Popularitas ikan cupang saat ini bisa dibilang sangat tinggi. Cara mendapatkannya pun mudah karena hampir semua toko hewan peliharaan menyediakan ikan jenis ini untuk dijual kepada pelanggan. Bahkan, beberapa orang menempatkan ikan cupang di kamar pribadinya dengan wadah terpisah dari ikan jenis lain. Ikan cupang memang terkenal dengan semangat juangnya, namun hal tersebut bukanlah satu-satunya keunggulan yang menonjol. Dengan demikian, mari kita bahas fakta-fakta menarik lainnya tentang ikan cupang yang layak kita ketahui.

Fakta 1: Diperkirakan ada 70 Spesies Ikan Cupang 

Terdapat banyak spesiesberbeda dalam genus Ikan Cupang, diantaranya adalah ikan petarung Mekong (B. smaragdina) dan ikan petarung Jawa (B. picta) yang juga dikenal sebagai cupang tutul.

Ikan ini mendapatkan namanya dari klan prajurit kuno yang disebut "Bettah". Mereka kemudian dikenal sebagai ikan aduan karena semakin populernya adu ikan sebagai olahraga selama tahun 1800-an, khususnya di Thailand. Aktifitas pertaruhan ini populer di masa itu karena keberanian ikan cupang dengan tingkat kerusakan kepada lawan yang terbilang rendah. Ikan cupang juga terkadang dikenal sebagai “plakat”, terutama varietas bersirip pendek. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Thailand “pla kad”, yang berarti "ikan yang menggigit". Hal ini menjadikan ikan cupang tidak mendapatkan reputasi ikan paling ramah.

Ikan cupang berasal dari lembah sungai Mekong di Thailand, Laos, Vietnam, dan Kamboja. Tapi mereka paling sering ditemukan di sungai Chao Phraya, Thailand. Bahkan, ikan ini dinobatkan sebagai Thailand’s national aquatic animal pada awal tahun 2019. Ikan ini dapat ditemukan di sawah, parit drainase, dataran banjir, dan hampir semua genangan air lainnya di wilayah asalnya.

Setelah bertahun-tahun melakukan pembiakan selektif untuk perdagangan ikan hias, ekor ikonik ikan cupang hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Yang paling umum adalah ekor kerudung, tetapi ada juga ekor mahkota, ekor sisir, ekor setengah bulan, dan bulu ganda, untuk menyebutkan beberapa saja. Ikan cupang juga tersedia dalam berbagai warna. Kulit mereka mengandung beberapa lapisan pigmen, mulai dari merah, kuning, hitam, warna-warni (yang terdiri dari biru dan hijau), dan lapisan luar yang tampak metalik, yang mengubah tampilan warna lainnya. Kombinasi berbeda dari lapisan-lapisan ini dapat muncul pada satu individu, itulah sebabnya ada begitu banyak variasi warna pada ikan cupang.

Ikan cupang liar cenderung berwarna coklat kusam dan hijau. Mereka hanya akan menunjukkan warna lebih cerah yang disebutkan di atas saat mereka gelisah yang berfungsi sebagai bentuk tampilan ancaman. Ekor dan sirip mereka juga jauh lebih pendek daripada yang ada di toko hewan peliharaan. Namun, dengan ciri khas ini mereka kurang menjadi target predator atau cupang lainnya.

Ikan cupang yang hidup di akuarium akan makan makanan yang sangat bervariasi. Mereka bisa diberi makan serpihan dan pelet, serta makanan hidup atau beku seperti bloodworm, udang air asin, dan daphnia. Mereka bahkan akan mengunyah tumbuhan jika tersedia. Mereka mungkin juga memakan teman akuarium yang lebih kecil jika memiliki kesempatan. Sedangkan ikan cupang liar hampir secara eksklusif merupakan pemakan serangga. Mereka akan memakan serangga yang biasanya berasal dari permukaan air, serta larva serangga air, dan bukan tipe yang memakan tumbuhan di lingkungan alaminya.

Ikan cupang memiliki organ khusus, yang disebut organ labirin, yang memungkinkan mereka menghirup udara di permukaan air. Organ tersebut memanjang dari lempeng insang ikan dan terdiri dari banyak lipatan tulang. Saat ikan cupang menelan udara, akan melewati pembuluh darah yang melewati lipatan tersebut. Hal ini memungkinkan oksigen diserap ke dalam darah dengan cara yang mirip dengan apa yang terjadi di paru-paru manusia. Berkat organ labirin, ikan cupang mampu bertahan hidup di perairan dengan kandungan oksigen yang rendah. Begitulah cara mereka bisa tumbuh subur di sawah, kolam tergenang dan perairan yang sedikit tercemar. Mereka bahkan dapat bertahan hidup di luar air untuk waktu yang singkat saat dibutuhkan, selama bisa tetap dalam keadaan lembab. Ini membantu mereka dengan baik selama kekeringan.

