- Beranda
- The Lounge
10 Hal yang Mampu Menyulap Rumah Anda Bak Surga
...
TS
NovellaHikmiHas
10 Hal yang Mampu Menyulap Rumah Anda Bak Surga
Surgamu Surgaku Surga Kita Bersama
Hai, hai gansist selamat datang di thread ane ya? Smoga gansis tetap semangat dan penuh syukur ya .... tuk hari ini, esok dan seterusnya.
Hampir setiap orang memiliki cita-cita, cita-cita yang berbeda dan beragam. Akan tetapi, dari sekian banyak cita-cita, pasti sebagian besar berharap berada pada satu tempat indah, yaitu berada di surga kelak.
Namun, tidak sekedar ingin surga di akhirat kelak, akan tetapi tentu berharap rumahnya itu adalah surga dunianya.
Nah, bagaimana kita bisa hidup layaknya hidup di surga. Kita coba yuuk gansis ....
1. Berkisah
Tidak dapat dipungkiri semua orang yang hidup di dunia ini menginginkan rumah tangga layaknya surga, supaya penghuninya betah di dalam rumah tentunya.
Untuk itu, kita dapat mulai dengan cara berkisah entah itu kepada pasangan atau pun kepada anak-anak kita bagaimana gambaran surga Allah itu.
Sehingga seluruh anggota keluarga semua berharap dan bercita-cita rumahnya dapat seperti surga.
2. Lembut Bertutur
Selanjutnya adalah kita dapat ketahui bahwa ciri utama penduduk surga salah satunya yaitu ketika berbicara selalu lembut, maka apapun yang dibicarakan itu penuh dengan kelembutan dan tidak suka berbicara dengan berteriak atau pun membentak.
Untuk itu, perlulah bagi kita sebagai orang tua memberikan contoh kepada pasangan dan anak-anak bagaimana kita berbicara, dengan tekad setiap kali berbicara ingat dengan rumus zero teriak, zero bentak.
Selain memberi contoh, perlu juga saling mengingatkan dan menasehati. Ketika ada anggota keluarga yang nada bicaranya sedikit meninggi, maka ingatkan kepada mereka bahwa rumah kita ini adalah rumah surga tanpa tetiak.
Hal semacam ini telah diajarkan dalam Al Qur'an surat Al Ashr ayat 3. "Saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran."
Orang yang sabar, tentu akan selalu bertutur lembut.
3. Memperingatkan
Adapun yang ketiga bahwasannya berteriak itu merupakan kebiasaan dan ciri dari penduduk neraka.
Al Quran Surat Fatir (35) ayat 37:
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
Apabila ada suara teriakan di dalam rumah itu artinya suasana surga sudah berganti suasana
Kebiasaan berteriak atau berbicara dengan cara melepaskan seluruh emosi, jauh dengan suara normal akibatnya akan mengeringkan cinta.
4. Hadirkan Cinta
Cinta itu sejatinya adalah kelembutan dan tidaklah sesuatu disertai kelembutan kecuali akan memperhiasnya (al-hadits)
Kebiasaan berteriak di dalam rumah tangga sejatinya hanya akan mengurangi rasa cinta. Ketika tidak ada lagi kelembutan, pastilah tidak ada perhiasan padanya.
5. Berdzikir Lembut
Untuk itulah mengapa bukti cinta kita kepada Allah yaitu diajarkan berdzikir dengan suara yang lembut tidak berteriak di hadapannya.
Al Quran surat Al A'raf (7) ayat 205:
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
6. Selalu Merindu Surga
Perlu kita ketahui, pada kepala kita itu terdapat batang otak manusia yang disebut otak reptil atau otak refleks. Di sini menjadikan anak cenderung merespon masalah tanpa berfikir.
Untuk itu penting bagi setiap keluarga merindukan suasana surga agar mengurangi teriakan di dalam rumah terlebih untuk anak-anak kita.
7. Memahami Batang Otak
Dari beberapa pengamatan dan penelitian mengenai anak yang batang otaknya menebal, mereka cenderung merespon segala sesuatu dengan prinsip flight or fight.
Ketika diledek teman, kemudian refleks memukul ini tersebab batang otaknya lebih dominan daripada korteksnya yang mengajak dia untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak
Sehingga solusi akan jarang keluar dari anak dengan model begini, yang ada hanyalah memuaskan emosi dirinya semata.
8. Menghindari Penebalan Batang Otak
Hindari pengaktifan batang otak, sehingga mengakibatkan penebalan padanya.
Kebiasaan berteriak atau membentak di depan anak diakui oleh para ahli akan mengaktifkan batang otak anak, untuk itu kita selaku orang tua, benar-benar harus memiliki ekstra kelapangan dada, sehingga mampu meminimalisir adanya teriakan ataupun bentakan dihadapan anak-anak kita.
Ketika adanya suara keras dan bentakan di dalam rumah tangga kita, dampak yang akan terjadi tidak cukup hanya penebalan batang otak, namun dampak berikutnya dari kebiasaan berteriak di hadapan anak adalah menghancurkan sel-sel otak anak-anak.
