TS
geeaditya
[unRAID] Hackintosh & Windows dalam 1 PC + NAS!
Terinspirasi dari Linus Tech Tips - 2 Gaming Rigs, 1 Tower:
Akhirnya… 1 Komputer 2 Operating System yang bisa dipake barengan!
Setelah 3 bulanan ngutak-ngatik, selesai juga Hackintosh + Gaming PC + Server NAS gw.
Komputer ini, akan digunakan oleh istri gw untuk video editing Final Cut Pro X dan graphic editing Adobe, sedangkan gw akan pake buat gaming dan kerja.
Komputer ini juga punya peran sebagai NAS storage dimana Steam Library, koleksi movie dan data-data kerjaan gw maupun istri gw disimpan. Kita berdua bisa akses data-data tersebut menggunakan wifi, ke depannya bisa diakses lewat internet semacam DIY Google Drive.
Spesifikasi:
Bisa apa aja nih komputer gw:
Kok bisa, caranya gimana?
Gw pake software unRAID https://unraid.net/, Operating System berbasis Linux yg bertindak sebagai hypervisor supaya bisa nge-host Virtual Machine (VM). Gw buat 2 VM dikonfigurasi dengan Operating System Windows dan MacOS.
Gw ga akan bahas lebih jauh tentang apa itu hypervisor ataupun virtual machine disini (kalian bisa Google sendiri). Disini gw cuma akan bahas unRAID secara garis besar.
Apa itu unRAID?
Seperti yg sudah dijelaskan tadi, unRAID itu adalah operating system yang basisnya Linux. Penggunaan utamanya untuk Storage Server (NAS) saingannya FreeNAS. Namun, unRAID bisa juga berperan sebagai hypervisor yang nge-host VM. Pilihan VM untuk unRAID cukup komplit, dari Windows XP - Windows 10, dari MacOS sampe Linux.
Dibanding FreeNAS, unRAID lebih user-friendly menurut gw. Dashboard-nya pun intuitif, kayak gini:
Kita bisa langsung liat berapa utilisasi tiap core prosesor, ram, dan disk, keliatan juga VM apa aja yang aktif. Kita bisa monitor dan konfigurasi langsung melalui smartphone, tinggal ketik IP Address unRAID lalu login.
Gw akan share sedikit secara garis besar langkah-langkah instalasi unRAID, tapi ini bukan tutorial (nyusul ya). Supaya kalian dapat gambaran aja kayak apa install unRAID dan setelahnya kalian bisa coba-coba sendiri. Percaya deh, buat kalian yang hobi nge-rakit dan ngoprek komputer kalian akan merasakan fun kembali saat kayak kalian baru belajar semuanya dari awal. Dan apabila berhasil, gw bisa bilang kalo level ngerakit/ngoprek kalian naik satu level. Ilmu basic ngerakit, ngoprek dan install O/S itu sangat dibutuhkan untuk bisa setup unRAID. Peringatan, unRAID bukan buat orang-orang bener-bener baru megang komputer.
Instalasi:
Instalasi unRAID ga susah cuma butuh USB Flash Drive minimum 1GB, tapi saran gw sih minimum 8 GB. Port USB 3.0 atau 2.0 ga masalah, colok aja di port sesuka nya karena saat di load semua data akan di transfer ke RAM, jadi kecepatan USB ga akan berpengaruh dengan performa sistem. Format USB tersebut dengan file system FAT32.
Download software unRAID di https://unraid.net/ disini. Jalankan aplikasi unRAID USB Creatornya lalu ikuti langkahnya.
Setelah selesai, setting BIOS komputer kalian:
Pilih unRAID OS (Headless) pada boot selector, atau tunggu aja sekitar 5 detik nanti akan otomatis boot. Lalu tunggu sampai proses boot selesai hingga muncul tulisan seperti gambar dibawah:
Setelah itu, chrome atau browser apapun di smartphone dan ketik IP Address yang tampil di monitor.
Selesai! unRAID siap untuk di konfigurasi dan setting VM.
Sori, sementara ini sampai disini dulu karena gw mesti kerja. Nanti akan gw lanjutin lagi dan share step-by-step cara gw buatnya dari awal sampe jadi.
