Setiap orang pasti memiliki impian untuk bisa membangun keluarga bahagia bersama dengan kekasih tercinta dan juga dikaruniai anak yang baik, pintar, cerdas, dan juga tampan/cantik. Yap! Ketika kamu sudah beranjak dewasa pasti kamu mulai berpikir ke arah sana. Iya kan?

Kalau boleh berharap, sebenarnya kamu ingin punya anak berapa sih? Perempuan? Atau Laki-laki?

Bagi kamu yang sedang menanti dikaruniai anak, mau itu dikasih anak perempuan atau laki-laki pasti kamu menganggap keduanya sama dan akan menerimanya dengan senang hati kan? Mau itu anak laki-laki ataupun perempuan, yang terpenting anakmu lahir dengan sehat, selamat, tanpa kekurangan satu apapun.



Yap! Mau perempuan atau laki-laki keduanya sama - sama rezeki yang diberikan untukmu. Tapi ingat ya, dalam perkembangannya, anak laki-laki dan perempuan memiliki cara belajar yang berbeda loh. Anak laki-laki biasanya memiliki fungsi mekanis dan spasial yang lebih besar pada bagian otaknya, berbeda dengan anak perempuan yang lebih mengarah ke fungsi verbal dan juga emosional.

Nah, karena perbedaan ini, perkembangan yang dialami oleh anak laki-laki pun berbeda dari pada anak perempuan. Biasanya anak laki-laki akan mengembangkan memori spasial lebih awal daripada anak perempuan. Berbeda dengan anak perempuan yang mengembangkan keterampilan bahasa, kecerdasan emosional, dan motorik halusnya lebih awal daripada anak laki-laki.

Dikarenakan perkembangan yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan, maka metode dalam mendidik anak laki-laki pun berbeda dengan anak perempuan. Nah buat kalian yang bingung menerapkan metode pembelajaran anak laki-laki, ini ane kasih bocoran sedikit ya.

Quote:

Belajar langsung, kinestetik, atau melakuka metode pembelajaran STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika).

Quote:

Libatkan dalam proses pembelajaran dengan memungkinkan mereka memiliki saran, ide, dan tujuan mereka sendiri.

Quote:

Tingkatkan penggunaan grafik, gambar, dan teknologi.

Quote:

Dukung penulisan dengan menggunakan alat perencanaan non-verbal seperti pengatur grafik dan papan cerita.

Quote:

Sertakan pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran.

Quote:

Bangun beberapa persaingan sehat melalui aktivias debat dan permainan.

Quote:

Izinkan untuk memilih topik tulisan, subjek penelitian, dan bahan bacaan mereka sendiri misal komik atau majalah.

Quote:

Gabungkan aktivitas fisik dan istirahat otak secara teratur ke dalam pelajaran.