Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

god.romushaAvatar border
TS
god.romusha
Utang Pemerintah Trump Membengkak, Lampaui 100% PDB?
Laporan Kantor Anggaran Kongres (Congressional Budget Office/CBO) Amerika Serikat (AS) menyatakan jika utang pemerintah Donald Trump akan melampaui ukuran ekonomi Amerika tahun depan.

"Utang yang membengkak akibat meningkatnya pengeluaran defisit untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19), akan menggunung," tulis laporan CBO yang diterbitkan pada Rabu (2/9/2020), dikutip melalui AFP.

Baca: Geger Pentagon Sebut China Mau Bangun Pangkalan Militer di RI



Defisit AS akan meningkat menjadi 107% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2023, tertinggi dalam sejarah bangsa, melebihi puncak sebelumnya pada tahun 1946 setelah Perang Dunia II.

CBO juga mengatakan perkiraan terbaru memproyeksikan bahwa pada tahun 2030, utang AS akan sama dengan 109% dari PDB.

Selain itu, defisit anggaran tahun 2020 ini diperkirakan meningkat tiga kali lipat menjadi US$ 3,3 triliun (sekitar Rp 48.741 triliun, asumsi Rp 14.770/US$) atau 16% dari PDB. Angka ini terbesar sejak tahun 1945.

Baca: Dolar AS 'Bangkit dari Kubur', Rupiah Bisa ke Rp 15.100/US$



Sebelumnya, AS mengalami resesi teknikal. Laporan dari Departemen Perdagangan AS yang dirilis Kamis (30/7/2020) dilansir langsung dari CNBC International menyatakan jika perekonomian negeri Paman Sam tercatat -32,9% pada periode April - Juni.

Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat -5%.

Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga investasi dan pengeluaran pemerintah. Pengeluara yang tergelincir cukup dalam adalah health care atau kesehatan dan barang-barang, seperti pakaian dan alas kaki sementara penurunan investasi terdalam diakibatkan oleh loyonya sektor otomotif.

Meskipun begitu, AS setidaknya tetap membawa kabar baik. Sebuah survei menyatakan jika produsen AS melihat keuntungan yang jelas pada Agustus 2020 setelah kehancuran akibat Covid-19.

Indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) naik lebih dari yang diharapkan bulan lalu menjadi 56% dari 54,2% pada Juli, dengan metrik utama melanjutkan ekspansi setelah penutupan bisnis akibat Covid-19. Meskipun ada penurunan, manufaktur AS tetap melihat pertumbuhan 131 bulan berturut-turut, yang berakhir pada bulan April lalu.
0
170
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.