Sementara, untuk lebih jelasnya kalian bisa refer ke link dibawah ini:
https://wiki.unraid.net/UnRAID_6/Getting_Started
Atau ikuti langkah-langkah di video ini:
Atau bisa juga ke unRAID forum:
https://forums.unraid.net/
Stay tuned!
[update Rabu, 17 Juni 2020]
Btw, gw baru sadar kalo thread ini adalah thread Macintosh wkwkwkw, jadi disini gw akan bahas lebih banyak tentang Hackintoshnya aja deh.
Gw akan share:
Pengalaman Gw
Gw suka banget pake MacOS, rasanya refined banget OSnya. Apalagi trackpadnya, gw sampe bela-belain beli Apple Magic Trackpad bekas buat gw pake untuk Hackintosh ini. Nge-swipe 3 jari dari bawah ke atas buat multi-task, swipe 2 jari kanan kiri waktu browsing, ngelus-ngelus touchpadnya itu adiktif! Alhasil gw udah punya rencana untuk jadiin Hackintosh buat daily driver, since gw lebih banyak kerja pake Google Docs eniwei.
Anak Windows jadi anak Mac, maka langkah pertama yang gw lakukan selesai Install Catalina ya belajar semua shortcut nya Mac lalu ke click Help>See What's New.
Di page2 dari What's New ada Apple TV, langsung gw cmd+space ketik Apple TV trus sign in. Film-film yang ada di katalog Apple TV cukup banyak. Gw sempet sewa dan tonton, ga ada masalah, lancar. Gw coba juga film-film dari Apple TV+, sayangnya cuma screen warna hijau dan suara dialog yang keluar.
Gw langsung browsing ke forum Hackintosh dan unRAID untuk coba troubleshoot. Setelah semingguanlah gw nyerah, ga bisa.
Apple ternyata kasih semacam proteksi yang namanya DRM. DRM itu bikin kita ga bisa tonton film yang di-proteksi pada device non-Apple. Ada workaround-nya sih, yaitu download filmnya dulu trus convert pake semacam software untuk nonton, gw belum pernah coba. Kalo kaskuser ada yang pernah coba, please share caranya.
Sejauh ini sih gw dan istri ga ngerasa ada masalah dengan Hackintosh VM ini. Stabil dan cukup responsif, ga beda rasanya dengan iMac 2015 yang istri gw pake di kantornya. Bedanya ya Hackintosh ini udah pake Catalina. Edit Document, Final Cut, Adobe Illustrator, Photoshop etc, ga ada masalah, lancar.
Spesifikasi VM
Seperti yang sudah gw jelaskan sebelumnya, motherboard gw adalah motherboard bekas server yang punya dua slot prosesor LGA 2011. Prosesornya gw pasang Intel Xeon E5-2620 2Ghz yang punya 2x6 Core, totalnya jadi 12 Core.
Dari sini gw cuma ambil 4 Core buat Hackintosh dengan 12 GB RAM. GPU gw pasang AMD Radeon RX580, ga pake Geforce karena sejak Mojave dan Catalina semua GPU NVIDIA udah nggak kompatibel.
Storage cuma alokasikan 128 GB dari semua storage yang ada di spesifikasi server gw. Karena 128 GB ini hanya digunakan untuk MacOS Catalina. Semua data-data gw simpen di NAS (Server), agar bisa diakses dari mana saja.
USB di motherboard meskipun punya banyak port, kontrolernya cuma 1. Artinya berapapun jumlah USB port yang ada hanya bisa dialokasikan ke 1 VM. Apabila kita mau punya 2 VM yang bisa digunakan secara bersamaan dengan 2 pasang keyboard dan mouse, minimal kita harus punya 2 usb kontroler supaya bisa dialokasikan kontroler-kontroler tersebut ke masing-masing VM.
Mac ga bisa terima sembarang USB kontroler. Ga banyak chipset USB kontroler yang kompatibel dengan Mac karena Apple jual produknya eksklusif antara software dan hardware-nya, satu kesatuan ga seperti Windows yang periferalnya menyediakan software tambahan, biasa disebut ‘driver’. Driver berperan sebagai penghubung antara periferal dengan Windows supaya dapat digunakan oleh user.
