Kelicikan Raden Wijaya Di Balas Oleh Kelicikan VOC

Beranda

...

The Lounge
Kelicikan Raden Wijaya Di Balas Oleh Kelicikan VOC

c4punk1950...

01-09-2020 09:48

Kelicikan Raden Wijaya Di Balas Oleh Kelicikan VOC

Selamat Pagi, Petang dan Malam Gan/Sist

Pernah dengar nama Raden Wijaya ini? Hayoo siapa yang tahu? Monggo, buka buku tentang kerajaan Majapahit biar tahu siapa satria yang berhasil menumpas pasukan Mongol dari tanah Jawa.

Oke, yuk kita lanjut cerita Raden Wijaya ini dimulai dari kekuasaan pasukan mongol yang menguasai hampir separuh dunia, kerajaan mongol ada di abad 13 M yang dipimpin oleh Kubilai Khan.

Kisah ini berawal dari kerajaan terbesar di Jawa yaitu Singasari mendapat perhatian Kubilai Khan saat itu sedang menguasai China pada masa dinasti Yuan.

Utusan dari Kubilai Khan pun bertolak ke tanah Jawa, bermaksud untuk menundukkan Singasari dengan meminta upeti dari Raja Kertanegara di tahun 1289.

Bukan upeti yang diterima namun penolakan utusan dari mereka yang membuat pasukan mongol pun memulai ekspedisi untuk menghancurkan Singasari. Khususnya Raja Kertanegara.

Belum sempat pasukan Mongol datang, Raja Kertanegara sudah terbunuh karena pemberontakan ditahun 1292. Dimana Jayakatwang Adipati Kediri sukses membunuh Raja Kertanegara, otomatis tampuk pimpinan Singasari menjadi kosong.

Ia pun mendaulat dirinya menjadi raja, pusat kerajaan berpindah ke Kediri. Disini Jayakatwang juga mengasingkan semua keturunan Kertanegara salah satunya menantu dari Raja Kertanegara yaitu Raden Wijaya ke pulau Madura.

Setelah kejadian itu pasukan Mongol baru tiba, dan masuk ke perkampungan baru dengan nama Majapahit yang di pimpin oleh Raden Wijaya, disini pasukan mongol meminta Raden Wijaya untuk tunduk pada Kubilai Khan.

Raden Wijaya setuju, dengan syarat menghancurkan Jayakatwang. Kesepakatan pun diterima, disinilah Raden Wijaya memberikan informasi tentang Singasari yang terbaru. Baik Raden Wijaya dan Raja-Raja kecil yang tak suka dengan Jayakatwang akhirnya bersatu dengan pasukan Mongol untuk menumpas Jayakatwang.

Sudah pasti di tahun 1293 pasukan Mongol dan Raden Wijaya sukses menghancurkan Jayakatwang. Pasukan mereka pun kocar kacir, kemenangan balas dendam yang gemilang inilah politik nusantara zaman dulu.

Namun berkat kepiawaian Raden Wijaya yang sukses memainkan taktik politik yang jitu, Raden Wijaya ingin kembali ke Majapahit untuk memberikan upeti pada pasukan Mongol, di iringi oleh 200 orang pasukan Mongol namun ditengah perjalanan, pasukan ini pun dihabisi.

Lantas dari Majapahit mulai melakukan serangan dalam senyap ke Pasukan Mongol yang berada di Kediri yang jumlahnya tinggal sedikit.

Raden Wijaya akhirnya dapat meredam keganasan dari pasukan mongol yang ingin menguasai tanah Jawa. Pasukan Mongol sukses dipukul mundur dan harus kembali ke tempat kekuasaan mereka di China, dengan berat hati meninggalkan tanah Jawa. Sementara saat itu Kerajaan Majapahit pun hadir menggantikan Singasari dengan rajanya Raden Wijaya.

Kekuasaan Majapahit menurut Nagarakertagama memang sangat luas, 98 kerajaanpun tunduk kepada Majapahit. Namun setelah 230 tahun berkuasa, Majapahit pun tinggal nama digantikan dengan kekuatan kerajaan Demak yang membawa perubahan karena berupa kesultanan.

Kisah liciknya Raden Wijaya mengusir pasukan Mongol, ternyata diikuti oleh kelicikan VOC.

Ekspedisi awal kolonial diawali oleh Inggris dan orang-orang eropa termasuk Belanda di tahun 1596 yang ingin masuk ke Tuban namun diusir karena ketua ekspedisi pongah, ekspedisi ini diketuai oleh Cornelis de Houtman, lalu di ekspedisi kedua 1599 gagal juga Houtman pun harus tewas di tangan Laksamana Keumala Hayati dari Aceh.

Disini Ratu Elizabeth I memilih jalur diplomasi, mereka meminta secara baik untuk mengizinkan Inggris berdagang di nusantara. Restu Sultan Aceh diikuti banyak Sultan di Nusantara. Disinilah awal VOC hadir pada tahun 1602.

