar Bersama Bisa