Sedangkan Apple mengharuskan periferal tambahan yang dipasang, merupakan periferal yang ‘disertifikasi’ oleh Apple, ga perlu driver. Padahal sih sebetulnya driver-nya sudah tersedia di Mac, maka periferal yang kamu beli cuma periferal khusus yang ‘kompatibel’ dengan Mac.
Beli periferal yang ‘sertifikasi’ Apple pasti mahal, ngakalinnya kita cari periferal dengan chipset yang sama dengan periferal yang disertifikasi. Untuk USB kontroler, chipset terkenal yang langsung bisa dikenali Mac tanpa setting-setting lagi ada dua:
FL1100 dari FrescoLogic
ASM1142 dari Asus
Kalian bisa liat penjelasan lengkapnya disini:
https://forums.unraid.net/topic/5424...comment-629673
Beruntung, di Indonesia ada yang jual USB kontroler dengan chipset ASM1142:
Orico PA31-AC USB 3.1 dan punya 2 port, port USB A dan C.
USB Dongle Hackintosh ternyata ga terlalu ribet. TP Link UB400 langsung jalan apabila dipasang di USB kontroler yang kompatibel dengan Mac.
Keyboard, gw pake Alcatroz XGO! 100BT. Selain murah, keyboardnya ada key khusus Mac seperti cmd, opt, eject dan lain-lain.
Mouse? Gw pake Apple Magic Trackpad dong.
Ringkasnya:
Phew.. oke segini dulu. Utang gw besok:
Benchmark
Konfigurasi Hackintosh di unRAID
Tutorial Step by Step
Stay tuned!
Update 20 Juli 2020
Hi, sorry udah sebulan ga ada update untuk thread ini. Lagi banyak kerjaan dan kebetulan gw juga ganti casing ke Thermaltake P5 Core supaya ‘openbench’ jadi lebih gampang diutak-atik dan lebih banyak tempat buat HDD. unRAID ini kan utamanya buat NAS guys, maklum data-data gw tiba-tiba udah jadi >8TB aja jadi Casing Corsair Carbide ga cukup, cuma muat 2 x4 TB HDD.
Sedikit update sebelum bahas benchmark Hackintosh, gw melakukan beberapa perubahan dari sistem unRAID server gw ini. Gw ganti casing P5 Core dimana casing ini udah ada 3x 3.5 inch bay buat HDD tersembunyi di balik Motherboard. Spesifikasi awal hdd gw 2x 4TB dengan case ini jadi 3x 4TB yang mana bisa ditambah di kemudian hari yang akan gw pasang di bagian kanan casing yang gw lingkari di gambar no. 3.
Gw juga melakukan upgrade prosesor dari Intel Xeon E5-2620 @2.0 Ghz ke E5-2667 @2.9 Ghz semata-mata biar makin lancar buat main games di Windows 10 VM. Satu lagi ubahan yang gw lakukan adalah nuker USB Passthrough Orico ke 2 port intel Gigabit LAN karena ga ada space lagi casingnya buat tambah 1 pci card.
Minusnya jadi ga ada USB port kalo mau colok USB Flashdisk untuk Mac, tapi untuk sementara aja soalnya gw lagi seneng utak-atik pfSense.
Sedangkan untuk keyboard dan touchpad Mac gw pasang USB Bluetooth.
Di apartemen, gw langganan 50mbps CBN dan 50mbps Indosat GiG. Gw konfigurasi pfSense dengan ‘load balance’ dan ‘failover’ apabila salah satu koneksi down yang lain bisa cover. Apabila keduanya up total Download/Upload Throughput jadi dobel tapi terkadang ternyata CBN bisa ‘overspeed’ apabila traffic lagi kosong.
Coba liat speed download/upload gw dibawah ini cool kaan.
Dengan tambahan 2 Gigabit LAN port tadi, totalnya server ini punya 4 port Gigabit.
Gw passthrough 3 port tadi untuk pfSense: 2 port untuk GiG dan CBN, 1 port untuk koneksi ke switch supaya bisa DHCP ke perangkat lain.
1 port sisa digunakan untuk koneksi balik dari switch ke unRAID server supaya VM dan Docker di unRAID tetap bisa internetan.
