Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

black.suitAvatar border
TS
black.suit
Penghargaan Pertamaku Ikut Lomba 17 Agustus

Bulan Agustus tahun 2020 menjadi momen hari kemerdekaan yang berbeda dari biasanya. Tahun ini kita merayakan 17 Agustus tanpa merayakannya beramai-ramai. Jika biasanya ada lomba-lomba, kali ini kita hanya diam di rumah karena adanya covid.

Namun hal itu tidak menyurutkan jiwa nasionalisme kami sebagai putra-putri bangsa. Kami tetap menganggap 17 Agustus tahun 2020 sebagai hari spesial di mana tanah air tercinta merayakan hari kemerdekaannya.

Agan dan aganwati pasti memiliki kenangan tersendiri dalam merayakan hari 17 Agustus kan? Nah kali ini ane mau berbagi pengalaman ane saat merayakan 17 Agustus beberapa tahun silam.

Ini cerita ane dulu sewaktu SD, sekitar kelas 5. Sekadar nostalgia, mungkin agan yang membaca cerita ane dapat mengambil hikmahnya.

Sekitar seminggu menjelang tanggal 17 Agustus ane bersama 9 teman ane yang lain, pernah diajak oleh guru bahasa Indonesia ane untuk mengikuti "lomba menulis karangan cerita" di kelurahan. Ane seneng banget gan. Beruntung bagi ane kalau saat itu ane bisa ikut lomba mewakili nama sekolah.


SUMBER

Namun dari 10 orang itu tidak semuanya akan ikut lomba, kami harus menjalani proses seleksi lagi di sekolah karena yang akan diikutkan lomba mewakili sekolah hanya 8 orang, sisanya sebanyak 2 orang hanya akan menjadi cadangan. Di situlah ane was-was, ane berharap supaya ane tidak menjadi cadangan.

Nah! dalam proses seleksi itu, guru ane memberikan tugas untuk 10 orang kandidat tersebut menulis draft karangan cerita bertema hari kemerdekaan.

Sampai di rumah ane semangat menulis cerita karangan ane, tetapi rasa semangat itu hanya berlangsung 2 hari gan, sayang sekali. Sialnya saat itu banyak sekali godaan untuk bermain. Ane jadi sering lupa kalau ane harus menyelesaikan draft cerita ane untuk ditunjukkan ke Bu Guru. Maklum ane waktu itu hanya anak SD labil yang gak bisa nolak ajakan main.

Alhasil di hari pengumpulan draft (H-1 sebelum lomba di kelurahan), ane cuma bisa ngumpulin cerita yang belum maksimal dan cerita ane paling pendek dibanding teman-teman yang lain. Ane sedikit menyesal karena sudah menyia-nyiakan waktu tapi entah kenapa waktu itu ane masih optimis kalau ane bisa ikut lomba.

Setelah menerima draft kami, Bu Guru tidak langsung mengumumkan siapa 2 orang yang akan jadi cadangan. Katanya si cadangan akan diumumkan besok di kelurahan. Karena itulah kami semua harus datang ke kelurahan besoknya jam 7 pagi.

Ane dan temen-temen ane yang lain pun semangat mengumpulkan perlengkapan untuk lomba besok. Ane dan salah satu teman ane bahkan bela-belain meminjam meja kecil di tempat les dekat rumah ane. Hal itu supaya ane bisa nyaman saat lomba menulis, karena lombanya lesehan Gan.

Singkat cerita, jam 7 pagi tibalah kami yang 10 orang di kantor kelurahan. Bu Guru ane tidak datang ke sana, tapi teman ane datang memberi mandat dari Bu Guru untuk mengumumkan 2 peserta cadangan yang nggak jadi ikut lomba.

Tiba-tiba ane diberi kabar bahwa ane masuk menjadi salah satu peserta cadangan yang nggak ikut lomba. Ane hancur sekali, bagaikan lagu Alm.Olga Syahputra "Hancur Hatiku". Tapi ane tidak protes karena memang saat tahap seleksi ane kurang maksimal. Padahal ane sudah buat draft baru yang lebih oke, tapi ane belum sempat tunjukkin ke Guru ane.

Dengan perasaan sedih (tapi berusaha terlihat tabah), ane kasih meja kecil ane untuk teman yang ikut lomba. Sementara ane dan temen ane yang cadangan itu duduk diluar sambil nontonin peserta lomba.


SUMBER

Namun tiba-tiba keajaiban datang Gan! Seorang panitia lomba kasihan melihat kami berdua diam di luar. Dia menawari kami untuk ikut lomba menulis cerita itu. Meskipun kami tidak dipilih oleh sekolah, tapi kami diperbolehkan mendaftar mandiri.

Tanpa buang waktu, akhirnya ane menyanggupi tawaran emas itu. Ane pun dipersilahkan duduk lesehan bersama peserta lomba yang lain. Mirisnya karena meja ane sudah dihibahkan ke teman yang lain, ane terpaksa menulis di atas karung beras bulog. Sungguh cerita yang tak terlupakan bagi ane.

Ane tulis semua cerita yang sudah ane rangkai di otak. Ane beri tambahan-tambahan supaya menarik. Pokoknya yang ane tulis saat lomba di kelurahan agak berbeda dengan yang ane kumpul ke Bu guru tempo hari.

Saat pengumumuman pemenang lomba, ane nggak nyangka. Ternyata ane dapat juara 3 Gan! Sebuah pencapaian yang lumayan buat ane yang notabene adalah Sang Cadangan, bahkan teman yang satu SD dengan ane tidak ada yang dapat juara.


SUMBER

Itulah 17 Agustus yang paling membahagiakan buat ane. Peristiwa tersebut mengajarkan ane agar selalu optimis karena keajaiban bisa datang kapan saja.

Hikmahnya, ane juga jadi belajar untuk tidak lagi suka membuang-buang waktu. Kita harus memanfaatkan sebaik mungkin waktu yang kita miliki untuk menjadi produktif agar bisa mencapai tujuan.

Ada juga sih hal yang ane sayangkan, yaitu sikap guru ane yang menurut ane kurang tanggap. Menurut ane seharusnya peserta cadangan diumumkan lebih cepat supaya jatuhnya nggak PHP-in siswa. Selebihnya, ane bersyukur sekali karena hari itu adalah pertama kalinya ane dapat juara dalam sebuah lomba. Ane dapat piagam dan hadiah seperangkat alat tulis siswa.

Itulah kenangan ane saat 17 Agustus-an di kelurahan. Semoga tahun-tahun berikutnya kita bisa merayakan pesta 17 Agustus dengan berkumpul beramai-ramai dan bersuka cita.


Note: semua foto di atas hanyalah ilustrasi, cerita murni pengalaman pribadi
0
125
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cinta Indonesiaku
Cinta IndonesiakuKASKUS Official
5.3KThread2.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.