Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar memprediksi nilai tukar Rupiah akan menguat hingga akhir tahun mencapai Rp 14 ribu per US$, karena pemulihan ekonomi akan berlangsung sangat cepat.

Head of Trading, Treasury and Markets, PT Bank DBS Indonesia, Ronny Setiawan mengatakan hal ini didukung oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait konversi devisa hasil ekspor.

"Kita lihat rupiah menguat. BI akan considering peraturan eksportir yang terima dolar diwajibkan konversi ke rupiah. Kondisi level sekarang saya melihat recovery akan happen very fast," ujarnya saat DBS eTalk Series "Finding Opportunities Amidst Ongoing Economic Recovery and Sustainable Consumerism" di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Selanjutnya, Chief Economic & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan mengatakan akan ada perbaikan konsumsi pada semester kedua 2020 dibanding semester pertama 2020.

"Konsumsi akan meningkat perlahan. Bersamaan dengan itu peningkatan berlanjut 1st half dan 2nd half tahun depan. diperlukan kesabaran dan kreatif," tegasnya.

Dia juga memperkirakan tahun depan PDB diperkirakan akan naik 4,5-5,5% berdasarkan beberapa asumsi. Yang akan mendorong pertumbuhan PDB, diharapkan pada semester kedua tahun depan adalah investasi dibanding konsumsi.

"Ini diharapkan 2nd half ke investasi dibanding konsumsi yang mulai pulih pada 1st half," pungkasnya.