Sepertinya hari ini sangat cerah, sobat omnivora gimana kabarnya masih setia untuk stay at home atau sudah jalan-jalan ke mall belanja kebutuhan.

Smartphone jenis terbaru, tas dan sepatu cantik merek branded, atau sedang nonton di bioskop sama pacar? Gw cuma ingetin agar lo hati-hati diluar, bukan gara-gara covid sih tapi maling. Yah, lo harus waspada sama maling yang telah mencuri hatimu.. (ssat...gw ngomong apaan sih gajebo).

Ok langsung aja gw punya berita menarik, penuh dengan intrik dan sedikit polemik maklum apakah ini termasuk ranah politik gw ga tau deh. Yang penting informasi ini valid, bisa didebatkan, bisa di jadikan referensi, bisa juga untuk lo diskusi

Untuk itu siapkan posisi, jangan lupa mandi dan gosok gigi, cuci tangan biar aman, kencangkan celana dalam dan cekicrot.



Njir, gw ga ngerti mau ngomong apa. Maklum gw bukan politisi apalagi orang partai yang berkepentingan di daerah Surabaya. Gw cuma anak jalanan, yang jadi pengangguran di Indonesia mengais rezeki dari sebuah konten ambyar untuk makan sehari-hari jadi kadang gw ngeri-ngeri sedap kalau menyinggung para politikus berdasi.

Tapi, terkadang gw gemas dan ingin rasanya berkata. "Boleh dong pengangguran buka suara, masa pengangguran disuruh masuk kamar mandi sampai dengkul ledes saban hari". Njir, bisa abis ntar tulang sum-sum gw.



Oke berita ini dimulai dari pembelajaran online yang dilakukan oleh stasiun tv lokal di Surabaya, ketika sedang mengajarkan Pancasila nampaknya ada yang berubah logo Banteng yang identik dengan PDI zaman dulu, alias banteng kurus kini telah berubah jadi banteng gemuk mirip dengan logo banteng pada PDIP sekarang ini.

Entah, gw bingung mana banteng yang asli tapi kata janda sebelah gambar asli itu yang ada badaknya. Njir, malah jadi bego gini gw. Pusing aing, ngapa banteng jadi badak?





Yang jelas, program tayangan televisi tentang pendidikan itu adalah sebuah kerjasama antara televisi lokal SBO dan Dinas Pendidikan di Surabaya.

Gw tahu lah, Surabaya identik dengan banteng merah dan gw bangga dengan adanya Bu Risma salah satu kader PDIP tapi kalau logonya menggantikan Pancasila kok rada edan ya.



Yo weslah, sakarepmu walau alasannya human error, kesalahan teknis yang jelas gw jadi paham banteng Pancasila saiki gemuk-gemuk bisa buat hari raya kurban.

Atau memang masih trauma dengan logo Banteng PDI zaman orba, ya tau sendirilah PDI zaman dulu hanya sebagai penggembira.

Yang penting hidup pengangguran Indonesia. Merdeka!



Sumber 1
Gambar google