lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
Meraung Di Gunung Raung, Nazar 4 Tahun Yang Akhirnya Terselesaikan



emoticon-I Love Indonesia WELCOME TO MY THREAD emoticon-I Love Indonesia



Halo para warga kaskuser sekalian, sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk

emoticon-Rate 5 Star RATE
emoticon-nulisah KOMEN
emoticon-pencet SHARE
emoticon-Toast CENDOL


SELAMAT MEMBACA
emoticon-Monggo





udahmales banget nih badan rebahan mulu
hawa hawanya pengen liburan


Hai-hai, apa kabar gan. Akhirnya kita ketemu lagi di thread pergunungan saya. Setelah sekian lama istirahat di dunia pergunungan akhirnya saya kembali dengan membawa cerita baru disini. Penasaran dengan ceritanya? Yuk langsung simak ceritanya dibawahemoticon-Embarrassment

PRERHATIAN. SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA LUANGKAN WAKTU KALIAN. SIAPKAN CEMILAN DAN MINUMAN, KARENA CERITA INI AKAN SANGAT PANJANG.
Subscrib aja dulu gapapaemoticon-Big Grin


DAY 1




Perjalanan dimulai dari Stasiun Bangil. 1 bulan sebelumnya saya sudah dibelikan tiket oleh kawan saya yang dari Jakarta asalkan saya mau menemani mendaki ke Gunung Raung. Siapa sih yang gak mau dibeliin tiket gratis, ya gakemoticon-Ngakak (S)

Jadi, Stasiun Bangil ini terletak di Bangil. Yaiyalah kalo di Jakarta namanya Pasar Senenemoticon-Ngakak (S)

Stasiun bangil terletak di daerah Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Karena stasiun terdekat dari rumah adalah stasiun ini, maka perjalanan saya dimulai dari sini.

Pendakian ini juga sebagai penuntasan nazar saya yang selama ini belum terlaksana. Yaitu tidak akan mendaki gunung raung kalo rambut belum gondrong, dan berhubung rambut saya sudah gondrong (walaupun gak gondrong-gondrong banget) saya berangkat ke banyuwangi untuk menuntaskan misi pendakian gunung di atas 3000. Hehehe kesannya ambisius banget yaemoticon-Hammer (S)

{thread_title}


Penetralisir sebelum nanti kalian melihat penampakan TS yang amburadulemoticon-Hammer (S)

Perjalanan kereta dari Bangil pukul 05.50 alias jam enam kurang sepuluh menit, dan akan tiba di stasiun Kalibaru, Banyuwangi pukul sepuluh siang.

Perjalanan dengan menggunakan kereta Probowangi ini termasuk murah banget, cuma Rp.29.000 plus admin Rp.7.000. Dan diperjalanan ini tak ada yang spesial. Paling hanya melewati hutan, sawah, hutan, sawah, hampir sama dengan rute perjalanan kereta lain yang viewnya itu-itu aja, tapi kita juga bakalan ngelewatin terowongan peninggalan belanda. Kalo gak salah sih awal tahun 1900-an. Kadang diperjalanan juga terlihat penampakan Gunung Argopuro, eits.. tapi saya bukan mendaki Gunung Argopuro, melainkan Gunung Raung. Terkadang juga Terlihat sedikit samar Gunung Raung dari kejauhan, gunung yang akan saya daki nantinya sudah terlihat menjulang tinggi dengan puncak sejatinya. Melewati beberapa stasiun hingga akhirnya saya sampai ke stasiun Kalibaru, Banyuwangi.


Sumber

Stasiun kecil bernama Kalibaru ini memang tak sebesar stasiun Banyuwangi Baru. Tapi para pendaki pasti tau jika kita berada di stasiun ini kita akan kemana. Karena akses paling mudah untuk ke Gunung Raung menggunakan kereta dan turun di stasiun Kalibaru.

