Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NegaraTerbaruAvatar border
TS
NegaraTerbaru
Kebangkitan Indonesia Butuh Pemimpin Budiman
Spoiler for Budiman Sudjatmiko:


Spoiler for Video:


“Entah bagaimana caranya. Desalah masa depan kita.” Iwan Fals – Desa

Sepenggal lagu gubahan Virgiawan Listanto itu membuatku tertegun saat mengecap nikmatnya kopi di sore hari. “Keyakinan itu datang begitu saja, karena aku tak mau celaka,” begitulah kelanjutan liriknya. Lewat lagu itu ada kekhawatiran dari Iwan Fals apabila kita hanya fokus pada pembangunan di perkotaan. Ternyata kekhawatiran itu terbukti dengan adanya pandemi Covid-19.

Pandemi corona menyebabkan hampir semua sektor, khususnya padat karya menyentuh titik nadir. PHK terjadi di mana-mana, UMKM tak berdaya, pertumbuhan ekonomi minus. Namun di tengah krisis yang melanda, ternyata masih ada yang kokoh bertahan. Yakni usaha perekonomian di pedesaan.

Meski kini situasi Indonesia tengah genting akibat Covid-19, ternyata sebanyak 10.026 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tetap melakukan transaksi perekonomian. BUMDes yang bertahan itu merupakan badan usaha yang berdiri atas inisiatif masyarakat serta telah melalui telaah ekonomi dan bisnis. Dengan kata lain, BUMDes yang dikelola secara profesional.

Sumber : Antara News[Mendes PDTT: 10.026 BUMDes masih tetap bertahan ditengah pandemi]

Maka tak salah pula kiranya Ketua Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko menilai bahwa desa menjadi tulang punggung ekonomi bangsa di tengah krisis corona yang tak kunjung usai. Menurut Budiman saat ini lebih dari 75 persen penduduk Indonesia berada di pedesaan. Oleh karena itu masa depan tak lagi terletak di kota. Nantinya kota hanya menjadi penyedia jasa, sedangkan pusat aktivitas produksi ada di desa.

Sumber : Kompas [Desa, Tulang Punggung Ekonomi Bangsa saat Pandemi Belum Usai]

Lantas bagaimana cara agar perekonomian yang berpusat di pedesaan itu dapat terwujud?

Pada 15 Agustus 2020, dalam seminar online bertajuk Pemberdayaan Anak Muda Menyongsong Revolusi 4.0 yang digelar Garuda Hacks, Budiman menyampaikan bahwa kaum muda Indonesia memiliki peluang besar untuk mengantarkan negeri ini menjadi pemenang dalam kompetisi global era Industri 4.0. Namun ada tiga syarat yang harus dipenuhi.

Pertama, berimajinasi. Budiman mengatakan dengan kekuatan imajinasi, manusia lebih unggul dari mesin dan kecerdasan buatan.

Kedua, generasi muda harus secara aktif mentransfer imajinasi tersebut ke dalam ilmu pengetahuan, termasuk ke dalam algoritma dan aplikasi digital. Budiman berharap kaum kreatif tak hanya sebatas menemukan solusi atas problem masyarakat pada era kekinian, namun juga mengimajinasikan solusi atas persoalan-persoalan yang berpotensi muncul di masa mendatang.

Ketiga, berkolaborasi. Budiman mengajak kaum muda membuat jejaring sosial, gotong royong, dan solidaritas.

“Lakukan ketiganya (berimajinasi, berpengetahuan, dan berkolaborasi), maka anda akan jadi pemenang,” kata Budiman.

Guna mewujudkannya dibutuhkan ekosistem yang memadai. Di sinilah peran pedesaan untuk mengakomodasi anak muda dalam mengantarkan Indonesia menjadi pemenang dalam kompetisi global.

Aktivis 98 itu mengusulkan dikembangkannya Silicon Village, yakni semacam pusat pengembangan teknologi dan inovasi digital seperti di Amerika Serikat, namun berbasis komunitas desa yang saat ini berjumlah 74.954 di seluruh Indonesia.

Lewat konsep Silicon Village, akan terwujud kolaborasi secara profesional antara pemuda-pemudi lulusan kampus terbaik dalam maupun luar negeri, korporasi, sektor finansial, dan BUMDes. Konektivitas ini sangat dimungkinkan bekerja seiring kemunculan talenta-talenta brilian kaum muda dan bergulirnya Dana Desa. Budiman berharap, BUMDes mau berinvestasi minimal 10 persen untuk teknologi.

Demi menghadirkan ekosistem inovasi tersebut, Budiman Sudjatmiko memaparkan bahwa komunitas innovator 4.0 Indonesia yang ia pimpin telah mengumpulkan setidaknya 300 orang innovator, spesialis dan ilmuan yang tersebar di seluruh dunia. Ratusan innovator ini terus dipacu untuk bersinergi dengan para penggerak inovasi teknologi di tingkat desa dalam wadah Koperasi Satelit Desa Indonesia.

Sumber : Tribunnews [Songsong Revolusi 4.0, Budiman Sudjatmiko: Kaum Muda Harus Kaya Imajinasi]

Ingat, pandemi Covid-19 telah membuat Indonesia celaka. Namun ternyata Desa menunjukkan ketangguhannya di tengah pageblug corona. Desa adalah masa depan kita. Hal ini lah yang ditangkap dari seorang Budiman guna menjawab tantangan Indonesia di masa mendatang.

Seorang visioner, muda, dan bergerak cepat seperti Budiman, agaknya cocok menjadi pimpinan di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, bukan?
Diubah oleh NegaraTerbaru 19-08-2020 07:33
antonnugraha21
atikaparamadani
scorpiolama
scorpiolama dan 3 lainnya memberi reputasi
4
785
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.