Merinding dingin TS baca berita kayak gini. Sebuah tindakan yang keji dan hina dilakukan seorang paman kepada ponakannya sendiri. Lama bener pula sampe delapan tahun baru terbongkar bejatnya. 

Dari berita yang kita baca si korban baru tinggal di rumah pelaku pas SMP mau naik SMA. Sementara aksi bejat tersebut sudah dilakukan sejak kelas 3 SD yang berarti si korban belum tinggal satu atap dengan pelaku. Berarti ada sekitar 5 tahun lebih korban menyimpan kepedihan, tak berani cerita ke ayah kandungnya sebelum tinggal di rumah pelaku.

Mengapa korban tak berani cerita? pada berita di atas memang tidak dijelaskan kemana perginya tu ayah kandung korban. Tapi ya kalau masih hidup, anak gadis kok kayak lepas pengawasan dan tanggung jawab. Kemudian seperti yang TS sampaikan sebelumnya ada sekitar 5 tahun si korban tidak berani mengadu atau cerita ke ayahnya sebelum tinggal di rumah pelaku. Nah ini tersinyalir kuat komunikasi yang buruk antara anak dan orang tua (dalam hal ini ayahnya).

Seorang anak takut berterus terang biasanya disebabkan sering dimarahi ketika melakukan kesalahan sekalipun itu hal sepele. Dikit-dikit dimarahi ya jadinya mental si anak jadi pengecut untuk berkata jujur. "Ketimbang aku dimarahi, lebih baik gak usah cerita." Begitu prinsip yang terbentuk pada dirinya. Bisa dibayangkan betapa tersiksanya anak seperti itu. Tidak ada tempat untuk mencurahkan keluh kesah permasalahan hidup yang sejatinya butuh bantuan orang tua.

Kemudian untuk pelaku, alangkah hancur akhlakmu. Kok tega-teganya melakukan perbuatan sehina itu kepada ponakan sendiri pula. Entah itu orang masih waras apa nggak ya. Yang model begini TS setuju kalau dikebiri aja sekalian. HAM? HAK Asasi Manusia? Maaf ya, kalau sudah melakukan tindakan kayak binatang gini gak perlu lagi dilindungi HAM. Sebab itu bukan lagi perbuatan yang manusiawi. Hukuman yang lemah bikin para manusia semacam ini merajalela. Gak takut soale. Kalau cuma dikurung doang, besok-besok setelah bebas bisa lagi tu kumat dan timbul korban lainnya. Pembela HAM mau tanggung jawab?!

Eh maaf ya TS rada ngegas kali ini. Silahkan bagi yang nggak setuju. Silahkan bagi yang tak sependapat. Tapi cobalah bayangkan jika anak yang jadi korban itu adalah anak kandungmu. Bayangkan kalau yang jadi korban itu adalah kakak atau adik kandungmu. Terkadang manusia itu suka sok bijak dan sok suci hanya karena belum mengalami hal buruk yang orang lain alami. Setelah kena, baru tahu rasa.

Sekian dan terima kasih.