Ikan cupang disebut ikan petarung karena suatu alasan. Mereka sangat teritorial dan laki-laki sangat rentan terhadap agresi. Mereka tidak dapat ditempatkan bersama atau akan menyerang satu sama lain tanpa henti, yang biasanya mengakibatkan cedera atau kematian pada salah satu atau keduanya. Betina, sebaliknya, dapat ditempatkan dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 hingga 10 ikan. Mereka akan hidup bersama dengan cukup bahagia asalkan mereka memiliki cukup ruang. Tapi, jika mereka berada di dalam ruang yang terlalu kecil, bahkan betina akan menjadi teritorial dan menyerang. Jantan juga tidak boleh ditempatkan bersama betina, kecuali untuk pembiakan sementara, jika tidak, pejantan kemungkinan besar akan melecehkan betina. Bahkan selama berkembang biak, perawatan harus tetap diberikan untuk memastikan bahwa betina aman.

Saat waktunya berkembang biak, cupang jantan membuat sarang gelembung di permukaan air. Ketika betina melepaskan telurnya, pejantan melepaskan mani dan pembuahan terjadi secara eksternal. Jantan kemudian mengumpulkan telur yang telah dibuahi dan akan memuntahkannya ke dalam sarang. Kemudian, pejantan akan menjaga sarang dan memperbaikinya sesuai kebutuhan. Dia mengambil telur yang tenggelam dari sarang dan melindungi semua telur dari predator sampai menetas. Dia bahkan akan mengusir betina karena kecenderungannya memakan telur untuk mengisi energi. Benih menetas setelah 24 hingga 36 jam dan tetap berada di sarang selama beberapa hari, masih di bawah perlindungan cupang jantan. Mereka hidup dari kantung kuning telur selama beberapa hari pertama, setelah kantung kuning telur sepenuhnya terserap, mereka siap untuk menjelajah dunia.

idnfarmers.com

Ikan cupang splendens telah berhasil dihibridisasi dengan B. imbellis, B. mahachaiensis, dan B. smaragdina. Namun, B. splendens / B. Hibrida smaragdina memiliki tingkat kelangsungan hidup yang cukup rendah. Lebih mengejutkan lagi, ada kemungkinan B. splendens juga dapat dihibridisasi dengan ikan di luar genus ikan cupang. Ada laporan yang belum diverifikasi bahwa ikan ini berhasil disilangkan dengan ikan surga, Macropodus opercularis. Hibrida intergenetik seperti ini sangat jarang terjadi, sehingga jika aktifitas ini dapat dikonfirmasi secara resmi, akan membuka pemahaman dan pengetahuan mendalam tentang bagaimana ikan berhubungan satu sama lain secara genetik.

ikanesia.id

Ikan cupang adalah salah satu dari sedikit ikan yang bisa belajar mengenali pemiliknya dan melakukan trik. Kita dapat mengajari ikan cupang untuk mengikuti jari di sekitar akuarium. Lebih menarik lagi, mereka dapat juga belajar berenang melalui lingkaran atau mendorong bola ke gawang. Mereka adalah pembelajar yang sangat cepat dan dapat dilatih dengan cara yang sama seperti anjing dengan memberikan hadiah berupa makanan.

Ikan cupang menduduki posisi kedua, setelah ikan mas, dalam hal popularitas. Sayangnya, banyak orang tidak memperhatikan kebutuhan ikan ini sebelum membeli dan hal ini menjadi tren untuk memelihara ikan cupang dalam vas dan bejana hias kecil lainnya yang tidak cocok untuk menampung ikan. Meskipun dapat mentolerir ruang kecil dengan kualitas air yang buruk, memelihara ikan cupang pada dasarnya adalah sebuah komitmen karena mereka dapat hidup selama 3 hingga 5 tahun. Perlu dicatat, yang mereka butuhkan untuk berkembang adalah akuarium dengan minimal 5 galon air dengan sirkulasi secara teratur. Selain itu, suhu air yang tepat adalah 76℉ hingga 82℉.

Kesimpulan
Ikan cupang bisa menjadi sesuatu yang indah untuk akuarium apapun. Mereka cantik, penuh warna, dan menarik untuk dilihat. Kemampuan mereka untuk mengenali wajah menjadikannya teman yang sempurna bagi banyak pemelihara ikan. Tetapi, seperti halnya ikan lainnya, kita harus siap untuk memenuhi kebutuhannya dan memberikan perawatan yang tepat. Jika sudah siap untuk komitmen tersebut, ikan petarung kecil yang pemberani ini bisa menjadi hewan peliharaan yang sempurna.

====================

Sumber Artikel: 
https://modestfish.com/betta-fish-facts/

Penulis: Stephanie Rose, memiliki gelar dalam Ilmu Biologi Laut dan Patobiologi Perairan dari University of Stirling, United Kingdom

dimodifikasi dan disesuaikan oleh: biohazard89

tanpa mengubah hak cipta, hak orisinalitas, ilmu dan makna yang terkandung

====================