Okay cukup update nya, sekarang mari lunasi utang gw. BENCHMARK Hackintosh Mac!
Benchmark dan Video Pengalaman Hackintosh on VM
Gw akan melakukan 2 benchmarking, Geekbench 5 untuk sintetik benchmark dan Final Cut Pro Bruce 5K untuk benchmark dunia nyata. Gw akan buat juga 1 video pendek 3-5 menit pengalaman gw menggunakan Hackintosh VM ini, jadi kalian bisa liat langsung seperti apa sih rasanya menggunakan Hackintosh VM di unRAID ini.
Geekbench5
Gw lakukan benchmarking dengan prosesor Xeon E5-2620 dan Xeon E5-2667 yang udah gw upgrade.
Hasilnya untuk Single Core mirip-mirip dengan iMac i5 tahun 2011-2013 ga heran kalau Xeon E5 punya score yang lebih rendah karena clock-speed prosesor Xeon yang ditujukan untuk server atau bisnis jarang yang punya clock speed tinggi apabila dibandingkan dengan prosesor Consumer (i3, i5, i7).
Prosesor Xeon E5 2620 dan 2667 sebetulnya punya 6 core, namun disini gw cuma pake 4 core karena 2 core sisanya gw gunakan untuk aplikasi lain (Docker, pfSense, NAS etc). Karena 4 core tersebut Hyperthreading makanya score multi-score di geekbench cukup tinggi.
Bruce 5K - Final Cut Pro X
Real-life benchmark test untuk export Bruce 5K video dari Final Cut Pro X memakan waktu 25-28 detik menggunakan RX 580 4GB yang di-passthrough untuk Hackintosh VM ini, lumayan cepat karena sekarang ini aplikasi-aplikasi video rendering sudah menggunakan tenaga GPU tidak lagi menggunakan prosesor.
Deteksi menggunakan aplikasi VideoProc menunjukkan bahwa Hackintosh VM ini menggunakan GPU hardware acceleration untuk encoding H264 dan HEVC.
Pengalaman Menggunakan Hackintosh VM
Dan ini adalah pengalaman gw main make Hackintosh VM sambil main game Call of Duty Modern Warfare.
Ga hanya itu, sistem ini sambil download files pake SAB, manage media pake RADARR, SONARR sekaligus ngatur networking di apartemen dengan pfSense VM. Plus jangan lupa, ini aktif juga jadi NAS lho.
1 PC bisa buat bermacam-macam fungsi!.
Smooth dan cukup responsif kan? Kesimpulannya pengalaman gw menggunakan Hackintosh VM menggunakan unRAID ini cukup memuaskan, dan bisa banget jadi daily driver gw.
Yap! Sekian dulu.. gw lagi bikin video tutorialnya di Youtube!
Stay tuned!
Spoiler for LTT 2 Gaming Rigs, 1 Tower:
Akhirnya… 1 Komputer 2 Operating System yang bisa dipake barengan!
Setelah 3 bulanan ngutak-ngatik, selesai juga Hackintosh + Gaming PC + Server NAS gw.
Komputer ini, akan digunakan oleh istri gw untuk video editing Final Cut Pro X dan graphic editing Adobe, sedangkan gw akan pake buat gaming dan kerja.
Komputer ini juga punya peran sebagai NAS storage dimana Steam Library, koleksi movie dan data-data kerjaan gw maupun istri gw disimpan. Kita berdua bisa akses data-data tersebut menggunakan wifi, ke depannya bisa diakses lewat internet semacam DIY Google Drive.
Spesifikasi:
- Dual Intel Xeon E5-2620 @2 Ghz 6 Core 12 Threads
- Motherboard ASUS Z9PA-D8
- RAM DDR3 32 (8x4) GB
- GPU1 RX 580 4GB > Hackintosh
- GPU2 GTX 1070 8 GB > Windows 10
- SSD 2x256 GB WD Green
- HDD 2x4 TB WD RED
- HDD 512 GB 2.5 inch > Dedicated buat Windows 10
- Monitor1 TV LG 43 Inch 4k
- Monitor2 Samsung 24 Inch
- Key/Mouse Alcatroz Bluetooth Xplorer Go! 100BT/Apple Trackpad > Hackintosh
- Key/Mouse Dell/Logitech > Windows 10
- Operating System 1: MacOSX Catalina
- Operating System 2: Windows 10
- Hypervisor/NAS: unRAID
Spoiler for gambar:
Bisa apa aja nih komputer gw:
- Gw bisa kerja dan gaming di Windows
- Istri gw bisa kerja di MacOSX dengan layar yang lebih besar dan selesai kerja dia bisa switch ke Windows buat main The Sims, selagi gw main Red Dead Redemption di TV
- Gw dan istri gw bisa simpan file-file besar di Storage Server (NAS) yang bisa diakses dari WIFI router ataupun dari smartphone atau internet (masih progress).
