.Boyo.Avatar border
TS
.Boyo.
Kenapa Sih Banci Kok Banyak Yang Benci?




Sebagai mahluk sosial, mahluk yang katanya lebih beradab, mahluk yang lebih cerdas dibandingkan hewan, tapi ternyata lebih suka membully. Lebih senang membenci ya ga sih?

Apalagi kalau sudah melihat sosok banci, njirr gw tau lo semua pasti langsung lari tunggang langgang. Menjadi sebuah dilema memang banci yang hidup di Indonesia seakan tidak mendapatkan tempat untuk hidup sebagai manusia normal pada umumnya.



Lo tau sendirikan, mereka juga tidak ingin dilahirkan sebagai banci, siapa sih ya mau jadi banci? Ga ada kan yang mau jadi banci? Tapi mereka yang terlihat kemayu ini selalu saja jadi bahan bully, baik sekolah, lingkungan dan keluarga.

Tentu saja sebagai manusia lo tau lah kesabaran ada batasnya, depresi, hingga hilangnya harga diri menjadi umum terjadi di kalangan para banci.



Begitu bencinya masyarakat terhadap sosok banci, seakan mereka tak layak hidup di bumi dan wajib di basmi. Edan, bos itu banci apa virus main basmi-basmi aja, gitu-gitu juga banci punya rasa dan hati mahluk hidup yang masih bernafas, dan juga masih disebut manusia walau kelainan jati diri entah sebagai pria atau wanita

Oke kita bahas secara sederhana aja ya gan kenapa banci kok banyak dibenci, emang dia punya salah apa dengan masyarakat? Nyolong motor, rudapaksa laki-laki, tukang ngamen di jalan, apa sering tawuran? (Anjay, jawabanya ga ada yang bener nih.)



Jadi gini mas gan, masyarakat yang kultur agamanya kuat seperti di Indonesia stigma banci memang akan dibenci karena cerita mengenai mereka yang melakukan perbuatan homo, menyukai sesama jenis seakan perlu di genosida layaknya kaum sodom.

Terlebih banci-banci di Indonesia ini hidupnya dengan melacurkan diri, susahnya berganti kelamin menjadi transpuan total menyebabkan banyak banci nanggung, dimana kalau dilihat cantik kagak serem iya, hanya beberapa yang sukses dipermak mirip wanita.



Tapi transpuan ini tetap tak bisa menulis jati diri di ktp sebagai wanita harus laki-laki, jalan hidup banci ini memang sulit diterima juga oleh negara karena dianggap penyimpangan sosial.

Sosok banci di Indonesia hidupnya akan penuh penderitaan, selain dikucilkan masyarakat, dibuang oleh keluarga, untuk bertahan hidup kalau tidak ada keahlian kalau ga jadi pengamen jalanan biasanya lari ke prostitusi.



Ketika ia tua dan renta apakah di negara penuh masyarakat yang jadi hakim akan menerima mereka? "Tidak" di negara ini bila kamu jadi banci sangat kejam, maka dunia malam dan dunia hitam jalan keluar bagi banci untuk bertahan hidup.

Banci di benci bukan karena dia hasil dari persetubuhan yang dilaknat Tuhan, hanya orientasi terhadap jati dirinya saja yang hilang. Mereka dianggap aneh dan tidak sejalan dengan perilaku jenis kelaminnya, entahlah apakah nanti ketika masyarakat berfikir bahwa agama hanya membawa perpecahan dan kerusakan terhadap waria ini, apakah para banci akan dianggap manusia?



Tidak ada yang tahu, dunia bergerak sangat cepat peradaban semakin hari semakin berubah LGBT di dunia perlahan mulai semakin eksis dan sudah banyak diakui oleh beberapa negara.

Buat gw sih mau lo banci, mau lo kagak yang penting jangan lupa makan. Kalau ga makan ya bakal mati.



emoticon-Leh Uga

Sumber : 1
Gambar google




Diubah oleh .Boyo. 16-08-2020 15:21
doblehksp
monkeydfarly
raliakbarrr
raliakbarrr dan 6 lainnya memberi reputasi
5
3.3K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.