https://nasional.okezone.com/read/20...-karena-corona
![Jokowi Berikan 22 Bintang Tanda Jasa pada Petugas Medis yang Gugur Karena Corona](https://dl.kaskus.id/asset.kompas.com/crops/xKcyJORg1ktHnj5FtGZMcXnzcwI=/0x0:999x666/750x500/data/photo/2020/05/06/5eb24623dc45e.jpg)
Bintang Jasa diberikan sebagai bentuk duka cita mendalam dan penghormatan tertinggi negara terhadap seluruh tenaga medis yang menjadi garis depan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Quote:
Jokowi Berikan 22 Bintang Tanda Jasa pada Petugas Medis yang Gugur Karena Corona
Fahreza Rizky, Okezone ·Kamis 13 Agustus 2020 08:18 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Presiden RI, M. Fadjroel Rachman mengatakan pemerintah memberikan penganugerahan 22 bintang tanda jasa, yakni 9 Bintang Jasa Pratama dan 13 Bintang Jasa Nararya kepada tenaga medis yang gugur karena merawat pasien Covid-19.
Hal tersebut diberikan sebagai bentuk duka cita mendalam dan penghormatan tertinggi negara terhadap seluruh tenaga medis yang menjadi garis depan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Duka cita mendalam disampaikan juga kepada keluarga para tenaga medis yang wafat tersebut, serta kepada rekan sejawat seprofesi yang hingga saat ini masih berjibaku merawat pasien Covid-19. Tanpa kenal lelah, dengan panggilan kemanusiaan tanpa sekat apapun, seluruh tenaga medis telah berjasa dalam menangani pandemi Covid-19 dengan penuh dedikasi dan profesional," ujar Fadjroel dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Rabu (13/8/2020).
Penyerahan 22 bintang jasa akan dilakukan Presiden Joko Widodo kepada perwakilan tenaga medis yang telah gugur. Penyerahan 22 bintang jasa itu merupakan tahap pertama, yang akan dilanjutkan dengan tahap berikutnya dengan bintang jasa dan santunan yang sama kepada tenaga medis yang gugur.
"Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran di daerah maupun pusat dan tetap memerintahkan penanganan Covid-19 yang lebih masif mengedepankan strategi intervensi berbasis lokal dan kampanye disiplin penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan karena bahaya Covid-19 belum berlalu," kata Fadjroel.
Pemerintah bekerja keras menangani pandemi Covid-19 dan kehidupan sosial ekonomi rakyat Indonesia melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Termasuk mempercepat keberadaan vaksin Covid-19 melalui kerjasama BUMN Biofarma dengan pihak lain, serta Vaksin Merah Putih melalui Lembaga Eijckman.
"Seluruh gotong royong kebangsaan dan kemanusiaan 267 juta rakyat Indonesia adalah kunci disiplin penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional untuk keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan hidup seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.
(aky)
Pemberian Bintang Jasa juga disertai pemberian penghargaan berupa santunan sebesar Rp300 juta kepada ahli waris.
[url]https://nasional.okezone.com/read/2020/08/13/337/2261580/jika-meninggal-dunia-ini-hak-yang-diperoleh-penerima-penghargaan-dari-jokowi [/url]
Quote:
Tenaga medis, sambung Mahfud, selain mendapatkan haknya untuk dikuburkan di taman makam pahlawan, juga mendapat uang santunan. Uang santunan tersebut, menurutnya, berjumlah Rp300 juta yang diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Mendapatkan uang santunan sebesar Rp300 juta setiap orang tanpa membedakan apakah dia dokter atau perawat. Ya santunannya sama dan sudah ditransfer oleh Kemenkes," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, uang yang telah ditransfer oleh Kemenkes kepada para tenaga medis telah mencapai Rp21 miliar. Nominal tersebut tak hanya diberikan kepada 22 tenaga medis yang baru saja dianugerahkan penghargaan, namun akan bertambah pada gelombang kedua sebanyak 48 orang lagi.
"Tadi saya mendapat info, Kemenkes itu sudah mentransfer Rp21 miliar untuk mereka yang mendapatkan tanda jasa itu. Artinya, itu dibagi Rp300 juta, kira-kira sampai hari ini sesudah diputuskan 22 orang itu sisanya ada ada 48 orang yang belum diputuskan untuk mendapat bintang tetapi sudah ditransfer uang santunannya," ujarnya.
"Secara keseluruhannya ada 70 orang lah. Tetapi uangnya sudah ditransfer semua, pemberian tanda jasa yang 48 orang belum dilaporkan pada saat bulan Mei kemarin," imbuhnya.