-118-
Selamat datang di Threadku
Zaman berubah, waktu berjalan, berbagai platform baru pun muncul seiring perkembangan zaman. Dulu saat pertama kali ditemukannya kertas, orang-orang mulai menyimpan informasi-informasi dalam bentuk tulisan di dalam kertas. sampai ditemukan teknologi percetakan, orang-orang pun semakin banyak menyimpan informasi dalam kertas/buku, yang tentu saja menjadi bahan bacaan orang-orang.

Bahkan sekarang, di tengah gempuran media sosial dan influencer yang bagi-bagi informasi dalam bentuk video, ts percaya bahwa membaca masih menjadi pilihan utama dalam mencari informasi, terbukti dari media-media yang dulunya cuma menerbitkan tulisan berita dalam koran sekarang berlomba-lomba memberitakan segala macam berita melewati media daring, entah itu dalam medsos ataupun lewat situs beritanya sendiri.

Membaca sudah menjadi candu untuk manusia yang haus akan informasi, baik informasi itu receh seperti gosip atau trivia sampai informasi ilmiah seperti jurnal penelitian, opini ataupun ilmu pengetahuan. Dari yang hoax sampai fakta dilibas. Dari yang bangku sekolah sampai bangku profesorpun, membaca tetap menjadi pilihan utama dalam mendapatkan informasi.


Akan tetapi ada yang menganggap membaca itu membosankan, ts pun termasuk dulu, malas baca karena membosankan sekali menatap kertas, koran, buku berlama-lama. Mending nonton tv atau youtube saja, lebih berwarna modal telinga dan mata yang bekerja otomatis menerima informasi-informasi itu, namun percaya deh dengan membaca informasi yang disediakan lewat video ataupun podcast bisa disalurkan dalam durasi yang lebih singkat daripada menonton video

Ini berdasarkan pengalaman ts waktu kuliah dulu, ceritanya saat presentasi ts ngelampirin text sebanyak satu paragraf dan ts ngebaca paragraf itu, eh terus dosennya nyeletuk "kamu gak perlu ngebaca kalau gitu, kita baca dalam hati saja ppt mu biar lebih cepat selesai" dan ts pun malu dan sadar kalau ada benernya emang, membaca dalam hati itu memang lebih cepat ketimbang mendengarkan orang ngomong kata perkata. informasi jadi lebih compactaja kalau membaca.


Selain dari mempersingkat waktu, membaca pun mampu mengasah proses bernalar kita loh dan berlogika loh, asal bacaannya yang benar juga. kayak dua paragraf di atas tuh gansis sekalian, ts bilang membaca mempersingkat waktu penyerapan informasi, lah buktinya apa? yah berdasarkan pengalaman ts saat ditegur dosen. Nah disitu sudah ada tuh proses bernalar sederhana, itu baru satu, belum lagi dengan bacaan opini-opini orang lain.

Membaca tetap menjadi kunci dalam membangun manusia maju, dan sangat penting untuk membangun budaya literasi ini agar tak mudah termakan hoax-hoax yang malah menyesatkan pikiran manusia. Bukan cuma menambah cerita dan informasi, namun juga memperbaiki pola pikir kita. TS pernah membaca dan mendapat sebuah quote yang sangat menarik gansis. ts sudah lupa dari mana tapi ia berbunyi kayak begini



yap, kita sekarang kayaknya juga butuh banget untuk membangun budaya membaca sebagai alat penangkal kebodohan dan juga memajukan peradaban kita.

Walaupun dengan segudang manfaatnya, membaca bukan lah tradisi orang Indonesia, orang Indonesia lebih memilih menonton tv atau youtube, ts pun tak jarang seperti itu pula, (harus ngaku biar gak dibilang sok). Indeks literasi kita pun sangat rendah yaitu berada di posisi ke 60 dari 61 negara berdasarkan survei yang dilakukan Central Connecticut State University yang mempublikasikan risetnya dengan tajuk World's Most Literate Nations (WMLRN).

Penutup
Seberapa maju pun sebuah peradaban, membaca juga merupakan faktor kunci dalam membangun peradaban kita. ts dulu berpikiran sangat sempit, tapi setelah mulai menulis dan membaca, sadar betapa ts kurang ilmu akibat kurang membaca. gimana dengan agansis sekalian soal membaca ini? yang penting jangan baca komik e*hi atau cerita dewasa aja lah, itu dosa yah. 




Terima kasih sudah menyimak
sumber membaca

Thread lain
mari bahas soal prank