si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Mengenal Lebih Dekat 'Si Harimau', Medium Tank Buatan Indonesia dan Turki
PT Pindad sedang memasuki proyek produksi tank medium yang diberi nama Harimau, selain akan digunakan oleh TNI AD. Pindad juga sudah mendapatkan ketertarikan dari negara lain seperti Filipina, Brunai dan Bangladesh. Penasaran dengan sosok Harimau ini ? Mari kita simak pembahasannya bersama.



SEJARAH


Pada bulan Mei 2015 pemerintah Indonesia membuat kesepakatan dengan Turki untuk membuat tank medium modern bersama, kesepakatan ini bernilai 30 juta dolar AS. Versi mockup-nya pertama kali hadir pada gelaran Indo Defence tanggal 1 November 2016, sementara di Turki tank ini hadir pada gelaran IDEF 2017. Tank ini merupakan hasil kerjasama Pindad dan FNSS (Perusahaan asal Turki).


Pihak Turki menamainya Kaplan MT, Kaplan dalam bahasa Indonesia berarti Harimau. Untuk versi Indonesia namanya juga memakai nama Harimau, karena hewan ini gesit dan tangguh sama seperti apa yang akan dihadirkan oleh Kaplan MT kedepannya. Sementara para pengamat militer menyebutnya sebagai MMWT (Modern Medium Weight Tank). Pototype kendaraan dibuat sebanyak dua buah, satu dibuat oleh FNSS sementara satunya lagi dibuat oleh Pindad.




Prototype versi Indonesia.

Sumber





Prototype Kaplan MT versi Turki.

Sumber




SPESIFIKASI


Meskipun berwujud medium tank, Turki tidak setengah hati dalam proyek rancangan kerjasama ini. Belajar dari sejarah, bahwa MBT Leopard Turki banyak yang dihabisi oleh militan ISIS dengan rudal anti tank. Level perlindungan yang diterapkan Kaplan MT adalah proteksi tingkat tinggi yaitu STANAG 4569 level 4, pilihannya pun hingga level 5. Medium tank ini disiapkan untuk mampu menahan terjangan proyektil kaliber 30 mm, ditambah rancangan V hull, tank ini tahan terhadap efek ledakan ranjau darat.


Harimau dilengkapi kubah senjata buatan CMI (Belgia) dengan senjata utama kanon Cockerill 105 mm HP (High Pressure). Sebagai senjata sekunder disamping kiri laras meriam dipasangi senapan mesin sedang coaxial kaliber 7,62 mm. Di bagian atas tengah kubah, juga dipasangi senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm. Senjata ini dioperasikan dengan sistem RCWS (Remote Control Weapon System). Untuk pertahanan, kubah sudah dilengkapi pelontar granat asap kaliber 40 mm (4 buah di kanan dan 4 buah di kiri).


Meriam buatan CMI dengan teknologi High Pressure ini punya kemampuan modular. Dengan kubah (turret) yang sama, laras dapat digonta-ganti. Mulai dari laras meriam 105 mm, dapat disiapkan untuk menggunakan laras meriam 25 mm. Menjadikan misi yang diemban pada tank dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dari operasi lawan tank, pengintaian, sampai fire support vehicle.




Cockerill 3105 dan meriam 105 mm HP.

Sumber


Kubah Cockerill 3105 sudah dibekali full digital weapon stabilisation and computerised fire control. Pengisian amunisi ke laras mengadopsi sistem auto reload, awak pada tank hanya 3 personel. Mulai dari pengemudi, komandan dan juru tembak (gunner). Untuk pengoperasian 24 jam penuh, kubah sudah dilengkapi pembidik thermal dan laser.


Cockerill 3105 punya ketahanan di STANAG level 5, kubah dapat menahan terjangan proyektil kaliber 25 mm dari jarak 500 meter. Selain melepaskan aneka proyetil laras, meriam 105 HP juga dapat menembakan rudal anti tank, yakni Falarick 105. Rudal yang masuk segmen Gun Launched Anti Tank Guided Missile (GLATGM), dapat menghajar sasaran sejauh 5.000 meter.




Bagian kabin tank Harimau.