- Gw dan istri bisa nonton apapun koleksi film-film yang kita punya dari 4K TV kita ataupun smartphone.
- Hemat listrik dan hemat kantong! Karena adalah 2 in 1 komputer yg bisa digunakan oleh gw dan istri gw secara bersamaan.
- Praktis! Ga perlu nunggu nge-Boot atau Shutdown. Server ini nyala 24 jam yg otomatis sleep saat ga digunakan. Mau pake tinggal pencet spasi dan langsung aktif dengan hitungan detik, dan otomatis sleep setelah 30 mins kalo ga digunakan.
Kok bisa, caranya gimana?
Gw pake software unRAID https://unraid.net/, Operating System berbasis Linux yg bertindak sebagai hypervisor supaya bisa nge-host Virtual Machine (VM). Gw buat 2 VM dikonfigurasi dengan Operating System Windows dan MacOS.
Gw ga akan bahas lebih jauh tentang apa itu hypervisor ataupun virtual machine disini (kalian bisa Google sendiri). Disini gw cuma akan bahas unRAID secara garis besar.
Apa itu unRAID?
Seperti yg sudah dijelaskan tadi, unRAID itu adalah operating system yang basisnya Linux. Penggunaan utamanya untuk Storage Server (NAS) saingannya FreeNAS. Namun, unRAID bisa juga berperan sebagai hypervisor yang nge-host VM. Pilihan VM untuk unRAID cukup komplit, dari Windows XP - Windows 10, dari MacOS sampe Linux.
Dibanding FreeNAS, unRAID lebih user-friendly menurut gw. Dashboard-nya pun intuitif, kayak gini:
Kita bisa langsung liat berapa utilisasi tiap core prosesor, ram, dan disk, keliatan juga VM apa aja yang aktif. Kita bisa monitor dan konfigurasi langsung melalui smartphone, tinggal ketik IP Address unRAID lalu login.
Gw akan share sedikit secara garis besar langkah-langkah instalasi unRAID, tapi ini bukan tutorial (nyusul ya). Supaya kalian dapat gambaran aja kayak apa install unRAID dan setelahnya kalian bisa coba-coba sendiri. Percaya deh, buat kalian yang hobi nge-rakit dan ngoprek komputer kalian akan merasakan fun kembali saat kayak kalian baru belajar semuanya dari awal. Dan apabila berhasil, gw bisa bilang kalo level ngerakit/ngoprek kalian naik satu level. Ilmu basic ngerakit, ngoprek dan install O/S itu sangat dibutuhkan untuk bisa setup unRAID. Peringatan, unRAID bukan buat orang-orang bener-bener baru megang komputer.
Instalasi:
Instalasi unRAID ga susah cuma butuh USB Flash Drive minimum 1GB, tapi saran gw sih minimum 8 GB. Port USB 3.0 atau 2.0 ga masalah, colok aja di port sesuka nya karena saat di load semua data akan di transfer ke RAM, jadi kecepatan USB ga akan berpengaruh dengan performa sistem. Format USB tersebut dengan file system FAT32.
Download software unRAID di https://unraid.net/ disini. Jalankan aplikasi unRAID USB Creatornya lalu ikuti langkahnya.
Setelah selesai, setting BIOS komputer kalian:
- Set Boot ke USB Drive yang tadi kalian install dengan unRAID USB Creator
- Set enable virtualization support di BIOS (intel VT-X, AMD-V)
- Set default VGA ke onboard motherboard, jangan ke GPU Dedicated kalian! GPU akan digunakan untuk VM.