Tapi gan, jika kalian sudah di stasiun ini jangan kaget dengan gerombolan bapak-bapak yang langsung menarik tas agan. Dia bukan bermaksud jahat, tetapi bapak-bapak tersebut adalah ojek yang akan mengantar agan ke Basecamp Gunung Raung. Kepopuleran Gunung Raung di mata pendaki rupanya juga menjadi mata pencaharian warga lokal yang berprofesi menjadi ojek, biaya ojek disana cuma Rp.35.000 harga tersebut sudah paten tidak akan naik dan tidak bisa di nego, karena harga tersebut sudah menjadi kesepakan ojek gunung raung.

Di atas motor kita di antar menuju Base Camp dengan melewati kebun coklat yang sepanjang jalan didominasi oleh pohon kakao. Selama 15 menit kita akan duduk di jok motor dengan kontur jalan beraspal yang sudah rusak. Tapi tenang ojek disana sudah sangat handal kokemoticon-Big Grin

Baca Juga:Pendakian Bukit Kaba Via Rejangbelong Bengkulu

Sesampainya di Base Camp saya sudah ditunggu rombongan dari Jakarta dengan seorang guide dari Lamongan. Tak disangka, rombongan yang berjumlah 6 orang tersebut sudah sampai sehari sebelum saya, jadi mereka selama seharian kemarin di basecamp cuma nunggu saya sama Ucup, kawan yang nantinya akan menemani saya.

Pendakian kali ini beranggotakan 9 orang.
1 orang guide dari Lamongan.
2 orang paman dan keponakan dari Tangsel.
3 orang bersaudara dari Banten.
1 orang dari jakarta. Dan
2 orang dari Pasuruan (Saya dan Ucup). Sebenernya Ucup dari Jakarta, karena berangkatnya bareng sama saya.. yasudah, saya anggap dari Pasuruanemoticon-Ngakak (S)


Sumber

Sebelum memulai pendakian, sebenernya kita disuruh sarapan terlebih dahulu, berhubung tadi sudah makan distasiun dengan bontotan yang saya bawa dari rumah, akhirnya saya cuma ngopi tipis-tipis saja sembari berkenalan dengan partner yang akan menjadi teman seperjalanan saya nantinyaemoticon-Big Grin

Setelah ngopi dan berbincang selsai, kita menyiapkan beberapa alat yang akan kita bawa, figur of eight, carabiner, helm savety, yang di bawa masing-masing pendaki, dan juga tali carmentle yang di bawa oleh guide saat kita rapling nanti.

Semua alat sudah siap, dan masing-masing pendaki membawa 3 botol air minum, berhubung di Gunung Raung tidak ada sumber mata air dan kita menggunakan jasa open trip, maka kita mendapat fasilitas yaitu dua porter air yang masing-masing membawa 10 botol air. Dua porter tersebut membawa 20 botol air yang nantinya akan di drop di Camp 7. Jadi total air yang kita bawa ada 38 botol air. Buwanyak yaemoticon-Ngakak (S)

Tepat pukul 12 siang ojek sudah datang, dan kita di antar menuju Camp 1 alias rumah Pak Sunarya.

Loh, kok pake ojek bre?emoticon-Bingung (S)

Iya gan, ojek ini akan memangkas waktu perjalanan kita, biasanya para pendaki juga ngojek kok untuk mencapai rumah Pak Sunarya. Lumayan 30 menit kalau naik ojek, kalau jalan kaki bisa 3-4 jam. Untuk harga ojeknya sendiri Rp.40.000 sekali jalan, kalau PP ya tinggal kali dua ajaemoticon-Big Grin



Untuk awal perjalanan dengan ojek ini kita akan melewati jalanan aspal yang sudah rusak hingga masuk ke area kebun kopi, ketika sudah masuk lerkebunan kopi, jalan tersebut berganti dengan tanah, terkadang jalanannya landai, terkadang juga naik. Kita akan mengikuti sungai kecil dengan pemandangan kebun kopi yang nantinya kita akan berpisah di ujung jalan.