Jikalau ditelusuri penyebab awalnya yakni kebiasaan kemarahan atau dibentak dan diteriaki dari kecil baik oleh orang tua atau guru di sekolah.
Maka anak-anak yang gampang marah, tawuran dan sebagainya bisa dibilang karena batang otaknya cenderung lebih dominan, sehingga tidak mampu menghalangi luapan emosinya.
9. Tidak Berlebihan dalam Bercanda
Hindari bercanda yang berlebihan.
Penebalan otak yang terjadi pada anak belum tentu hanya sekedar akibat dari membentak saja, akan tetapi bisa jadi ketika sekedar bercanda untuk menyemangati anak-anak itu pun juga berbahaya dan terlarang untuk dilakukan.
Karena sang anak tentu akan mengalami kekagetan yang luar biasa, ketika ada suara melebihi kadar si pendengar, dan melebihi kewajaran.
10. Bersuaralah sesuai kapasitas pendengar
Coba hitung deh sudah berapa kali membentak anak-anak kita kemudian kalikan Rp.10.000 Maka itulah dosa kita yang membuat anak kita tidak pandai-pandai.
Perlu kita ketahui bersama satu kali saja teriakan kepada anak dibawah usia 5 tahun, maka hal ini akan menghancurkan 10000 sel otaknya setiap teriakan yang terjadi.
Kesimpulannya, jika kita ingin menjadikan rumah kita rumah surga, maka mari kita bersama bertekad memperbaiki pola asuh dan hubungan harmonis dalam rumah tangga kita, perbaiki cara komunikasi kita, baik kepada pasangan, karena hal itu bentuk tauladan kita pada anak-anak kita.
Begitu pula perlu juga berusaha komunikasi yang lembut kepada anak-anak kita, sehingga tidak akan terjadi apa itu yang dinamakan penebalan otak.
Dengan perbaikan komunikasi kita, maka menjadi baik pulalah amalan kita yang lainnya.
Gansist, sampai sini dulu ya thread ane kali ini mengenai cita-cita mencipta rumah surga dunia.
Semoga bermanfaat, monggo yang mau sharing bisa komen. Mari bersama-sama saling mengingatkan dan belajar bersama demi generasi-generasi kita mendatang.
Belajar Bersama Bisa
Sampai jumpa ....
Wassalamualaykum wa rahmatullah
Sumber Artikel : Narasi Pribadi, dari berbagai sumber kajian pendidikan&parenting.
Suber Gambar : Google, pinterest pin daddy
Bismillahirrahmanirrahiim
Hai, hai gansist selamat datang di thread ane ya? Smoga gansis tetap semangat dan penuh syukur ya .... tuk hari ini, esok dan seterusnya.
Hampir setiap orang memiliki cita-cita, cita-cita yang berbeda dan beragam. Akan tetapi, dari sekian banyak cita-cita, pasti sebagian besar berharap berada pada satu tempat indah, yaitu berada di surga kelak.
Namun, tidak sekedar ingin surga di akhirat kelak, akan tetapi tentu berharap rumahnya itu adalah surga dunianya.
Nah, bagaimana kita bisa hidup layaknya hidup di surga. Kita coba yuuk gansis ....
1. Berkisah
Tidak dapat dipungkiri semua orang yang hidup di dunia ini menginginkan rumah tangga layaknya surga, supaya penghuninya betah di dalam rumah tentunya.
Untuk itu, kita dapat mulai dengan cara berkisah entah itu kepada pasangan atau pun kepada anak-anak kita bagaimana gambaran surga Allah itu.
Sehingga seluruh anggota keluarga semua berharap dan bercita-cita rumahnya dapat seperti surga.
2. Lembut Bertutur
Selanjutnya adalah kita dapat ketahui bahwa ciri utama penduduk surga salah satunya yaitu ketika berbicara selalu lembut, maka apapun yang dibicarakan itu penuh dengan kelembutan dan tidak suka berbicara dengan berteriak atau pun membentak.
Untuk itu, perlulah bagi kita sebagai orang tua memberikan contoh kepada pasangan dan anak-anak bagaimana kita berbicara, dengan tekad setiap kali berbicara ingat dengan rumus zero teriak, zero bentak.
Selain memberi contoh, perlu juga saling mengingatkan dan menasehati. Ketika ada anggota keluarga yang nada bicaranya sedikit meninggi, maka ingatkan kepada mereka bahwa rumah kita ini adalah rumah surga tanpa tetiak.
Hal semacam ini telah diajarkan dalam Al Qur'an surat Al Ashr ayat 3. "Saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran."
Orang yang sabar, tentu akan selalu bertutur lembut.
3. Memperingatkan
Adapun yang ketiga bahwasannya berteriak itu merupakan kebiasaan dan ciri dari penduduk neraka.
