Terlihat Aneh Tapi 'VITAL', Inilah Balon OBSERVASI Raksasa Pada Perang Dunia 1 !

Beranda

...

The Lounge
Terlihat Aneh Tapi 'VITAL', Inilah Balon OBSERVASI Raksasa Pada Perang Dunia 1 !

kamaytea

07-09-2020 05:08

Terlihat Aneh Tapi 'VITAL', Inilah Balon OBSERVASI Raksasa Pada Perang Dunia 1 !

Aneh Tapi 'VITAL', Inilah Balon 'OBSERVASI' Raksasa Pada Perang Dunia 1 !

Balon pengamatan pada WW1

Melakukan pengamatan yang akurat tanpa henti adalah peran yang sangat penting pada peperangan di udara dalam Perang Dunia I. Semua pasukan di garda terdepan dan pertahanan kemudian menggunakan balon observasi untuk mengamati garis perbatasan dan pergerakan pasukan musuh mereka.

Balon-balon udara raksasa yang disebut juga Mammoth melayang ini digunakan untuk mengarahkan artileri, karena pasukan tersebut membutuhkan pengintai dan pengamatan jauh di luar jangkauan visual pasukan yang berada di darat. Patugas yang berada di balon observasi tersebut mampu merekam posisi dan pergerakan musuh dengan baik, mereka juga memiliki alat komunikasi canggih yang mampu memberikan laporan dengan cepat ke artileri di darat untuk bersiap, hal itu memungkinkan artileri untuk memanfaatkan senjata yang semakin besar dengan jangkauan yang jauh lebih jauh untuk menjatuhkan pesawat-pesawat musuh.

balon mammoth

Penggunaan balon observasi untuk militer pertama kali dilakukan oleh Korps Aerostatik Prancis selama Perang Revolusi Prancis, pertama kalinya digunakan saat Pertempuran Fleurus (1794).

Balon observasi tertua yang diawetkan, L'Intrépide, saat ini dipajang di museum Wina. Balon ini juga digunakan oleh kedua belah pihak selama Perang Saudara Amerika (1861–1865) dan terus digunakan selama Perang Perancis-Prusia (1870–71).

Perang Dunia I adalah titik puncak penggunaan balon observasi untuk pasukan militer Inggris, sebelumnya balon-balon ini hanya berbentuk bola dengan kemampuan seadanya, lalu karena kemajuan teknologi balon bola tersebut dengan cepat digantikan oleh jenis yang lebih modern dan besar, yang dikenal juga sebagai balon layang-layang, yang dibentuk secara aerodinamis agar lebih stabil dan dapat beroperasi dalam kondisi cuaca yang lebih ekstrim. Jerman pertama kali mengembangkan balon jenis Parseval-Siegsfeld, dan Prancis segera menanggapinya dengan jenis Caquot.

balon observasi inggris versi awal

Biasanya, balon-balon tersebut ditambatkan ke kabel baja yang dipasang ke winch yang menggulung kantong gas ke ketinggian yang diinginkan (seringkali di atas 3.000 kaki) dan mengambilnya di akhir sesi observasi.

Karena pentingnya sebagai platform observasi, balon juga dilindungi oleh senjata anti-pesawat, pasuka khusus dengan senapan mesin untuk pertahanan ketinggian rendah dan pesawat tempur patroli. untuk itulah menjadikan balon observasi ini sebagai target adalah usaha yang sangat berisiko tetapi beberapa pilot menikmati tantangannya.

Yang paling sukses dikenal sebagai perusak balon, termasuk tokoh terkenal seperti Willy Coppens dari Belgia, Friedrich Ritter von Röth dari Jerman, Frank Luke dari Amerika, dan Léon Bourjade dari Prancis, Michel Coiffard, dan Maurice Boyau. Banyak para pilot penghancur balon ini berhati-hati untuk tidak pergi ke bawah 1.000 kaki (300 m) untuk menghindari paparan senjata antipesawat dan senapan mesin yang melindungi balon-balon tersebut.

Nah gimana gan? kebayang ya jaman dahulu hampir semua negara sudah mempersiapkan berbagai strategi dan peralatan canggih yang sebelumnya tak pernah di ungkap ke publik, hal ini akan memberikan efek kejut bagi musuh saat perang meletus, ya mudah-mudahan aja perang tak pernah lagi terjadi, karena ngga bakal terbayang kalau perang terjadi lagi, senjata-senjata apa yang selama ini dirahasiakan akan muncul dan pastinya akan menimbulkan kehancuran... emoticon-Takut