Jalan semakin mengecil dan berubah menjadi jalan cor. Ojek gunung raung ini wah banget, malah saling salip-menyalip mana kalo ketemu jalan tanah yang banyak lobang tetep gas pol pulaemoticon-Ngakak (S)

Untung aja ada pegangannya di belakangemoticon-Ngakak

Setelah 30 menit bokong beradu dengan jok motor yang kadang loncat-loncat kalo ketemu jalan berlubang, akhirnya kita sampai juga di Camp 1 alias rumah Pak Sunaryaemoticon-Belo



Rumah Pak Sunarya ini berada jauh di dalam kebun kopi, beliau tinggal berdua dengan istrinya yang lebih dikenal dengan Bu Sunarya, beliau mempunya 3 hewan pliharaan, 1 ekor ayam jago, dan 2 ekor kucingemoticon-Big Grin

Disini pendaki akan disuguhi kopi oleh sang empunya rumah karena penghasilan utama Pak Sunarya dan istrinya adalah berjualan kopi, baik kopi yang sudah digiling atau kopi yang masih dalam bentuk biji. Oh iya untuk kopi yang sudah digiling harganya Rp.20.000 dan yang masih berbentuk biji Rp.25.000.

Oh iya, untuk kopi yang belom digiling bukan green bean ya, tapi kopi yang udah dirosting. Kopinya dah mateng kok cuma belom digiling/ditumbukemoticon-Big Grin

Setelah ritual ngopi selesai, tepat pukul 3 sore kita berangkat. Sebelum berangkat kita poto bersama dulu dongemoticon-Big Grin



Coba tebak, saya yang manaemoticon-Big Grin

Setelah ritual poto bersama dan doa bersama, perjalanan pun dimulai.

Untuk awal perjalanan, kita masih disuguhi oleh perkebunan kopi, sejauh mata memandang hanya kopi, sesekali kita mendengar suara sungai yang jauh di bawah sana, kayaknya sih ada air terjunnya, soalnya suara gemericiknya lumayan deres, padahal sungainya jauh di bawah lembahemoticon-Belo

Saya memilih jalan paling depan, kadang juga nomor dua, gimana ya. Saya itu rasa penasarannya tinggi, jadi bawaannya pengen duluan ajaemoticon-Ngakak (S)



Kebun kopi dong, pokoknya kebun kopi ini akan habis ketika kita hendak memasuki camp 2. Di perjalanan kali ini kita sangat enjoy, bahkan kita tak bersuara sama sekali saking fokusnya dengan jalanemoticon-Ngakak (S)

Nanjak cuy, lumayan juga sih baru jalan langsung di kasih tanjakan. Sesekali saya berhenti guna mengatur nafas, ini juga menjadi barang bawaan terberat saya selama mendaki gunung. Yaa namanya juga mendaki ganemoticon-Ngakak (S)

Baca Juga: Paket Lengkap Pendakian Gunung Pundak

Mas-mas guide juga menyarankan kita berhenti jika mendapati shelter atau pos. Saat dia bilang posnya sudah dekat, perasaan saya sangat senang dengan perkataan tersebut. Namun ekpresi kekecewaan saya semakin menjadi karena dari tadi bilangnya bentar lagi sampe tapi gak sampe-sampeemoticon-Mad

Yaa.. kalian pasti tau lah, ucapan bentar lagi sampenya pendaki itu gak ada yang bener. Ucapan tersebut semata-mata omong kosong agar kita semangat. Ujung-ujungnnya juga masih di kebun kopiemoticon-Ngakak (S)



Kopi Raung gan. Masih setengah mateng sih. Waktu saya kesini emang belom pada mateng, ada beberapa yang mateng, kadang saya petik lalu saya makan. Manis rasanyaemoticon-Big Grin

Waktu di tengah jalan, salah satu rombongan berhenti, entah apa yang terjadi saya pun ikut berhenti. Waktu saya tengok kebelakang..

"Ngapain ikut berhenti, gue mau boker. Jalan aja duluan itu posnya udah keliatan."