Pilih unRAID OS (Headless) pada boot selector, atau tunggu aja sekitar 5 detik nanti akan otomatis boot. Lalu tunggu sampai proses boot selesai hingga muncul tulisan seperti gambar dibawah:
Setelah itu, chrome atau browser apapun di smartphone dan ketik IP Address yang tampil di monitor.
Selesai! unRAID siap untuk di konfigurasi dan setting VM.
Sori, sementara ini sampai disini dulu karena gw mesti kerja. Nanti akan gw lanjutin lagi dan share step-by-step cara gw buatnya dari awal sampe jadi.
Sementara, untuk lebih jelasnya kalian bisa refer ke link dibawah ini:
https://wiki.unraid.net/UnRAID_6/Getting_Started
Atau ikuti langkah-langkah di video ini:
Spoiler for linkyoutube:
Atau bisa juga ke unRAID forum:
https://forums.unraid.net/
Stay tuned!
[update Rabu, 17 Juni 2020]
Btw, gw baru sadar kalo thread ini adalah thread Macintosh wkwkwkw, jadi disini gw akan bahas lebih banyak tentang Hackintoshnya aja deh.
Gw akan share:
- Pengalaman gw menggunakan Hackintosh VM berbasis unRAID.
- Spesifikasi VM dari Hackintosh yang digunakan
- Benchmark
- Garis besar cara konfigurasi Hackintosh dengan unRAID
- Tutorial step-by-step (nyusul)
Pengalaman Gw
Gw suka banget pake MacOS, rasanya refined banget OSnya. Apalagi trackpadnya, gw sampe bela-belain beli Apple Magic Trackpad bekas buat gw pake untuk Hackintosh ini. Nge-swipe 3 jari dari bawah ke atas buat multi-task, swipe 2 jari kanan kiri waktu browsing, ngelus-ngelus touchpadnya itu adiktif! Alhasil gw udah punya rencana untuk jadiin Hackintosh buat daily driver, since gw lebih banyak kerja pake Google Docs eniwei.
Anak Windows jadi anak Mac, maka langkah pertama yang gw lakukan selesai Install Catalina ya belajar semua shortcut nya Mac lalu ke click Help>See What's New.
Di page2 dari What's New ada Apple TV, langsung gw cmd+space ketik Apple TV trus sign in. Film-film yang ada di katalog Apple TV cukup banyak. Gw sempet sewa dan tonton, ga ada masalah, lancar. Gw coba juga film-film dari Apple TV+, sayangnya cuma screen warna hijau dan suara dialog yang keluar.
Gw langsung browsing ke forum Hackintosh dan unRAID untuk coba troubleshoot. Setelah semingguanlah gw nyerah, ga bisa.
Apple ternyata kasih semacam proteksi yang namanya DRM. DRM itu bikin kita ga bisa tonton film yang di-proteksi pada device non-Apple. Ada workaround-nya sih, yaitu download filmnya dulu trus convert pake semacam software untuk nonton, gw belum pernah coba. Kalo kaskuser ada yang pernah coba, please share caranya.
Sejauh ini sih gw dan istri ga ngerasa ada masalah dengan Hackintosh VM ini. Stabil dan cukup responsif, ga beda rasanya dengan iMac 2015 yang istri gw pake di kantornya. Bedanya ya Hackintosh ini udah pake Catalina. Edit Document, Final Cut, Adobe Illustrator, Photoshop etc, ga ada masalah, lancar.
Spesifikasi VM
Seperti yang sudah gw jelaskan sebelumnya, motherboard gw adalah motherboard bekas server yang punya dua slot prosesor LGA 2011. Prosesornya gw pasang Intel Xeon E5-2620 2Ghz yang punya 2x6 Core, totalnya jadi 12 Core.
Dari sini gw cuma ambil 4 Core buat Hackintosh dengan 12 GB RAM. GPU gw pasang AMD Radeon RX580, ga pake Geforce karena sejak Mojave dan Catalina semua GPU NVIDIA udah nggak kompatibel.
Storage cuma alokasikan 128 GB dari semua storage yang ada di spesifikasi server gw. Karena 128 GB ini hanya digunakan untuk MacOS Catalina. Semua data-data gw simpen di NAS (Server), agar bisa diakses dari mana saja.
