Benarkah Karakter Bu Tejo Mewakili Perempuan Indonesia?



Pic : twitter.com/penjahatgunung


Jangan pada marah dan tersinggung sama judul tulisan ini ya gansis. Kita bahas santuy aja. Tulisan ini murni opini saya.

Sebelum kita lanjutkan membahasnya, sudah pada tahu kan siapa yang saya maksud dengan Bu Tejo? Kalau belum, boleh deh ditonton dulu Film Tilik yang lagi viral. Ini link-nya saya sertakan di bawah



Film pendek ini sebenarnya dibuat tahun 2018, tapi menjadi viral semenjak dimuat sebagai konten youtube dari Ravacana Films.

Apa yang membuat film pendek berjudul TILIK hasil karya sutradara Wahyu Agung Prasetyo dan diproduseri Elena Rosmeisara, yang merupakan kerjasama Ravacana Films dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi viral?

Tak lain dan tak bukan, karakter para tokohnya yang dekat dengan gambaran masyarakat. Terutama Bu Tejo. Karakter yang menggambarkan seorang "ibu bangsa" yang merasa lebih kaya, juga lebih pintar dari ibu-ibu lainnya. Sekaligus ratu nyinyir. Semua mau dikepoin dan dikomentarin.

Kata-katanya ketika nyinyir dan ekspresinya ketika nyinyir sangat pas dan mengena di benak penonton. Tak heran bertebaranlah meme yang berasal dari kata-kata Bu Tejo.

Sebenarnya masih ada karakter Yu Sam si tukang kompor, Mbak Tri tukang nyinyir juga, dan Yu Ning tokoh protagonis yang mewakili kaum marginal. Namun, tak bisa dipungkiri tokoh Bu Tejo paling melekat di benak penonton.

Apakah itu berarti karakter Bu Tejo adalah karakter yang paling dekat dan banyak terdapat di masyarakat? Menurut pendapat saya, bisa jadi. Tentunya dengan tingkat kekepoan dan kejulidan yang berbeda tiap orang. Ada yang minimalis kepo-er, tapi ada juga yang kepo to the max wkwkwk.

Pastinya semua karakter dalam film Tilik ada dalam masyarakat, dengan jumlah yang berbeda sesuai survey ala Bu Tejo berikut ini



Pertanyaannya, Anda paling mendekati karakter yang mana?