Astaga ternyata mau bokeremoticon-Hammer

Saya pun lanjut jalan, dan kali ini gak bohong, ini beneran gan, ini bukan mimpi. Di depan ada sebuah posemoticon-Ngakak (S)

Wah kebetulan banget. Badan udah basah kuyup mandi keringet, akhirnya saya melepas tas dari punggung dan selonjoran sembari bersandar di pos tersebut. Mengeluarkan rokok, dan mulut ini pun terus mengepul seperti asap di cerobong keretaemoticon-Ngakak (S)

Sejenak saya berbincang dengan 3 bersaudara yang menjadi partner pendakian saya. Basa-basi sejenak sembari bertanya kesibukan masing-masing, eh.. mas-mas guide yang boker tadi baru sampeemoticon-Hammer (S)

"Diem-diem bae, kopinya mana woi." kata mas-mas guide yang langsung ikut nimbrungemoticon-Ngakak (S)

"Waduh iya Cak lupa. Ini tadi kopi yang di kasih Pak Sunarya." Kata Ridwan. Ridwan ini dari Tangsel yang jalan sama pamannyaemoticon-Big Grin

Akhirnya kita pun istirahat, lamaaaaaa banget sampe habis-berbatang batangemoticon-Ngakak (S)

Kita saling cerita satu sama lain, sedikit latar belakang mereka ceritakan satu persatu kenapa mereka mendaki Gunung Raung tak terkecuali saya, yang memang ingin menuntaskan nazaremoticon-Big Grin

"Udah pada kelar nih ngoponya? Kalo udah yuk lanjut ke Camp 2." Kata mas-mas Guide, sebut saja Cak Gembel.

"Lah ini bukan Camp 2 Cak?" Tanya saya.

"Ini mah pos bayangan aja, Camp 2 masih di depan lagi."

Apa? Pos bayangan? Ternyata ini pos bayangan?emoticon-Nohope
Gak jadi seneng dahemoticon-Nohope

Setelah tas kembali nempel dipunggung, saya kembali melanjutkan perjalanan dengan langkah gontai, ternyata tadi bukan Camp 2emoticon-Frown

Perjalanan ini didominasi jalan tanah berakar, karena vegetasi hutannya bertipe pohon-pohon raksasa, gak fokus dikit auto kesandung, saya berani jamin dahemoticon-Ngakak (S)

Saya pun bertanya pada Cak Gembel selaku guide, untuk jalur menunu Camp 2 hanya satu jalan doang gak ada percabangan, saya pun ijin pamit jalan duluan karena pundak dan punggung gak betah bawa keril lama-lama. Beratemoticon-Frown

Sayangnya banyak sekali pohon-pohon yang di tebang. Saya mengira hutan ini akan di jadikan lahan terbuka untuk perkebunan kopi, karena di sepanjang jalan banyak sekali bibit-bibit pohon kopi. Ketika saya bertanya kepada Cak Gembel ia hanya bilang, "Saya disini hanya guide aja, saya bukan orang sini. Percuma ngomong sama mereka gak bakalan didengerin."

Yaa mau gimana lagi, saya tidak menyalahkan Cak Gembel atau Warga lokal, mungkin saja.. hmm jangan di bahas deh, saya kurang ahli kalo masalah debatemoticon-Nohope

Sepanjang jalan yang didominasi pohon tumbang alias bekas ditebang saya sebenernya sedikit kaget. Bukan kaget sih, tapi syok. Apalagi mendengar jawaban Cak Gembel seperti itu tadi. Yasudah lahemoticon-Smilie

Tanjakannya gak terlalu berat kok, malah cenderung landai, paling kalo ada tanjakan cuma 10-20 meter baru landai lagi. Apa ya, kayak step by step gitu tanjakannya. Tapi kerasa juga sih soalnya dari Camp 1 menuju Camp 2 ini jalan yang paling panjang dan lamaemoticon-Hammer (S)

Setelah jalan selama 3 jam akhirnya kita sampai, maaf maksudnya saya sendiri dan Zaky yang sampe duluan. Karena kita berdua ngebutemoticon-Hammer (S)

Jadi Zaky ini salah satu teman seperjalanan saya disini yang berasal dari Jakarta. Dia udah seminggu di Jawa Timur. Sebelumnya dia ikut Haul Akbar di Kota Jember. Tapi dasarnya udah niat sih, ikut Haul sambil naik gunungemoticon-Hammer (S)

