Mahasiswa UMM Sulap Jirigen Bekas Untuk Tempat Cuci Tangan Bernuansa Merah Putih

Beranda

...

Berita dan Politik
Mahasiswa UMM Sulap Jirigen Bekas Untuk Tempat Cuci Tangan Bernuansa Merah Putih

pmmpegayaman

20-08-2020 14:23

Mahasiswa UMM Sulap Jirigen Bekas Untuk Tempat Cuci Tangan Bernuansa Merah Putih

Setelah mendapatkan izin untuk melakukan pengabdian di Desa Pegayaman, Buleleng-Bali, PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) UMM mulai melaksanakan program kerja yang telah dibuat. Tim PMM Desa Pegayaman kelompok 29 gelombang enam sendiri, memulai program kerja pada (18/08/2020) lalu, dengan berinovasi membagikan tempat cuci tangan bernuansa merah putih di beberapa titik lokasi di wilayah Banjar Dinas Dusun Barat Jalan.

Tujuan dari kegiatan ini selain membantu pemerintah dalam memutus rantai virus covid-19, juga menjadi upaya dalam memeriahkan HUT RI ke-75 tahun. Seperti yang kita telah ketahui bersama, dalam memperingati pertambahan usia ibu pertiwi di tahun ini, mungkin akan terasa berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Jika ditahun sebelumnya masyarakat merayakannya lewat lomba balap karung, panjat pinang dan lomba yang lainnya, kini tidak lagi. Dikarenakan ada himbauan dari pemerintah untuk tidak membuat kerumunan dan tetap menjaga jarak.

Namun tim PMM UMM Desa pegayaman melakukan inovasi dalam memperingati HUT RI kali ini tanpa membuat kerumunan dan tetap bisa menjaga jarak. Yakni dengan cara menciptakan alat cuci tangan dari jirigen bekas yang sudah tak terpakai yang telah di cat seperti warna bendera bangsa Indonesia yaitu merah putih. Menurut penuturan kelompok 29, hal ini dilakukan sebagai bentuk wujud cinta mereka terhadap Indonesia di tengah pandemic yang saat ini terjadi.

Tempat cuci tangan bernuansa merah putih dibagikan di Kantor Desa Pegayaman, Masjid Jami’ Syafinatussalam, TK dan SMP Maulana serta rumah Pak Harto yang biasa dijadikan tempat para siswa berkumpul dalam melaksanakan metode belajar daring. Alasan utama dalam penempatan alat cuci tangan di lokasi tersebut, dikarenakan tim pmm beranggapan jika keempat lokasi itu dianggap menjadi tempat yang akan banyak didatangi masyarakat desa. Sehingga dianggap menjadi tempat yang strategis. Kegiatan ini sendiri diawasi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Ach. Apriyanto Romadhan, S.IP., M.Si selaku dosen yang mengajar di Falkultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

“Kegiatan ini kami lakukan selain membantu pemerintah dalam menghentikan virus corona, juga sebagai ajang bagi kami dalam memeriahkan HUT RI serta menujukkan dukungan kami terhadap Indonesia dalam menghadapi pandemi saat ini yang masih terjadi.” Ujar Saskia Damayanti selaku salah satu anggota PMM Kelompok 29 gelombang 6.

Tak hanya membagikan tempat cuci tangan saja, namun tim PMM UMM juga memberikan sosialisasi tata cara mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak virus covid-19 yang dapat menular lewat telapak tangan. Adapun 6 standar cara mencuci tangan yang benar menurut WHO (World Health Organization)yaitu:

1. Tuang cairan sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

“Selagi kegiatan yang adik-adik mahasiswa lakukan positif, kami akan sangat terbuka dalam menerima. Kegiatan pembagian tempat cuci kalian sangatlah bermanfaat untuk desa kami dan tentunya sangat membantu pihak desa dalam menanggulangi pandemi covid-19 yang kian hari daily casenya kian bertambah saja.” Ujar Muh. Suharto selaku perangkat desa yang biasa menangani mahasiswa KKN di Desa Pegayaman, Buleleng-Bali.