Sumber


Tank dengan bobot 32-35 ton ini digerakkan menggunakan mesin diesel Caterpillar C13, dengan tenaga maksimal yang disemburkan mencapai 711 HP serta dibekali lima transmisi otomatis Allison/Caterpillar X300. Dengan mesin ini, Harimau mampu melaju sampai 70 km/jam dengan daya jelajah mencapai 450 km.


Kecepatan tank ini sama dengan kecepatan tank Hitomaru buatan Mitsubishi yang pernah TS tulis sebelumnya. Sayangnya tank Hitomaru buatan Jepang tidak untuk diekspor, saat ini mereka hanya fokus memenuhi kebutuhan dalam negerinya saja.


Panjang tank ini termasuk meriamnya mencapai 9,1 m. Sementara panjang badannya saja 6,9 m, dengan lebar 3,3 m, dan tinggi mencapai 2,4 m. Pada gelaran Indo Deffence 2018, tank ini dihadirkan dengan 2 prototype, dimana kehadirannya mendapat perhatian khusus dari pihak TNI AD.






Saat pameran Indo Deffence 2018.

Sumber



Sudah Lolos Uji TNI AD dan Siap Diproduksi


TNI AD sangat tertarik dengan sosok Harimau, mereka pun meminta Pindad untuk menguji prototypenya. Jika lolos uji dari TNI AD, maka pihak AD akan dengan senang hati merekomendasikan Harimau sebagai calon pengganti tank milik matra darat yang sudah banyak memasuki masa pensiun. Tank yang akan pensiun itu adalah Scorpion buatan Inggris dan AMX 13 buatan Perancis.


Beberapa tahapan uji coba yang dilakukan oleh tank Harimau antara lain: mine blast test dan uji dinamis yang meliputi jelajah on road, off road, lintas pasir, dan ketahanan bergerak 3 x 24 jam. Sebelum menjalani uji tes di Pusdikif, Harimau lebih dulu sudah menjalaini tes melalui tanjakan ekstrim dengan sudut mencapai 60 derajat di Sarangan (Magetan, Jawa Timur), dan uji medan berpasir di pantai Setrojenar (Kebumen, Jawa Tengah). Tes paling penting yaitu uji daya gempur (firing test), yang dilangsungkan di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) TNI AD Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.




Sala satu uji coba daya gempur.

Sumber


Salah satu uji coba yang dilakukan di Pusdikif adalah mine blast test, dimana pada tahapan ini. Pihak TNI menguji dengan menggunakan 10 kg bom TNT yang ditanam pada tanah, hasilnya body tank tidak mengalami kerusakan yang berarti. Hanya salah satu roda dan rantai saja yang rusak, sementara rantai dan roda yang lain tidak rusak sama sekali.


Kerusakan pada rantai dan rodanya adalah hal yang wajar, hal ini bisa diperbaiki oleh tim enginering recovery. Tapi yang terpenting nyawa manusia yang ada dalam kendaraan ini bisa selamat, dalam ujian ketahanan ini Harimau pun dinyatakan lolos.




Mengalami kerusakan akibat diledakan oleh 10 kg TNT, body masih utuh, hanya salah satu roda dan rantainya yang rusak.

Sumber


Untuk uji amunisi meriamnya Pindad mengorbankan salah satu rantisnya yang tak laku dipasaran, nama rantisnya adalah Arwana. Rantis yang sejatinya terinspirasi dari rantis Barracuda asal Korea Selatan ini diperkenalkan tahun 2014, namun baik POLRI dan TNI tidak tertarik pada kendaraan satu ini.


Nasib Arwana berakhir tragis di Cipatat, saat Harimau mengetes amunisi penjebol baja bernama APFSDS (Armor Piercing Fin Stabilised Discarding Sabot), Pindad sudah tentu wajib menyiapkan sasaran ideal yang bisa mewakili untuk pembuktian amunisi ini. Dan Arwana adalah kelinci percobaan tersebut.




Foto dalam kenangan, Arwana sebelum dieksekusi mati oleh Harimau.

Sumber


Karena keterbatasan lahan di Cipatat, Pindad hanya menggunakan amunisi versi latihan, yang dimaksud adalah TPCSDS-T M1057 buatan Mecar (Belgia). Amunisi ini sudah menggunakan penetrator alias jarum (sub-caliber) berbahan tungsten, hal ini memungkinkan energi kinetik maksimal diberikan untuk menembus kerasnya lapisan baja.