Dia ketemu Rombongan Paman dan Keponakan di kereta. Dia niat jalan-jalan ke Banyuwangi tapi gak tau pengen kemana. Eh pas lihat Mamang sama Ridwan (keponakan), dia kepo dan bertanya hendak kemana. Saat si mamang bilang mau ke Raung akhirnya si Zaky ini memutuskan untuk ikut. Kasarannya pendakian dadakan. owalah jaaakkkk jakiemoticon-Ngakak (S)



Camp 2 ini tempatnya cukup luas. Mungkin jika tenda berkapasitas 4 bisa muat 8-10 tenda. Sementara disekelilingnya di dominasi oleh pohon-pohon gede. Ada tempat duduk juga dari bekas pohon tumbang, kalo di tempat saya namanya "keletek" gak tau deh di tempat kalian namanya apaemoticon-Ngakak (S)

Jarak dari Pak Sunarya (Camp 1) menuju Camp 2 ini bisa di tempuh dengan waktu 3 jam. Sudah termasuk istirahat di pos bayangan sama Cak Gembel boker tadiemoticon-Hammer (S)

Setelah semua sampai, akhirnya kita santai sejenak. Ngobrol, ngopi, sambil bercanda. Sampe-sampe kita semua mager dan males jalanemoticon-Ngakak (S)

Disini saya sempet melihat burung Rangkong apa Blekok ya, entah apa namanya. Burunya berwarna hitam, guwede banget, terbangnya pelan, kepakan sayapnya lama sekitar 10-15 detik sekali, dan sekali mengepakkan sayap suaranya kenceng sampe bunyi "bwuk". Burungnya memiliki paruh warna kuning sedikit kemerahan dan panjang.

Saya baru pertama kali lihat burung jenis ini, terus yang kedua kalinya ketemu di Gunung Ungaran, Semarang.

Awalnya cuma seekor doang, muter-muter di atas tempat camp, tapi lama-lama muncul dua ekor lagi. Jadi totalnya tiga ekor burung. Kalo kata Cak Gembel sih emang di Camp 2 ini tempatnya burung tersebut, dia juga sering ketemu burung itu.

Nah setelah mager untuk jalan akhirnya kita memutuskan untuk Camp disini. Karena disini tempat paling luas, sementara Camp 3 sendiri tempatnya kecil dan Camp 4 tempatnya miring. Atas rekomendasi mas guide, akhirnya kita sepakat untuk menginap disini soalnya hari sudah mulai gelap.

Mendirikan tenda sudah, memasang flysheat sudah, mencari kayu bakar juga sudah, akhirnya kita menghabiskan waktu dengan santai-santai. Sementara chef andalan kita si Ridwan memasak air untuk kepentingan ngopi bersamaemoticon-Big Grin

"Ngopi mulu bre, gak laper emang?"emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Kalau kata cak gembel sih. "Banyakin ngopi, kurangin jalan." dan berhubung yang mendaki kali ini rombongan orang-orang yang gak mau membantah sana-sini, yaudah kita iya-in aja ngopiemoticon-Ngakak (S)

Pokoknya ngopi terooossssemoticon-Ngakak (S)

Setelah malam datang. Rembulan pun menampakkan sinanrnya, kebetulan malam itu terang bulan, terang banget lah pokoknya. Bulannya juga gede. Sembari bercanda kita juga masak. Tapi masak mie aja, makanan beratnya buat besok pagi kata Cak Gembel. Saya mah manut ajaemoticon-Big Grin

Lanjut ganemoticon-Big Grin

Setelah semua perut terisi. Masih sama, tiada hari tanpa kopiemoticon-Ngakak (S)

Kopi sudah habis, akhirnya kita pun beristirahat ke alam mimpi dan menunggu esok hari karena perjalanan esok hari akan lebih berat lagi dari hari ini.

"Selamat Malam dan Selamat Beristirahat"



Lanjutan ada di bawah gan




azhuramasda
shinichindo
██████████
██████████ dan 47 lainnya memberi reputasi
48
6.7K
179
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANCKASKUS Official
1.9KThread1.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.