Siapa yang tidak suka wanita cantik? Terutama laki-laki, pasti suka. Memandang wanita cantik bisa membuat mata menjadi segar. Otak bisa menjadi press.  Itu sebabnya muncul satu istilah memandang wanita cantik bisa untuk cuci mata.

Istilah cuci mata dulu sangat sering digunakan. Jika suntuk di rumah, dengan mengajak beberapa teman lalu pergi ke mall, yang tentu saja tidak bermaksud membeli sesuatu melainkan hanya sekadar jalan-jalan, melihat-lihat wanita cantik yang lalu lalang. Atau memandang cewek-cewek penunggu toko yang memang rata-rata cantik dan sexi.

Itu dulu. Sekarang untuk cuci  matatidak perlu lagi pergi ke luar rumah. Cukup buka gadget dengan syarat harus punya kuota lalu klik .... maka akan muncul poto atau video wanita cantik dan sexi sesuai yang diinginkan.

Sekarang untuk cuci mata sangat mudah. Semudah menggerakan jari.

Memang tidak bisa dipungkiri. Di medsos sangat banyak dan sangat mudah mencari poto atau video wanita cantik, sexi dan bohay. Mereka tampil dengan gaya dan pakaian macam-macam. Ada yang tampil dengan pakaian rapi. Ada yang hanya berpakaian setengah. Ada pula yang pakaiannya sengaja digantung sementara tubuhnya dibiarkan tanpa balutan kain sedikitpun alias telanjang.

Ketika melihat yang demikian itu pikiran yang munculpun juga bermacam-macam. Suka, malu, prihatin dan tentu masih banyak lagi pikiran-pikiran lainnya.

Suka

Wanita ibarat bunga. Laki-laki ibarat kumbang. Bunga selalu menjadi incaran kumbang. Bunga tak peduli warnanya bagaimana, baunya seperti apa, kumbang tetap mengincar dan mendatanginya. Begitu pula sebaliknya, bohong jika bunga tak suka didatangi kumbang.

Bunga hanya menunggu. Saat dia mekar, dia hanya bisa berharap ada kumbang yang mendatanginya. Wanita pada dasarnya juga begitu. Itu sebabnya banyak cara yang dia lakukan agar laki-laki bisa melirik dan mendatanginya. Mempost poto atau video di medsos mungkin satu cara agar laki-laki bisa memandang dan berharap suatu saat mendatanginya.

Memang berhasil. Poto atau video yang diunggah di medsos, khusunya yang tampak sexi memang banyak peminatnya. Banyak yang melihatnya. Poto atau video yang memperlihatkan kesexian memang disukai. Lebih disukai ketimbang hanya bagian wajahnya saja.

Malu

Selain rasa suka, rasa malu juga ada jika melihat poto atau video sexi dan vulgar. Rasa malu biasanya akan dirasakan oleh para orang tua yang melihat poto atau video anak perempuannya yang ada di medsos dengan gaya dan pakaian yang tidak senonoh. Bahkan ada yang tidak berpakaian sama sekali. Setidaknya mereka yang membayangkan seandainya itu adalah anak perempuannya.

Ketika masih balita saja, orang tua pasti tidak akan membiarkan anak perempuannya ke luar rumah hanya dengan menggunakan celana dalam. Anak balita. Padahal tidak ada yang bernafsu jika melihat anak perempuan balita tidak pakai baju. Tapi orang tua tetap menutup auratnya. Orang tua akan malu sendiri jika aurat anak perempuannya terlihat orang lain. Itu ketika masih balita, bagaiamana jika sudah dewasa? Tentu akan lebih malu lagi.

Prihatin

Ketika poto atau video yang diunggah terlalu vulgar. Efek yang ditimbulkan sangat merusak. Terutama bagi anak-anak dan generasi muda. Sebenarnya tidak hanya anak-anak dan generasi muda, orang dewasa yang sudah punya pasanganpun juga ada kemungkinan rusak, dalam artian hubungan dengan pasangannya di rumah mungkin akan terganggu. Wanita yang tampil sexi di medos akan tampak lebih cantik ketimbang pasangannya di rumah. Dikhawatirkan perselingkuhan akan terjadi.

Ya. Penomena ini sudah tentu menjadi sebuah keprihatinan. Kita hanya bisa prihatin dan hanya bisa berharap jangan sampai anak-anak perempuan kita, saudara perempuan kita terjebak dalam suatu ambisi, "Tak peduli apapun yang penting banyak yang melihat, banyak yang melirik, banyak yang datang dan .....  terkenal."

Antara suka, malu dan prihatin ketika melihat cewek cantik beraksi di medsos.
Mungkin Gansist punya perasaan lain?
Pasti.