Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dybala.maskAvatar border
TS
dybala.mask
Warga Keluhkan Semrawutnya Trotoar di Kramat Jati


JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di badan trotoar untuk wilayah Jakarta Timur, bukan hanya di Jatinegara saja, tapi juga di kawasan Pasar Induk Kramat Jati.

Banyak PKL yang semrawut menjajakan dagangannya di badan trotoar, khususnya di Jalan Raya Bogor, depan Pasar Induk Kramat Jati. Dari pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (17/4/2018), beberapa pedagang yang rata-rata menjajakan buah, nampak menggunakan badan trotoar untuk berjualan.

Akibatnya, tidak ada ruang tersisa untuk berjalan kaki. Hal ini kemudian dikeluhkan oleh warga yang biasa memanfaatkan trotoar di kawasan tersebut.

"Sebenarnya ngga masalah dagang, tapi harusnya disediain tempat. Kita habis belanja, mau ke halte jalan susah, mau ngga mau jalan di pinggir jalan begini," kata Ratna, sehabis berbelanja di Jakgrosir Pasar Induk, Jakarta Timur, Selasa (17/4/2018).

Kondisi trotoar yang diduduki sejumlah PKL itu memang memprihatinkan, karena ruang untuk pejalan kaki hampir 80 persen tidak bisa digunakan.

Dampaknya, keselamatan pengguna trotoar terancam karena harus berjalan di sisi jalan raya, karena hampir setiap beberapa meter sekali trotoar dikuasai pedagang buah. "Kesenggol spion angkot sih sering, namanya kita jalan di pinggir jalan raya, apalagi kalau bawa belanjaan dari pasar, repotkan," ucap Suherman, yang sedang mengatar istrinya berbelanja untuk kebutuhan warungnya.



Bukan hanya di area pasar induk, pemandangan serupa juga terjadi di Pasar Kramat Jati dekat Rumah Sakit Polri, hingga depan Lippo Mall Krmat Jati. PKL di lokasi ini dinilai lebih parah semrawutnya.

Selain minim trotoar, para pedagang dan parkir liar juga terlihat mendominasi. Suasana ini membuat pengunjung kesulitan berjalan, dan sering menimbulkan kemacetan. "Sudah dari dulu begini, susah ditatanya. Pemerintahnya juga diam saja, ngga ada gerakan mengatur," kata Dede, warga Cimanggis, yang sedang menunggu angkot.



Kesemrawutan makin parah saat malam hari, karena hampir setiap hari ruas jalan dijadikan arena dadakan berjualan ikan dan sayur mayur. Parahnya lagi, bau amis ikan jarang dibersihkan, sehingga udara saat pagi dan siang hari sangat tidak sedap.

"Dibersihin tapi cuma disapu-sapu aja, harusnya sekalian disiram karbol biar ngga bau anyir, karena bekas sisik-sisik ikan itu banyak sekali," kata Ika pengguna jalan lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/...di-kramat-jati

Diubah oleh dybala.mask 17-04-2018 13:35
0
2.3K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.