Assalamualaikum

Memasuki enam bulan musim pandemi covid-19 ini banyak kebiasaan-kebiasaan baru yang saya lakukan sebagai tenaga pengajar di sebuah sekolah menjadi berubah sedemikian drastisnya, dimana sebelumnya proses belajar mengajar dengan peserta didik/siswa masih berjalan dinamis di sekolah, pun proses tatap muka berjalan sebagaimana mestinya tanpa hambatan.


Sekarang, semuanya berubah mengikuti aturan pemerintah. Semuanya dikarenakan adanya wabah pandemi covid-19 ini. Sehingga untuk mengumpulkan siswa di dalam kelas itu sudah sangat tidak memungkinkan. Di mana di tempat saya mengajar didukung oleh susahnya sinyal internet juga serta kondisi ekonomi para orang tua siswa yang tidak kesemuanya memiliki smartphone.

Jadi, sebagai tenaga pengajar kita harus bisa dan tetap mengakali situasi yang ada agar semua siswa mendapatkan pengajaran dan pembelajaran yang layak seperti biasa tentunya.


Sebelum pandemi covid-19, dalam seminggu saya hanya sempat selama tiga hari ke tempat saya (baca: sekolah) untuk berbagi ilmu dan setelah pandemi covid-19 melanda hampir di seluruh Indonesia, saya hampir tiap hari berangkat kesana lho, Gan.

Jaraknya juga yang lumayan jauh sekitar 40 kilometer, saya berangkat setelah menunaikan sholat subuh, keuntungannya karena masih pagi dan jalanan juga sepi. Kurang lebih saya menempuh perjalanan sekitar satu jam (ini kebiasaan baru saya selama pandemi lho, Gan).


Setelah sampai di sekolah kita rapat biasa dulu, tetapi karena kita tidak bisa belajar jarak jauh sesuai dengan protokol covid-19, akhirnya kita mendapatkan solusi mengantarkan fotocopi materi pelajaran ataupun materi soal-soal hari itu yang sudah di-print pada selembar kertas untuk masing-masing siswa dan mengantarkannya ke rumah para siswa (bagi yang tidak mempunyai smartphone), agar siswa yang bersangkutan tetap bisa mengikuti pelajaran sesuai kurikulum yang ditentukan.

Akan tetapi, jika siswa ingin mengambil ke sekolah juga boleh loh gan (karena zonasi pasti siswanya juga tinggal di dekat daerah sini) tetapi dengan aturan tidak boleh ada kerumunan dan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19 dengan menjaga jarak dan memakai masker.

Setelah melakukan pekerjaan yang wajar di sekolah, sekitar waktu Ashar saya pulang kerumah dan kalau ada siswa yang telat mengumpulkan tugas-tugasnya biasanya akan di-scan oleh guru yang rumahnya dekat sekolah dan dikirim via email ataupun Whatsapp kepada saya.

Untungnya kendala saya tidak seperti beberapa teman guru lainnya yang berada di kota besar yang sering sekali para siswa telat mengirimkan tugas karena mereka menunggu dulu orang tuanya pulang dari bekerja baru mengerjakan tugas dan soal, bagi sebagian siswa karena dasar agama yang kuat sebagian besar mereka tepat waktu menyetor tugas dan tidak meremehkan pelajaran.


Biasanya walaupun mereka tidak bisa belajar di sekolah mereka akan belajar berkelompok di rumah salah satu teman siswanya lho, Gan. Walaupun tidak se-efektif ketika belajar di kelas, tetapi saya merasa beruntung orang tua murid saya bisa diajak bekerja sama dan memahami kondisi ketika pandemi ini malah membantu dan tidak mengeluh mengajari anaknya hehehe (peace guru-guru yang lain).

Demikianlah usaha saya agar anak didik saya bisa mengikuti proses belajar di masa new normal seperti sekarang meskipun secara daring. Intinya, apapun keadaan di zaman sekarang jangan sampai menyurutkan semangat kita untuk tetap memberikan pendidikan yang terbaik bagi mereka, anak didik kita sebagai calon penerus cita-cita bangsa.