USB di motherboard meskipun punya banyak port, kontrolernya cuma 1. Artinya berapapun jumlah USB port yang ada hanya bisa dialokasikan ke 1 VM. Apabila kita mau punya 2 VM yang bisa digunakan secara bersamaan dengan 2 pasang keyboard dan mouse, minimal kita harus punya 2 usb kontroler supaya bisa dialokasikan kontroler-kontroler tersebut ke masing-masing VM.
Mac ga bisa terima sembarang USB kontroler. Ga banyak chipset USB kontroler yang kompatibel dengan Mac karena Apple jual produknya eksklusif antara software dan hardware-nya, satu kesatuan ga seperti Windows yang periferalnya menyediakan software tambahan, biasa disebut ‘driver’. Driver berperan sebagai penghubung antara periferal dengan Windows supaya dapat digunakan oleh user.
Sedangkan Apple mengharuskan periferal tambahan yang dipasang, merupakan periferal yang ‘disertifikasi’ oleh Apple, ga perlu driver. Padahal sih sebetulnya driver-nya sudah tersedia di Mac, maka periferal yang kamu beli cuma periferal khusus yang ‘kompatibel’ dengan Mac.
Beli periferal yang ‘sertifikasi’ Apple pasti mahal, ngakalinnya kita cari periferal dengan chipset yang sama dengan periferal yang disertifikasi. Untuk USB kontroler, chipset terkenal yang langsung bisa dikenali Mac tanpa setting-setting lagi ada dua:
FL1100 dari FrescoLogic
ASM1142 dari Asus
Kalian bisa liat penjelasan lengkapnya disini:
https://forums.unraid.net/topic/5424...comment-629673
Beruntung, di Indonesia ada yang jual USB kontroler dengan chipset ASM1142:
Orico PA31-AC USB 3.1 dan punya 2 port, port USB A dan C.
USB Dongle Hackintosh ternyata ga terlalu ribet. TP Link UB400 langsung jalan apabila dipasang di USB kontroler yang kompatibel dengan Mac.
Keyboard, gw pake Alcatroz XGO! 100BT. Selain murah, keyboardnya ada key khusus Mac seperti cmd, opt, eject dan lain-lain.
Mouse? Gw pake Apple Magic Trackpad dong.
Ringkasnya:
- CPU Intel Xeon @2Ghz 4 Core 8 Threads
- RAM 12GB DDR3
- GPU AMD Radeon RX580 4GB
- Storage 128 GB
- USB Kontroler Orico PA31-AC
- USB Dongle TP Link UB400
- Keyboard Alcatroz XGO! 100BT
- Mouse Apple Magic Trackpad
Phew.. oke segini dulu. Utang gw besok:
Benchmark
Konfigurasi Hackintosh di unRAID
Tutorial Step by Step
Stay tuned!
Update 20 Juli 2020
Hi, sorry udah sebulan ga ada update untuk thread ini. Lagi banyak kerjaan dan kebetulan gw juga ganti casing ke Thermaltake P5 Core supaya ‘openbench’ jadi lebih gampang diutak-atik dan lebih banyak tempat buat HDD. unRAID ini kan utamanya buat NAS guys, maklum data-data gw tiba-tiba udah jadi >8TB aja jadi Casing Corsair Carbide ga cukup, cuma muat 2 x4 TB HDD.
Sedikit update sebelum bahas benchmark Hackintosh, gw melakukan beberapa perubahan dari sistem unRAID server gw ini. Gw ganti casing P5 Core dimana casing ini udah ada 3x 3.5 inch bay buat HDD tersembunyi di balik Motherboard. Spesifikasi awal hdd gw 2x 4TB dengan case ini jadi 3x 4TB yang mana bisa ditambah di kemudian hari yang akan gw pasang di bagian kanan casing yang gw lingkari di gambar no. 3.
Gw juga melakukan upgrade prosesor dari Intel Xeon E5-2620 @2.0 Ghz ke E5-2667 @2.9 Ghz semata-mata biar makin lancar buat main games di Windows 10 VM. Satu lagi ubahan yang gw lakukan adalah nuker USB Passthrough Orico ke 2 port intel Gigabit LAN karena ga ada space lagi casingnya buat tambah 1 pci card.