Misi pertama VOC merapat pada kesultanan Banten, karena ditempat ini kaya rempah dan disetujui oleh Sultan Banten mereka mulai membangun kantor administrasi dan juga membangun gudang.

Pangeran Jayakarta memberikan tempat mereka membangun di tepian barat sungai ciliwung, bangunan VOC yang terdiri dari benteng kecil, dermaga, kantor dan gudang pun selesai di tahun 1611.

Namun Pangeran Jayakarta juga memberikan izin tempat pada Inggris untuk membuka kantor dagangnya yang bernama EIC. Tentu hal ini membuat VOC marah, 1618 terjadilah konflik bersenjata antara Pangeran Jayakarta dibantu Inggris melawan prajurit VOC.

Disini VOC tidak hanya Belanda, sedikit saya kutip siapa saja yang berperang dalam konflik perdagangan di Banten.

Quote:

Pasukan Banten terdiri dari orang Banten atau Demak, dan pasukan Inggris terdiri dari orang Inggris, namun dari prajurit VOC terdiri dari orang-orang Belanda, Jepang, warga negara di Skandinavia bahkan orang Inggris dan Jawa (Banten/Demak) sendiri.

Ya, karena VOC bukanlah sebuah negara, tapi sebuah perusahaan. Dalam pertempuran itu, kebetulan armada Inggris berada di sekitar Laut Cina Selatan, maka tak berapa lama 15 kapal perang Inggris tiba di Banten, dan segera membuat VOC kocar-kacir. Benteng VOC babak belur tapi bertahan, walaupun begitu hal itu cukup utk membuat Gubernur Jenderal VOC di Hindia Timur, Jan Pieterzoon Coen harus melarikan diri ke Ambon. Di sana VOC baru saja menaklukkan benteng Portugis, dan Coen berharap bisa bersembunyi di sana sambil menyusun armada baru utk mengatasi kekisruhan di Jayakarta.

Sementara itu di Jayakarta yang ditinggal Coen, benteng VOC hampir menyerah, penjaga benteng VOC sudah tinggal 24 orang, walau persediaan amunisi masih banyak, tapi tembakan meriam-meriam Inggris terus membombardir tembok benteng. Tapi, perkembangan buruk justru terjadi di kubu Banten - Inggris.

Sultan Banten meminta Pangeran Jayakarta menegosiasikan ulang perjanjiannya dengan Inggris, karena menurut Sultan, perjanjian sebelumnya dibuat tanpa persetujuan Sultan Banten. Pangeran Jayakarta, diminta datang ke pusat Kesultanan Banten (dekat Serang sekarang) dan tidak diizinkan kembali sebelum masalah ini selesai.

Maka, Inggris marah dengan keadaan ini, karena mereka beranggapan bahwa perjanjian mereka telah legal sehingga tidak ada alasan utk dinegosiasikan ulang. Inggris menghentikan bantuannya dalam pertempuran dengan VOC, membuat para penjaga benteng VOC bisa bernafas lega, tidak ada lagi meriam-meriam Inggris yg menyalak menghantam benteng mereka. Senjata pasukan Banten tidak ada pengaruh apa-apa terhadap tembok benteng yang tebal

sumber kutipan

Terlihat disini, VOC bukan hanya orang Belanda tapi multinasional, ada Belanda, Inggris, Pribumi, Jepang dan dari skandinavia semua bersatu demi nama VOC.

Kemudian VOC pun membalas dendam ketika pasukan Inggris sudah setengah hati dan juga VOC yang dibantu tentaranya dari Maluku dengan kekuatan armada yang lebih kuat di tahun 1619 sukses menghancurkan Jayakarta, semua dibumi hanguskan oleh VOC.

Saat itu EIC armada dagang dari Inggris pun diusir, dan VOC membangun gedung dan benteng yang lebih kuat serta tempat pemukiman. Hingga di tahun 1621 tempat ini diubah namanya menjadi Batavia.

Dari sinilah VOC memegang kendali kerajaan nusantara, hingga akhirnya 1799 VOC runtuh karena banyak hutang. Kerajaan Belanda akhirnya yang memegang penuh hak kendali VOC atau Verenigde Oostindische Compagnie atas tanah kolonialnya, yang akhirnya wilayah ini dinamakan Hindia Belanda, sebuah wilayah yang luasnya serupa dengan Majapahit.

Bagaimana, melihat hal ini tikung menikung demi kepentingan pribadi di dunia politik nusantara sudah ada sejak lama, kekuasaan untuk mencari untung dari perdagangan memang bisa membuat orang lupa daratan. Upeti, keuntungan, hasil dari alam yang bak surga ini bisa membuat manusia saling membunuh.

Berapa lama Majapahit dan VOC berkuasa, rata-rata mereka ada di rentang 200-350 tahun. Sedangkan Indonesia baru mencapai usia 75 tahun, akankah negeri ini akan mengikuti jejak langkah pendahulunya? Saya c4punk see u next thread.

emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Star