Selamat Datang di Thread Djoko.Widhodho
Daripada Injak Rem, Lebih Baik Kita GASPOL!
Selama sejarah Indonesia berlangsung, saya sudah menyaksikan pertarungan demi pertarungan manusia-manusia yang ingin menjadi RI-1 dan RI-2 di republik ini. Tetapi hanya ada 2 musisi papan atas yang secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk menjadi RI-1 yaitu Raden Haji Oma Irama atau yang lebih dikenal sebagai Haji Rhoma Irama dan H.
Giring Ganesha Djumaryo atau yang lebih dikenal sebagai Giring Ganesha atau Giring Nidji atau Giring ex-Nidji.
Mari kita bahas satu per satu, 2 tokoh musisi yang berani dan mempunyai nyali untuk maju menjadi calon presiden Republik Indonesia.
Quote:
Bang Haji
Lagu dangdut yang diciptakan oleh Sang Raja Rhoma Irama bukan cuma soal cinta-cintaan. Penampilan khas Rhoma yang bermusik dan juga seni peran membawanya tenar di tahun 1970-an.
Pada tahun 1977, Rhoma jadi juru kampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), meski hanya sebagai simpatisan. Pada tahun itu, suara PPP di Jakarta bisa mengalahkan Golongan Karya (Golkar) yang merupakan penguasa Orde Baru.
Lagu berjudul 'Hak Asasi Manusia' dianggap sebagai sebuah kritikan untuk Orde Baru di tahun 1980. Rhoma juga beberapa kali hampir dibunuh pada dekade 1970-1980.
"Dengan belati di Medan, dengan golok di Palembang, dengan peluru di Jember, pake granat di Jawa Timur," tulis Moh Shofan dalam buku 'Rhoma Irama: Politik Dakwah dalam Nada' yang dirilis tahun 2014 lalu.
Pria kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946 itu akhirnya duduk di bangku MPR sebagai utusan golongan di tahun 1993 hingga 1997. Pada pertengahan 1996, nama Rhoma sempat muncul di daftar calon legislatif sementara untuk Golkar.
Pada tahun 2008, Rhoma kembali ke PPP. Ketum PPP saat itu, Suryadharma Ali, menyebut Rhoma telah berikrar untuk membesarkan PPP.
"Tahun 2009 bang Haji aktif di kampanye PPP. Sampai sekitar Maret 2013 beliau masih hadir dan memberikan orasi di Harlah DPW PPP DKI Jakarta," kata politikus PPP Arwani Thomafi, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (21/7/2013).
Rhoma pernah melontarkan pernyataan kontroversial pada Pilgub DKI 2012. Setahun kemudian, namanya masuk dalam bakal caleg dari PKB.
"Rhoma Irama dan Ridho Irama masuk daftar caleg PKB. Insya Allah menjadi caleg yang kita usulkan ke KPU kalau tidak ada hambatan, beliau berdua sedang mempersiapkan pendaftaran di KPU," kata anggota Lembaga Pemenangan Pemilu PKB Irwan Suhanto, kepada detikcom, Jumat (19/4/2013).
Kemudian jelang Pemilu 2014, nama Rhoma muncul sebagai salah satu kandidat calon presiden dari PKB. Sebuah baliho besar bergambar dirinya menunggang kuda terpasang di sejumlah titik di Jakarta pada November 2013.
"Itu kan bagian dari ikhtiar. Ikhtiar kan tidak dengan satu jalan. Kita kan nasional, konstituen memang jelas orang NU, tapi swing voter kan bisa siapa saja. Ini bagian dari ikhtiar untuk pemilih mengambang itu," kata Wakil Ketua Dewan Syuro PKB saat itu, Ali Maschan Moesa, saat dihubungi.
Rhoma lalu menyatakan kesiapannya jadi capres. Meski kemudian diangap terlalu dini.
"Maka jika ada amanah dari para habib, ini saya anggap sebagai amanah dari Allah SWT. Kalau memang dukungan ini konkret, kalau ada parpol sebagai kendaraan politik dengan bismillaahirrahmaanirrahiim, saya siap jadi capres di Indonesia, pada tahun 2014," ujar Rhoma di majelis taklim Al Habib Ali Al Habsyi di Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (11/11/2013).
Pada akhirnya PKB memilih Joko Widodo untuk diusung jadi capres 2014. Namun Rhoma tak lantas mendukung Jokowi. Sang Raja Dangdut kemudian jadi pendukung Prabowo Subianto kala itu.
Setelah Pemilu 2014 berakhir, Rhoma mendirikan Partai Idaman. Tapi kini, dia mengajak partai berlambang hati itu bergabung dengan PAN.
Di Tahun 2019, Partai Idaman melaksanakan Mukernas II dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan. Hasilnya, Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama didukung menjadi cawapres 2019.
"Merekomendasi Rhoma Irama, Ketua Umum, sebagai cawapres tahun 2019. Insyaallah akan direkomendasikan," ujar Rhoma dalam acara Mukernas II Partai Idaman di Hotel Royal Kuningan, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Tetapi pada akhirnya, beliau tidak bisa memenuhi persyaratan untuk maju sebagai Capres.
Quote:
Mas Giring
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan sikapnya ini didasari keinginan untuk menentukan arah masa depan Indonesia.
Di dunia musik, Giring bukanlah sosok yang asing. Ia dan grup musiknya, Nidji, sudah meramaikan dunia musik Indonesia sejak 2006 saat merilis album Breakthru'.
Namun karier musisi Giring di dunia politik baru seumur jagung. Ia memutuskan terjun ke dunia politik dengan mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 6 September 2017.
Dalam pemilu 2019, Giring maju sebagai caleg di daerah pemilihan Jawa Barat I. Meski mampu meraih suara banyak, Giring gagal ke Senayan karena perolehan suara PSI tidak mampu melewati ambang batas parlemen.
Giring mengaku sempat stress karena gagal menjadi wakil rakyat. Padahal ia sudah berandai-andai ingin duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan, kepemudaan, olahraga, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Meski gagal, karier politik Giring tidak redup. Pada 16 Agustus 2020, Ketua Umum PSI, Grace Natalie, menunjuknya sebagai pelaksana tugas ketua umum. Langkah ini diambil karena Grace akan melanjutkan kuliah di Singapura.
Usai resmi menjadi Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha pun mendeklarasikan diri sebagai
calon presiden 2024.
Kalau menurut agan dan sis sekalian pemerhati politik dan keindonesiaan, bagaimana peluang artis dan musisi untuk maju sebagai pemimpin bangsa ini?
Ayo di isi pollingnya sekalian ya, pilih siapa Bang Haji atau Mas Giring?
Yang terpenting, jangan lupa cendolnya, karena ane haus cendol.
Sumur:
-
Wikipedia Rhoma Irama
-
Wikipedia Giring Ganesha
-
Poliklitik - Ngelitik
-
Detik
-
Tempo