Ditambah penggunaan Cone Tail, untuk memperlambat laju penetrator, sehingga jarak jangkau amunisi versi latih ini kurang dari 10 km, sehingga aman untuk lahan yang terbatas seperti di Cipatat. Meski hanya menggunakan versi latihannya, namun rantis Arwana berhasil ditembus kedua sisi bodynya dengan amunisi ini. Dengan ini berakhir lah sudah kisah Arwana.


Selain itu uji daya gempur lainnya yang dilakukan pada 25-30 Agustus 2018 ini, juga menguji kemampuan lock on pada satu titik. Saat tank bergerak, tank mampu menembak dalam kondisi statis dari semua sisi, serta kemampuan tembak tank pada sasaran dalam kondisi tank tak bergerak.




Uji tembakan di Cipatat.

Sumber



Uji tembakan pertama untuk menembak sasaran pada titik tertentu, dengan amunisi TPCSDS-T. Sesi tembak kedua untuk menembak sasaran plat, dengan tipe amunisi HEP-T, untuk latihan kemampuan menggempur rantis. Kemudian sesi tembak ketiga dengan menembak target bergerak, dengan tipe munisi TPCSDS tanpa jeda.


Uji terakhir adalah penembakan beruntun dengan tipe amunisi HE4 TP2. Meriam multi operation ini dirancang dapat melontarkan berbagai jenis amunisi 105 mm standar NATO, bisa kita lihat pada tabel ilustrasi dibawah ini jenis amunisi yang bisa ditembakan.




Tipe amunisi yang bisa ditembakan.

Sumber


Pada 13 April 2019 Kemenhan RI menandatangani kontrak pengadaan 18 tank Harimau dengan Pindad, kontrak ini bernilai 135 juta dolar AS. Total pesanan diperkirakan akan rampung pada tahun 2021 nanti, Harimau akan berdinas di Yonkaf TNI AD.


Selain TNI, Harimau juga mencuri perhatian Filipina. Dimana awal 2020 ini, Pak Prabowo melakukan penawaran tank ini kepada Filipina. Sebelumnya pihak Filipina sudah datang ke Indonesia untuk melihat uji cobanya, selain itu ada Brunai dan Bangladesh yang ikut tertatrik dengan tank medium ini. Video uji coba daya gempur tank Harimau oleh TNI AD ada dibawah ini.


Spoiler for Uji Coba Harimau:





Sumber


Tentu ini awal yang bagus untuk Si Harimau, mengingat pasar yang akan digarap Pindad adalah Asia-Pasifik. Sementara FNSS akan menggarap pasar Afrika, Filipina menjadi negara yang paling santer dikaitkan dengan pembelian Si Harimau. Belum diketahui berapa unit yang akan dipesan, namun beberapa sumber mengatakan bahwa Filipina dikabarkan sudah serius untuk bisa meminang Si Harimau dari Bandung ini.


Filipina sebelumnya juga pernah memesan kapal perang dari Indonesia pada tahun 2016 lalu, dan mereka merasa puas atas produk tersebut. Hal ini pula yang melatarbelakangi pembelian tank Harimau oleh Filipina. Meskipun hanya berukuran medium, tapi kehadirannya sangat dibutuhkan untuk menunjang kemampuan MBT (tank utama berukuran besar).


Ukurannya yang tidak terlalu besar membuatnya lebih mudah dipindahkan dan tentu lebih mudah dalam bermanuver, serta tidak ketinggalan didukung teknologi modern. Kini medium tank menjadi kendaraan yang mulai banyak diminati diera modern ini. Selain Indonesia dan Turki, Jepang dan Amerika juga sudah serius untuk menggarap sendiri tank dengan bobot yang ringan ini.


Sekian dulu ulasan kendaraan tank Harimaunya, semoga bisa menambah wawasan kita dibidang alutsista dan pertahanan negara. Mohon maaf jika masih ada kekurangan dalam tulisan ini, bagi yang mau menambahkan informasi seputar tank ini silakan nanti berkomentar dibawah. Sampai jumpa lagi, enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer


Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: google image
Diubah oleh KS06 25-08-2020 22:33
phyu.03UriNamitien212700
tien212700 dan 44 lainnya memberi reputasi
45
9K
134
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.