Kaskus

Story

lapautekchy01Avatar border
TS
lapautekchy01
Karyawati Julid Kepada Istri Bos Itu Sungguh Terlalu!
Karyawati_Bapak
Karyawati Julid Kepada Istri Bos Itu Sungguh Terlalu!

"Ibu istrinya Pak Rahman?" Perempuan cantik itu menelisik ke arahku. Tatapan matanya menjalar dari ujung kaki hingga ubun-ubunku yang tertutup jilbab instan warna navy, lalu berhenti di wajahku.

Dia tersenyum, sepertinya tidak yakin kalau aku adalah cinta pertama dan terakhir bosnya yang berwajah rupawan, mirip Primus itu lho.

Namun, senyumnya menurut penglihatanku tak ubah seringai mengerikan. Habisnya giginya dipagari kawat warna warni. Sedangkan pipinya memerah bagai baru kena tampar. Jika dibandingkan denganku yang baru siap mandi, memang jauh berbeda. Wajahku pucat, bibirpun tak ubah isi jeruk bali muda.

"Ada perlu apa, ya?"

"Bapak menyuruh menjemput berkas, Bu!"
Wajahnya masih menyiratkan cibiran kepadaku yang memang terlihat seperti ibu rumah tangga sejati.

"Sebentar!"
Kutinggalkan perempuan cantik tersebut di ruang tamu. Kutarik langkah menuju kamar, di mana suami sedang menandatangani kertas dalam map kuning.

"Ada yang nyariin, Abang!"

"Si Ella kali, Bund. Pegawai baru di kantor. Sengaja aku suruh ke sini, biar dia kenal sama kamu. Bukankah memang begitu aturan yang kita buat? Dan karyawan lain malah lebih menghargai kamu daripada aku." Suami membelai lenganku.

Jika berdiri berdampingan dalam keadaan tanpa make up begini, memang aku dan Bang Rahman tidak ada pantas-pantasnya. Suami ganteng, tubuhnya proporsional, dan satu lagi ciri khasnya yang membuatku jatuh cinta berkali-kali adalah leasing pipi kirinya. Aduhai manis sekali.

"Kamu suruh tunggu di mana?" Suami kembali membolak-balik kertas yang akan diparaf.

"Di ruang tamu. Tapi keknya dia ga yakin kalau aku orang rumahmu, alias periuk nasimu, Bang! Mungkin karena belum dandan kali, ya?"

Suami terkekeh.

"Bund! Dandan atau tidak, toh aku yang pertama dan mudah-mudahan sampai yang terakhir menghisap manismu. Kamu tetap yang tercantik di sini, di hati ini. Karena cantik itu relatif, dan aku sangat mencintai kecantikan sifatmu. Kalau ga percaya, Bunda boleh cari kampak!"

"Kampak? Ga, ah! Ntar Abang wafat, aku mau tinggal sama siapa? Sudah buruan kasian itu karyawanmu menunggu," kataku sembari berbenah diri.

Hari ini rencananya aku diajak suami ke kantor untuk merayakan ulang tahun seorang karyawannya. Dengan memakai gamis polos dengan merek sedikit ternama, dan dibeli di butik. Aku menyapukan bedak setipis mungkin di wajah, tanpa blush on, hanya lip tin sebagai penutup riasan di bibir.

"Sudah?" Suami berdiri dan menatap lama.

"Sudah dong! Ga perlu mewah, asal elegan. Begitu, kan, Pak Rahman?"

Suami menautkan jemarinya di sela jemariku. Menggenggam erat, dan membimbingku ke luar kamar.

"Ehem!"

"Eh, Bapak!" Gadis itu terlihat sangat kikuk melihat kami yang tak ubah pengantin baru.

Kali ini, dia tak mampu lagi memandangku. Dan apakah mungkin dia bisa nyaman satu mobil bersamaku dan suami hingga ke kantor? Entahlah!
Diubah oleh lapautekchy01 18-07-2020 23:14
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
728
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
KASKUS Official
22.9KThread38.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.