Al Quran Surat Fatir (35) ayat 37:
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
Apabila ada suara teriakan di dalam rumah itu artinya suasana surga sudah berganti suasana
Kebiasaan berteriak atau berbicara dengan cara melepaskan seluruh emosi, jauh dengan suara normal akibatnya akan mengeringkan cinta.
4. Hadirkan Cinta
Cinta itu sejatinya adalah kelembutan dan tidaklah sesuatu disertai kelembutan kecuali akan memperhiasnya (al-hadits)
Kebiasaan berteriak di dalam rumah tangga sejatinya hanya akan mengurangi rasa cinta. Ketika tidak ada lagi kelembutan, pastilah tidak ada perhiasan padanya.
5. Berdzikir Lembut
Untuk itulah mengapa bukti cinta kita kepada Allah yaitu diajarkan berdzikir dengan suara yang lembut tidak berteriak di hadapannya.
Al Quran surat Al A'raf (7) ayat 205:
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
6. Selalu Merindu Surga
Perlu kita ketahui, pada kepala kita itu terdapat batang otak manusia yang disebut otak reptil atau otak refleks. Di sini menjadikan anak cenderung merespon masalah tanpa berfikir.
Untuk itu penting bagi setiap keluarga merindukan suasana surga agar mengurangi teriakan di dalam rumah terlebih untuk anak-anak kita.
7. Memahami Batang Otak
Dari beberapa pengamatan dan penelitian mengenai anak yang batang otaknya menebal, mereka cenderung merespon segala sesuatu dengan prinsip flight or fight.
Ketika diledek teman, kemudian refleks memukul ini tersebab batang otaknya lebih dominan daripada korteksnya yang mengajak dia untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak
Sehingga solusi akan jarang keluar dari anak dengan model begini, yang ada hanyalah memuaskan emosi dirinya semata.
8. Menghindari Penebalan Batang Otak
Hindari pengaktifan batang otak, sehingga mengakibatkan penebalan padanya.
Kebiasaan berteriak atau membentak di depan anak diakui oleh para ahli akan mengaktifkan batang otak anak, untuk itu kita selaku orang tua, benar-benar harus memiliki ekstra kelapangan dada, sehingga mampu meminimalisir adanya teriakan ataupun bentakan dihadapan anak-anak kita.
Ketika adanya suara keras dan bentakan di dalam rumah tangga kita, dampak yang akan terjadi tidak cukup hanya penebalan batang otak, namun dampak berikutnya dari kebiasaan berteriak di hadapan anak adalah menghancurkan sel-sel otak anak-anak.
Jikalau ditelusuri penyebab awalnya yakni kebiasaan kemarahan atau dibentak dan diteriaki dari kecil baik oleh orang tua atau guru di sekolah.
Maka anak-anak yang gampang marah, tawuran dan sebagainya bisa dibilang karena batang otaknya cenderung lebih dominan, sehingga tidak mampu menghalangi luapan emosinya.
9. Tidak Berlebihan dalam Bercanda
Hindari bercanda yang berlebihan.
Penebalan otak yang terjadi pada anak belum tentu hanya sekedar akibat dari membentak saja, akan tetapi bisa jadi ketika sekedar bercanda untuk menyemangati anak-anak itu pun juga berbahaya dan terlarang untuk dilakukan.
Karena sang anak tentu akan mengalami kekagetan yang luar biasa, ketika ada suara melebihi kadar si pendengar, dan melebihi kewajaran.
10. Bersuaralah sesuai kapasitas pendengar
Coba hitung deh sudah berapa kali membentak anak-anak kita kemudian kalikan Rp.10.000 Maka itulah dosa kita yang membuat anak kita tidak pandai-pandai.
Perlu kita ketahui bersama satu kali saja teriakan kepada anak dibawah usia 5 tahun, maka hal ini akan menghancurkan 10000 sel otaknya setiap teriakan yang terjadi.
Kesimpulannya, jika kita ingin menjadikan rumah kita rumah surga, maka mari kita bersama bertekad memperbaiki pola asuh dan hubungan harmonis dalam rumah tangga kita, perbaiki cara komunikasi kita, baik kepada pasangan, karena hal itu bentuk tauladan kita pada anak-anak kita.
Begitu pula perlu juga berusaha komunikasi yang lembut kepada anak-anak kita, sehingga tidak akan terjadi apa itu yang dinamakan penebalan otak.
Dengan perbaikan komunikasi kita, maka menjadi baik pulalah amalan kita yang lainnya.
Gansist, sampai sini dulu ya thread ane kali ini mengenai cita-cita mencipta rumah surga dunia.
Semoga bermanfaat, monggo yang mau sharing bisa komen. Mari bersama-sama saling mengingatkan dan belajar bersama demi generasi-generasi kita mendatang.
Belajar Bersama Bisa
Sampai jumpa ....
Wassalamualaykum wa rahmatullah
Sumber Artikel : Narasi Pribadi, dari berbagai sumber kajian pendidikan&parenting.
Suber Gambar : Google, pinterest pin daddy
nibrasulhaq dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.6K
13
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya