PATUMBAK - Karena melakukan pencurian meteran Air, IL (19), warga Jalan Keramat Indah, Kecamatan Medan Amplas, terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian Polsek Patumbak.


Ia ditangkap setelah petugas Polsek Patumbak menerima laporan korbannya, Dortha Lumban Gaol (59), warga Jalan Selambo, Perumahan Aspol Selambo, Kecamatan Medan Amplas‬, dengan Nomor: LP/541/ Vlll /2020/SU/POLRESTABES MEDAN/SEK PATUMBAK‬.


‪Kapolsek Patumbak, Kompol Arfin Fachreza, SH,SIK,MH kepada wartawan Senin (24/08/2020) mengatakan. Peristiwa bermula pada Senin (17/8/2020) siang, saat korban akan mencuci pakaian. Namun, setelah beberapa lama dinanti, tetapi aliran air di kamar mandinya tak kunjung mengalir. Lantas Dortha memanggil anaknya, guna menanyakan penyebab aliran air tersebut tak kunjung mengalir. Lantas anaknya pun menjawab, kejadian seperti itu sudah biasa, supaya ditunggu sebentar.‬


‪Namun, setelah ditunggu hingga beberapa waktu lamanya, tapi air tetap tak kunjung mengalir, membuat Dortha curiga jika telah terjadi sesuatu pada aliran air di rumahnya. Setelah dicek di depan rumahnya, terlihat ada genangan air di depan rumah. Setelah diteliti, ternyata meteran airnya sudah hilang,” jelas Kapolsek.


‪Atas laporan korban, tambahnya, Kanit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu Philip Antonio Purba bersama anggotanya melakukan penyelidikan di rumah Dhorta.‬

Akhirnya, dalam waktu singkat personel berhasil menangkap pelaku pencurian meteran air, yang tidak jauh dari rumah kediaman korban, di sekitar asrama polisi (Aspol) Selambo, Kecamatan Medan Amplas.‬


Selanjutnya, pelaku langsung diboyong ke Mako Polsek Patumbak, bersama barang buktinya, 1 unit meter air dan 1 buah goni plastik.‬


‪“Pelaku terbukti melakukan pencurian. Sekarang dia telah kita tahan sampai selesai berkasnya dikirim ke jaksa. Pelaku di jerat pasal 363 ayat (1) ke 5e KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara‬,” kata kapolsek. (db)

https://www.topinformasi.com/2020/08...ditangkap.html
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Ohohoho, tempat persembunyian nya atau tempat tadahan di sekitar aspol yah ?

Boleh2 (sambil manggut2 elus jenggot)

mukapetak benar2 berfilosofi tinggi ini

Kemaren saja chinese2 pemilik ruko di sepanjang jalan Thamrin dan Jalan Asia, pada ribut di medsos karena meteran air ruko2 mereka di colong semua

Dan mujahidin petak ormas PP pemalak duit keamanan yang merangkap palak parkir yang memakai pelataran ruko mereka, mengaku TIDAK MELIHAT MAUPUN MENDENGAR APAPUN seperti biyasah

Cimed2 itu ribut di medsos, BUKAN KARENA UANG GANTI RUGI YANG MUSTI MEREKA BAYAR BUAT METERAN AIR PENGGANTI, TAPI KARENA PDAM TIRTANADI MEWAJIBKAN LAPORAN POLISI UNTUK PERSYARATAN PENGGANTIAN METERAN BARU

JADI KENAK DOUBLE TAG KHAS PETAK SUMUT, RUGI DUA KALI, AKIBAT DIRAMPOK OLEH MUJAHIDIN PETAK ORMAS PP DAN KENAK BIAYA BAP DI POLSEK SETEMPAT

DARI TESTIMONI2 KASKUSER2 MEDAN, BIAYA BAP UTK LAPOR PENCURIAN,SEKITAR 600K (3 TAHUN YANG LALU, SEKARANG SUDAH NAIK LAGI KALI)

Menunggu mutasi dari tim manajemen abang ranting bekerjasama dgn werengtabes, untuk mutasi dari wilkum polsek patumbak ke wilkum polsek medan johor seperti biasa

https://m.kaskus.co.id/thread/5f42ae...dihajar-warga/

Tim manajemen abang ranting bekerjasama dengan jenderal petak bekerja keras memanajemen penempatan serta mutasi mukapetak, contohnya

si Ucok yang dihajar massa di medan tembung, dimutasi buat malak parkir di tempat2 banyak chinese di area asia megamas, sementara si Parlim yang residivis kasus pembunuhan perampokan, dimutasi kan ke medan kota, area tempat tinggal pujakesuma/aceh/cimed, dan si parulian yang rampok rudapaksa korban, ditempatkan di daerah multatuli, lengkap sama fasilitas pondok nyabu Al-Ent0d, seeeepp ? sooooorr gak boi ?

Berkat koordinasi tim adat abang ranting kitak2 dengan aparat2 terkait, maka tidak terjadi ketimpangan dalam pemerataan jumlah putera puteri makpetak yang beredar di seluruh jalanan di pemukiman warga baik2 pembayar pajak

Terimakasih jenderal petak


Petak binasah, dunia damai