Minusnya jadi ga ada USB port kalo mau colok USB Flashdisk untuk Mac, tapi untuk sementara aja soalnya gw lagi seneng utak-atik pfSense.
Sedangkan untuk keyboard dan touchpad Mac gw pasang USB Bluetooth.
Di apartemen, gw langganan 50mbps CBN dan 50mbps Indosat GiG. Gw konfigurasi pfSense dengan ‘load balance’ dan ‘failover’ apabila salah satu koneksi down yang lain bisa cover. Apabila keduanya up total Download/Upload Throughput jadi dobel tapi terkadang ternyata CBN bisa ‘overspeed’ apabila traffic lagi kosong.
Coba liat speed download/upload gw dibawah ini cool kaan.
Dengan tambahan 2 Gigabit LAN port tadi, totalnya server ini punya 4 port Gigabit.
Gw passthrough 3 port tadi untuk pfSense: 2 port untuk GiG dan CBN, 1 port untuk koneksi ke switch supaya bisa DHCP ke perangkat lain.
1 port sisa digunakan untuk koneksi balik dari switch ke unRAID server supaya VM dan Docker di unRAID tetap bisa internetan.
Okay cukup update nya, sekarang mari lunasi utang gw. BENCHMARK Hackintosh Mac!
Benchmark dan Video Pengalaman Hackintosh on VM
Gw akan melakukan 2 benchmarking, Geekbench 5 untuk sintetik benchmark dan Final Cut Pro Bruce 5K untuk benchmark dunia nyata. Gw akan buat juga 1 video pendek 3-5 menit pengalaman gw menggunakan Hackintosh VM ini, jadi kalian bisa liat langsung seperti apa sih rasanya menggunakan Hackintosh VM di unRAID ini.
Geekbench5
Gw lakukan benchmarking dengan prosesor Xeon E5-2620 dan Xeon E5-2667 yang udah gw upgrade.
Hasilnya untuk Single Core mirip-mirip dengan iMac i5 tahun 2011-2013 ga heran kalau Xeon E5 punya score yang lebih rendah karena clock-speed prosesor Xeon yang ditujukan untuk server atau bisnis jarang yang punya clock speed tinggi apabila dibandingkan dengan prosesor Consumer (i3, i5, i7).
Prosesor Xeon E5 2620 dan 2667 sebetulnya punya 6 core, namun disini gw cuma pake 4 core karena 2 core sisanya gw gunakan untuk aplikasi lain (Docker, pfSense, NAS etc). Karena 4 core tersebut Hyperthreading makanya score multi-score di geekbench cukup tinggi.
Bruce 5K - Final Cut Pro X
Spoiler for unRAID Hackintosh VM Bruce 5K Benchmark:
Real-life benchmark test untuk export Bruce 5K video dari Final Cut Pro X memakan waktu 25-28 detik menggunakan RX 580 4GB yang di-passthrough untuk Hackintosh VM ini, lumayan cepat karena sekarang ini aplikasi-aplikasi video rendering sudah menggunakan tenaga GPU tidak lagi menggunakan prosesor.
Deteksi menggunakan aplikasi VideoProc menunjukkan bahwa Hackintosh VM ini menggunakan GPU hardware acceleration untuk encoding H264 dan HEVC.
Pengalaman Menggunakan Hackintosh VM
Dan ini adalah pengalaman gw main make Hackintosh VM sambil main game Call of Duty Modern Warfare.
Ga hanya itu, sistem ini sambil download files pake SAB, manage media pake RADARR, SONARR sekaligus ngatur networking di apartemen dengan pfSense VM. Plus jangan lupa, ini aktif juga jadi NAS lho.
1 PC bisa buat bermacam-macam fungsi!.
Spoiler for unRAID Experience Test Windows 10 and Hackintosh Catalina:
Smooth dan cukup responsif kan? Kesimpulannya pengalaman gw menggunakan Hackintosh VM menggunakan unRAID ini cukup memuaskan, dan bisa banget jadi daily driver gw.
Yap! Sekian dulu.. gw lagi bikin video tutorialnya di Youtube!
Stay tuned!
AdityaFuz dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.8K
6
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Macintosh
469Thread•1.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya