Assalamualaikm

Welcome To My Thread



Hay, rasanya ingin sekali menulis dari pagi hingga waktu tidur. Sakingbanyaknya topik yang bisa dibahas dan didiskusikan dimari. Tapi, pekerjaan lain harus ane selesaikan.

Beberapa saat yang lalu ane sudah menulis tentang seorang pengendara mabuk yang mengakibatkan terjadinya insiden mengerikan. Ada juga beberapa thread lain yang tidak kalah menarik untuk disimak. Buat gansist yang belum sempat membacanya, silakan mampir, ya.




Okey,lanjut ke berita terbaru yang mengandung bawang di bawah ini.

Beberapa saat lalu, beredar lagi kejadian memilukan dari seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa. Pria tersebut masuk secara ilegal ke dalam pesawat ATR milik maskapai Citilink Indonesia. Lokasi, Bandara Radin Inten II, Lampung.

Pria itu kedapatan oleh petugas keamanan bandara berada di dalam pesawat yang terdapat penumpang. Dalam narasi yang beredar, pria yang diduga mengalami gangguan jiwa itu, mengacak-acak ATR Wings dan Citilink.

Lantas, pria itu diseret keluar dari atas pesawat, kemudian terlihat dibanting dan ditendang. Bahkan, yang ane lihat dalam vidio yang beredar, salah satu petugas sempat mencambuknya dengan tali atau kabel yang ada di tangan si petugas. Namun yang jelas, benda itu berwarna kuning. Berikut vidionya.



Bisa gansist saksikan seperti apa brutalnya orang-orang itu. Tidak cukup dengan membanting, menendang, dan memukulnya dengan tali, tetapi juga diseret seolah bukan manusia. Di samping itu, terdengar suara pria yang meminta penyiksaan itu dihentikan. Syukurlah, masih ada manusia yang bisa disebut manusia.

Terlepas dari kesalahan pria itu masuk secara ilegal, adakah yang bertanya,

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Seperti apa, sih, keamanan serta kerja para petugas bandara?

Kok, bisa-bisanya orang yang mengalami gangguan jiwa berada dalam pesawat secara ilegal?

Tidakkah untuk masuk ke pesawat harus melalui prosedur lengkap? Yaitu, lewat pintu masuk yang langsung diperiksa identitas dan segala macam?

Ketika menuju security checkpoint pertama, semua barang bawaan di masukan ke dalam x-ray scanner. Lalu menuju security checkpoint ke dua, di mana gansist harus melepaskan semua benda yang menempel di badan, seperti, benda elektronik, logam, dan lain-lain?

Lalu, lewat pintu mana pria yang diduga mengalami gangguan jiwa itu, masuk?

Bukankah ini merupakan kelalaian petugas setempat? Yang namanya orang gila mana tahu apa yang dilarang, dan apa yang diperbolehkan? Ane tidak bermaksud membela atau membenarkan orang yang disebut gila itu, Gansist.

Hanya saja, orang yang mengaku dirinya waras malah tampak seperti orang gila. Why? Karena, mereka sudah tahu pria yang masuk pesawat itu merupakan orang gangguan jiwa, lah, kok, malah disiksa?

Bukankah lebih baik dibawa keluar secara manuiawi? Tidak harus diseret, ditendang dan dibanting terlebih dahulu. Kecuali mungkin orang itu melawan dan membahayakan petugas atau orang lain.

Nah, tanggapan, Gansist bagaimana, nih? Apakah boleh menyiksa orang gangguan jiwa seperti yang terjadi dalam vidio di atas? Rasanyatidak wajar, ya.

Baiklah, sekian berita sore menjelang malam ini. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami pria di atas.

Jangan lupa jejak dan tanggapannya, ya, Gansist. Mari berdiskusi.


Wassalam


Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini