Kota Cirebon {ꦏꦶꦠꦕꦧꦤ꧀ }, adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Kota ini berada di pesisir pantai utara Pulau Jawa, dikenal dengan jalur Pantura, yaitu jalur yang menghubungkan antara Jakarta-Cirebon-Semarang dan Surabaya!

Mungkin Agan dan Sista lebih mengenal Kota Cirebon ini dengan julukan Kota Wali, Kota Petis atau Kota Udang, karena memang Cirebon sendiri dikenal hampir di seluruh Indonesia karena keistimewaan-keistimewaan dan sejarah panjang yang dimilikinya.

Daerah Cirebon diresmikan jauh sebelum Negara Indonesia merdeka, yaitu pada tanggal 31 Desember 1388.
Sudah lebih dari 632 tahun usia dari Kota Cirebon!
Pada awalnya, kata Cirebon berawal dari kata Sarumbansebuah dukuh kecil yang pada waktu itu dibangun oleh Ki Gedeng Tapa.
Berawal dari dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa, Cirebon mengalami kemajuan yang cukup pesat, dan kemudian bernama Caruban.
Caruban sendiri memiliki makna "Bersatu Padu", nama ini dipilih karena menggambarkan daerah Cirebon atau Caruban ini sebagai daerah yang memiliki penduduk dengan beragam Suku. Di Cirebon atau Caruban terdapat Suku jawa, Sunda, Tionghoa dan budaya Arab.
Tempat ini juga menjadi salah satu sentra penyebaran Agam Islam pada zamannya!

Sejarah nama Cirebon juga tidak hanya karena banyaknya suku yang berbaur di tempat ini atau melatar belakangi nama Caruban digunakan. Namun karena pelafalan dan kebiasaan masyarakat, juga menjadikan nama Caruban berubah menjadi Cirebon.

Salah satu penyebab perubahan nama dari Caruban ke Cirebon adalah karena profesi yang dijalani oleh penduduk setempat. Kebanyakan penduduk Caruban yaitu bekerja sebagai nelayan.
Masyarakat menangkap ikan dan udang kecil (Rebon) untuk dijual dandiolah untuk dikonsumsi sendiri.
Dari nama udang kecil inilah muncul istilah Cai-Rebon(air rebon, air sisa pembuatan terasi udang).

Perjalan sejarah panjang kota Cirebon juga menjadi salah satu rangkaian sejarah kemerdekaan Indonesia.
Banyak para pejuang yang datang dari Kota Wali ikut berperan berjuang dan membantu masyarakat mendapatkan kebebasan!

Sebagai Kota yang telah berusia 600tahun, tentu banyak sekali kebudayaan yang tumbuh dan berkembang.
Kebudayaan yang menjadi ciri khas Kota Cirebon dan menjadi kebanggaan masyarakat. Dan kali ini, ane akan membagikan pengetahuan seputar kebudayaan kota Cirebon yang patut kita ketahui dan lestarikan!
Apa saja?
Lihat di bawah ini!

Tari Sintren, adalah salah satu tarian yang berasal dari Kota Cirebon dan menjadi salah satu jenis tarian dengan kesan mistis yang sangat mendalam.
Kesan mistis tari sintren ini didapatkan karena pada saat pertunjukan tari sintren melibatkan roh-roh halus!

Pada awal pertunjukan tari sintren, sang penari akan diikat pada bagian leher hingga kaki. Tidak hanya itu, setelah diikat, penari kemudian dimasukkan ke dalam kurungan, namun anehnya setelah beberapa saat dikurung, sang penari dapat muncul di atas kurungan dengan sendirinya.

Tarian kedua masih memiliki kesan mistis, namun bukan terletak pada tariannya, melainkan pada bentuk properti yang digunakan.
Topeng, ya sesuai nama tariannya yaitu tari topeng, tarian ini menggunakan properti topeng yang memilik bentuk dan warna yang beragam sebagai pelengkap tarian atau penutup wajah penari.

Tari topeng ini sudah ada sejak abad ke 10, dan memiliki makna sesuai dengan warna topeng, jumlah topeng dan jumlah gamelan pengiring. Namun sesuai garis besarnya, tari topeng memiliki simbol kepemimpinan, cinta, dan kebijaksanaan yang disampaikan menggunakan tarian!

Gembyung, adalah salah satu kebudayaan peninggalan dari Para Wali yang telah menyebarkan dan mensyiarkan Islam di Cirebon.
Kesenian Gembyung adalah kesenian terbangyang ditampilkan pada acara-acara keagamaan seperti Maulid Nabi, Rajaban, dan Bulan Syuro atau Muharram.

Angklung Bungko, sebenarnya kesenian ini berasal dari nama sebuah angklung tua berusia ratusan tahun yang diturunkan sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha sampai saat ini kepada generasi penerus dari pembuat angklung yang pertama.

Saat ini Angklung Bungko berada di rumah Ardinah (60tahun), yang merupakan keturunan dari pembuat angklung ini.

Angklung Bungko sendiri digunakan sebagai musik pengiring dari tari perang, yang berjumlah lima tarian yaitu: Tari Panji, Tari Banteleo, Teri Ayam Alas, Tari Bebek Moyor dan Tari Blarak Singklih.
Ke lima jenis tarian ini merupakan tarian yang mengandung banyak sejarah dari perkembangan kota Cirebon!

Genjring Rudat, adalah sebuah kesenian yang berkembang di lingkungan pesantren dan dimainkan oleh para santri.
Sedikit banyak kesenian musik ini ada persamaan dengan hadroh atau mawalan, yang dimainkan yaitu alat musik genjring, bedug dan terbang.
Alat musik ini digunakan sebagai pengiring shalawatan dan puji-pujian yang dilantunkan untuk Allah Subhanahu Wataalla!

Wah, benar-benar kota yang telah mempunyai sejarah panjang dari peradaban manusia ya GanSis.
Usianya telah ratusan tahun dan menjadi saksi sejarah perkembangan Nusantara, Runtuhnya kerajaan pada zaman Hindu-Buddha, penjajahan Belanda sampai Jepang, sampai saat ini Indonesia telah merdeka dan berusia 75tahun!

Tentu kita semua wajib bangga dengan keberadaan Kota Cirebon ini, selain karena kaya akan sejarah, juga kaya akan kebudayaan luhur penuh dengan filosofi kehidupan.

Bagaimana, Agan dan Sista ada yang berasal dari Kota Cirebon?
Silakan bagikan informasi seputar Cirebon dengan mengikuti event COC Regional Cirebon.
Tunjukkan kebanggan Agan dan Sista kepada Kaskuser seluruh Indonesia!